Financial Report Capital Market & Investment

Phapros Bidik Pertumbuhan Bisnis Dua Kali Lipat Tahun 2023

PT Phapros Tbk mencatat pertumbuhan yang positif selama 2022. Tahun depan perusahaan menargetkan pertumbuhan yang sama kuatnya dengan tahun ini.

Salah satu pendorong kinerja bisnisnya adalah Antimo. Ini terkait dengan industri pariwisata di Indonesia yang mulai menggeliat di 2022. Selain itu perusahaan secara konsisten mengembangkan produk berbasis riset serta makin serius membangun pasar produk OTC atau bukan obat resep dokter.

Zahmilia Akbar, Corporate Secretary PT Phapros Tbk dalam wawancara khusus menjelaskan pada Semester I 2022, pertumbuhan penjualan Antimo mencapai lebih dari 100 persen dibandingkan tahun 2021. Kemudian, di akhir Kuartal III/2022, Antimo dan produk turunan yang menyasar segmen travel convenience juga tumbuh di atas130 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. “Kami pun optimistis, di Desember ini penjualannya semakin meningkat karena libur Natal dan Tahun Baru,” tuturnya.

Antimo merupakan produk yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia yang sering mengalami motion sickness (mabuk perjalanan). Merek ini juga merupakan living legend brand yang telah berusia 50 tahun di 2022 serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja penjualan Phapros selama ini.

Pada 2023 nanti, Phapros akan mendorong inovasi berbasis riset untuk memproduksi beragam obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dan berpotensi untuk diekspor ke negara-negara lain, termasuk menjadikan commercial excellence, operational excellence, financial excellence dan digitalisasi sebagai bagian dari strategi lanjutan dari tahun ini.

Zahmilia menegaskan bahwa Phapros konsisten untuk menciptakan produk berbasis kebutuhan, bukan sekedar mengikut tren, padahal tidak dibutuhkan oleh masyarakat. Terlebih kini dengan hadirnya holding BUMN farmasi, menurutnya akan memperkuat Phapros di 2023, dengan melanjutkan strategi di 2022 dan mendukung program hilirisasi riset yang menjadi satu satu fokus pada tahun depan.

Phapros akan memperkuat kerja sama serta kolaborasi hilirisasi riset dengan perguruan tinggi seperti Universitas Airlangga dan RSUD dr.Soetomo, Surabaya. Phapros akan fokus pada produk-produk yang berkaitan dengan alat kesehatan untuk gigi dan tulang di 2023.

“Gigi dan tulang merupakan penyakit yang lazim diderita oleh banyak masyarakat Indonesia. Meski terlihat bukan sebagai penyakit berat, namun penyakit ini bisa berimbas pada penurunan kesehatan yang berakibat pada produktifitas. Phapros melihat bahwa hal ini merupakan tantangan bagi kami untuk memberikan solusi terdepan dalammengatasi gangguan kesehatan tersebut. Karena itulah kami bersama para peneliti dari Unair dar RSUD dr. Soetomo berkolaborasi untuk mewujudkan alat kesehatan inovatif untuk masyarakat,” jelasnya.

Dia menambahkan, hilirisasi riset yang dilakukan nantinya dengan transfer teknologi pada fasilitas produksi alkes milik Phapros sendiri. “Target kami pada akhir 2023 alkes ini sudah bisa dipasarkan sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ungkapnya,

Emiten berkode saham PEHA ini terus berkomitmen untuk mendukung progam pemerintah terkait industri kesehatan. Salah satu yang menjadi perhatian pemerintah adalah mewujudkan industri pariwisata medis yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan Kementerian Kesehatan dalam rangka Pengembangan Pariwisata Kesehatan.

Guna menyokong program dan target pemerintah tersebut, Phapros mengambil peran dalam memproduksi obat-obatan dan alat kesehatan berbasis riset dan kolaborasi.

Selain itu, selama 2022 perusahaan ini juga menjalankan program CSR di antaranya adalah penyaluran bantuan pendidikan di pulau Sabang, Aceh, pemberian bantuan biayaperawatan bagi pasien hidrosefalus yang bekerja sama dengan Yayasan Anne Avantie, serta Gerakan Pemberantasan Stunting melalui produksi dan penyaluran lebih dari 500 juta tablet Tambah Darah bersinergi dengan seluruh Provinsi di Indonesia melaluiDinas Kesehatan, Sekolah Sekolah di beberapa daerah, KBUMN dan lainnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved