Capital Market & Investment

Perusahaan Sekuritas Berkolaborasi Mengembangkan Warran Terstruktur

Kolaborasi bisni Mirae Asset dan RHB Sekuritas mengembangkan warran terstruktur yang dijabarkan di Jakarta, 9 Maret 2023. (Foto : Istimewa)

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT RHB Sekuritas Indonesia menjalin kolaborasi bisnis untuk memasarkan warran terstruktur (structured warrant). Wisnu Aditya, Senior VP Business Innovation Mirae Asset, mengatakan pihaknya optimistis dapat berkolaborasi dengan pelaku pasar lain agar dapat memasarkan lebih dari 10 produk investasi pasar modal tahun ini dari pelaku pasar yang lain seiring dengan perkembangan produk investasi yang semakin pesat.

Kolaborasi tersebut, lanjutnya, merupakan bentuk inovasi yang dilakukan Mirae Asset secara terus menerus.“Kami berharap dengan kolaborasi ini dan dengan semakin banyaknya jenis instrumen investasi di pasar modal, maka dapat meramaikan aktivitas transaksi dari trader dan investor,” ujar Wisnu di Jakarta, Rabu (09/03/2023).

Dia mengatakan Mirae Asset terbuka terhadap seluruh kerja sama baik di bidang pasar modal maupun CSR untuk sama-sama karena ingin berkolaborasi secara inovatif demi demokratisasi investasi dan kemajuan pasar modal. Saat ini Mirae Asset baru ditunjuk menjadi agen penjual dua produk investasi bernama waran terstruktur (structured warrant) yang diterbitkan oleh PT RHB Sekuritas Indonesia. Waran terstruktur ini adalah ADRODRCU3A dengan aset dasar saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan BBNIDRCU3A dengan aset dasar saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Produk berjenis call warrant tersebut merupakan jenis produk pasar modal terbaru yang memungkinkan pembelinya mendapatkan meraih keuntungan lebih besar jika saham yang menjadi aset dasarnya (underlying asset) mengalami penguatan harga.

Steinly Atmanagara, Head Sales & Marketing Equity Derivative RHB Sekuritas, menambahkan warran terstruktur memiliki beberapa keunggulan dibanding produk lain di pasar modal. Pertama, nilai pembeliannya yang lebih terjangkau dibanding saham aset dasar. Kedua, risiko produk SW lebih terukur daripada produk derivatif lain. “Yang ketiga, tidak ada margin call, daya ungkit, likuid karena tersedia liquidity provider. Dan keempat, saham-saham aset dasarnya merupakan unggulan karena menjadi anggota indeks IDX30,” ujar Steinly.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, di luar rencana pencatatan warran terstruktur ADRO dan BBNI, RHB Sekuritas merupakan sekuritas pertama yang menerbitkan efek ini dan sudah mencatatkan 17 produk warran terstruktur sejak Februari tahun lalu, dari total 25 produk yang dapat ditransaksikan di pasar. Steinly menambahkan bahwa kondisi ekonomi yang semakin kondusif juga dapat mendorong minat investor untuk bertransaksi warran tersrtuktur.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved