Capital Market & Investment

Produsen Kemasan Mengolah Kertas Bekas 80 juta Kilogram

Foto : Ist

PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) mengolah kertas bekas sekitar 80 juta kilogram per tahun. Perseroan aktif mengumpulkan profit sekaligus berperan serta menjaga kelestarian lingkungan melalui bisnia pengolahan kertas bekas. ALDO pada 2022 mengolah kertas bekas sebanyak 80.683.104 kg.

Selain menghasilkan keuntungan ekonomi, pengolahan daur ulang kertas memberikan berbagai manfaat seperti mengurangi limbah lingkungan, menghemat energi, serta membantu dunia dari ancaman pemanasan global. Perseroan meyakini bisnis yang berkesinambungan kalau memiliki daya dukung lingkungan yang juga berkesinambungan. “Oleh karena itu, ALDO terus fokus mengembangkan bisnis daur ulang kertas coklat bekas, dan terus berinovasi untuk mengembangkan produk-produk baru dari barbahan kertas daur ulang,” kata Direktur Utama ALDO H. Sutanto pada Jumat (24/03/2023).

Pengalaman ALDO mengolah kertas bekas telah lebih dari 30 tahun dan hanya memproduksi barang dengan kualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan. Semua produk ALDO terbuat dari kertas coklat bekas yang sudah di daur ulang yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Produk ALDO antara lain pipa kertas untuk penggulung benang, hexcell honeycomb sebagai barang subtitusi untuk interior dan furniture kayu, edge protectorsebagai pelindung sudut untuk barang yang mudah pecah, textile board untuk keperluan menggulung kain, serta kotak kemasan berbahan kertas dan kantong kertas.

Perseroan optimis, kebutuhan produk berbahan kertas coklat berbahan daur ulang (recycled brown paper) akan terus bertumbuh, seiring dengan semakin bertumbuhnya kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan yang meningkatkan minat terhadap produk berbahan daur ulang.

Di samping itu, ekspektasi akan pertumbuhan pesat transaksi e-commerce juga menjadi faktor pendukung lain dari optimisme terahadap bisnis perseroan di masa depan. Dari total nilai transaksi e-commerce di 2022 yang mencapai Rp 476 triliun, Bank Indonesia memperkirakan nilai transaksi di 2023 akan naik menjadi Rp 557 triliun dan Rp 689 triliun pada 2024.

Hal ini membawa harapan akan adanya peningkatan kebutuhan kemasan kertas dari barang-barang yang di jual melalui transaksi e-commerce tersebut. Ditambah lagi, kuatnya jalinan relasi Perseroan dengan para pelanggan korporasi menjadi pondasi bagi solidnya kinerja ALDO.

Mengantisipasi pertumbuhan pasar dari produk kertas daur ulang tersebut, perseroan telah mengoperasikan mesin-mesin baru untuk pengolahan kertas coklat daur ulang sejak bulan Februari lalu. Mesin-mesin baru ini lebih efisien dalam pemakaian bahan bakar, lebih cepat dan akurat untuk pewarnaaan karena punya kemampuan produksi yang lebih cepat, dilengkapi dengan kemampuan auto quality scanner, auto colour dispensing, dan auto splashing. Beroperasinya mesin-mesin baru tersebut, membuat kapasitas produksi kertas coklat berbahan daur ulang ALDO meningkat menjadi 220 ribu ton per tahun, dari kapasitas produksi sebelumnya yang sekitar 80 ribu ton per tahun, atau kemampuan perseroan untuk mengolah kertas coklat bekas meningkat 2,75 kali. Harga saham ALDO pada perdagangan Selasa pekan ini menjadi Rp 755, naik 2,02% dari perdagangan sebelumnya.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved