Personal Finance

Yakin Deposito Instrumen Pencapai Tujuan Keuangan?

Oleh Editor
Yakin Deposito Instrumen Pencapai Tujuan Keuangan?
Foto: Ilustrasi (dok.)

Investor yang tradisional dan konservatif pasti akrab dengan yang namanya deposito. Ya, instrumen investasi berasal dari perbankan ini sudah tidak asing lagi. Sebagian orang ada yang ingin menabung tetapi dengan bunga yang lebih besar, maka mereka memasukkan uangnya ke dalam deposito. Beberapa beranggapan bahwa bunga deposito yang lebih besar dapat membawa mereka menuju tujuan keuangan. Namun, apakah faktanya berkata demikian?

Perencana keuangan Finansialku, Gembong Suwito, CFP® akan membedah lebih detail mengenai deposito. Dimulai dari perbedaan antara deposito dengan tabungan biasa, tentu bunga deposito lebih tinggi. Namun, perbedaan lainnya terdapat pada mekanisme penarikan uangnya. Jika kita menyimpan uang pada rekening tabungan, kita dapat mengambil uang kita kapanpun. Sedangkan, pada deposito kita hanya bisa mengambil uang sesuai dengan tanggal jatuh tempo. Jika, diambil sebelum jatuh tempo akan dikenakan penalti.

Kelebihan dan Kekurangan Deposito

Kelebihan Kekurangan Suku bunga lebih tinggi dibandingkan produk tabungan biasa Syarat dana awal deposito lebih besar dari tabungan Dijamin LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), pasti Aman Memiliki akses terbatas Risiko kerugian rendah Nilai deposito tidak dapat ditambah kapanpun diinginkan Mudah diakses Hasil investasi yang relatif rendah Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit Relatif lemah terhadap inflasi Persyaratan mudah

Setelah melihat kelebihan dan kekurangan deposito, timbul pertanyaan di benak kita apakah bunga dari deposito ini bisa membantu kita mencapai tujuan keuangan? Seperti membeli rumah, mobil, atau biaya sekolah anak.

Sebelum menuju kesimpulan, kita bisa mencari tahu berapa persentase keuntungan dari bunga deposito. Rata – ratanya hanya di kisaran 3 – 4% per tahun dan ada juga yang memberikan bunga 5% – 6% per tahun.

Coba hitung, apabila Anda memasukkan uang sebesar Rp 20 juta ke deposito dengan tenor 12% dan imbal hasil 6%. Setelah jatuh tempo, dana yang Anda miliki pun berkembang menjadi Rp 20,78 juta. Bunga bersih yang diterima dari penempatan deposito di bank adalah sebesar Rp 78.904. Sedangkan, jika Anda memilih instrumen lain dengan imbal hasil 20% per tahun selama 12 bulan, Anda bisa mendapatkan uang sebesar Rp 24 juta. Perbandingan di atas menunjukkan bahwa keuntungan yang dihasilkan deposito sangat kecil dibandingkan investasi dengan risiko tinggi seperti saham. Sehingga proses mewujudkan tujuan keuangan pun akan lebih lama. Bukan berarti deposito buruk, tidak sama sekali. Hanya saja, ada instrumen lain yang lebih optimal untuk memberi return yang besar. Sementara deposito dapat berguna menjadi instrumen untuk menabung dan menyimpan aset Anda. (Mutiara Ramadhanti)

Artikel ini diproduksi oleh tim finansialku.com untuk swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved