Capital Market & Investment

Rencana Bisnis Mandiri Sekuritas di 2018

Silvano Rumantir, Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas. (Foto : Vicky Rachman/SWA).

PT Mandiri Sekuritas pada semester I tahun 2018 mengincar mandat dari 3 perusahaan untuk mencatatkan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia.

Perusahaan yang bakal memberikan mandat IPO ke Mandiri Sekuritas itu masing-masing perusahaan di sektor material bangunan, kesehatan, dan media. Hal ini disampaikan, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silvano Rumantir, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta (19/12/2017). Pihaknya juga berharap mendapat mandat IPO dari perusahaan makanan dan minuman pada

Selain IPO itu, Silvano menambahkan, Mandiri Sekuritas juga mengincar penjamin emisi obligasi global perusahaan BUMN dan korporasi swasta di tahun depan. “Jumlahnya ada empat perusahaan untuk global bond, yakni 1 BUMN dan perusahaan swasta,” kata Silvano. Selanjutnya, Mandiri Sekuritas, ingin menjadi penjamin emisi Komodo Bond berdenominasi Rupiah untuk satu perusahaan BUMN. “Mudah-mudahan Komodo Bond ini diterbitkan awal tahun depan,” tutur Silvano.

Sebelumnya, Mandiri Sekuritas bersama bank lain bertindak sebagai joint global coordinators untuk melakukan transaksi serta sebagai joint lead managers and joint bookrunners Komodo Bond PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

London Stock Exchange (LSE) dipilih sebagai tempat pencatatan Komodo Bond Jasa Marga di pekan lalu. Selain itu, Mandiri Sekuritas di tahun depan berencana untuk memutakhirkan platform digital demi memanjakan nasabah, khususnya investor ritel.

“Kami ingin menyederhanakan proses yang memudahkan akses nasabah ke pasar modal dan proses itu selaras dengan regulasi,” ucap Silvano. Mandiri Sekuritas, kata dia, melakukan terobosan yang terkait dengan digitalisasi, yakni sebagai perusahaan broker yang pertamakalinya menerapkan proses administrasi Know Your Customer dalam format online. Rencana itu juga diiringi kualitas riset pasar modal yang menjangkau industri dan emiten lintas sektor.

Digitalisasi proses dan transaksi online dirintis Mandiri Sekuritas sejak tahun 2012. “Kami menyediakan MOST Online Trading sejak tahun 2012, sejak saat itu nasabah tumbuh pesat,” klaim Silvano. Di tahun mendatang, Mandiri Sekuritas mengkaji penggunaan auto trading seiring dengan tren digital auto trading yang tersedia di beberapa negara. Adapun, porsi nasabah ritel Mandiri Sekuritas didominasi nasabah yang berumur di bawah 35 tahun. “Jumlahnya sebesar 75% dari jumla total nasabah ritel,” kata Lisana Iraniwati, Direktur Mandiri Sekuritas.

www.Swaa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved