Capital Market & Investment

Phapros Mengembangkan Bisnis Ini di 2023

Antimo. (Foto : Phapros)

PT Phapros Tbk berencana melanjutkan strategi bisnis di 2022 dengan mendukung program hilirisasi riset yang menjadi salah satu fokus pada 2023. Direktur Utama Phapros Hadi Karodko mengatakan perusahaan akan memperkuat kerja sama serta kolaborasi hilirisasi riset dengan perguruan tinggi seperti Universitas Airlangga dan RSUD dr.Soetomo, Surabaya. Perseroan akan fokus pada produk-produk yang berkaitan dengan alat kesehatan untuk gigi dan tulang.

Gigi dan tulang merupakan penyakit yang lazim diderita oleh banyak masyarakat Indonesia. Meski terlihat bukan sebagai penyakit berat, namun penyakit ini bisa berimbas pada penurunan kesehatan yang berakibat pada produktifitas. Phapros melihat bahwa hal ini merupakan tantangan untuk memberikan solusi terdepan dalam mengatasi gangguan kesehatan tersebut. Karena itulah, Phapros bersama para peneliti dari Unair dar RSUD dr. Soetomo berkolaborasi untuk mewujudkan alat kesehatan inovatif untuk masyarakat.

Hadi menambahkan, hilirisasi riset yang dilakukan nantinya adalah dengan transfer teknologi pada fasilitas produksi alkes milik Phapros sendiri. “Target kami pada akhir 2023 alkes ini sudah bisa dipasarkan sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tutur Hadi dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Emiten yang sahamnya berkode PEHA ini terus berkomitmen untuk mendukung program pemerintah terkait industri kesehatan. Salah satu yang menjadi perhatian pemerintah adalah mewujudkan industri pariwisata medis yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan Kementerian Kesehatan dalam rangka Pengembangan Pariwisata Kesehatan.

Untuk menyokong program dan target pemerintah tersebut, PEHA mengambil peran dalam memproduksi obat-obatan dan alat kesehatan berbasis riset dan kolaborasi. “Ke depannya kita akan menjadi negara yang memiliki beragam inovasi medis yang tidak saja bermanfaat untuk masyarakat Indonesia sendiri. Namun, juga warga negara lain yang sedang mencari pengobatan dengan fasilitas yang lengkap,” tuturnya.

Pada 2022, Phapros membukukan pertumbuhan penjualan maupun penetrasi pasar. Produk unggulan seperti Antimo mencatat kinerja lebih dari 100% pada semester pertama 2022 dan 130% hingga akhir kuartal III/2022. Penjualan di Desember ini pun diprediksi akan tumbuh cukup tinggi karena dampak dari libur Natal dan tahun baru.

Perseroan di tahun ini menyelenggarakan sejumlah program CSR di antaranya penyaluran bantuan pendidikan di pulau Sabang, Aceh, pemberian bantuan biaya perawatan bagi pasien hidrosefalus yang bekerjasama dengan Yayasan Anne Avantie, serta Gerakan Pemberantasan Stunting melalui produksi dan penyaluran lebih dari 500 juta tablet Tambah Darah bersinergi dengan seluruh Provinsi di Indonesia melalui Dinas Kesehatan, Sekolah Sekolah di beberapa daerah, KBUMN dan lainnya.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved