Capital Market & Investment

Strategi Produsen Bijih Besi Melejitkan Laba Bersih 304,4%

Proses hauling di area pertambangan ZINC. (Foto : Istimewa)

PT Kapuas Prima Coal Tbk membukukan penjualan sebesar Rp 228,4 miliar atau naik 36,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp166,7 miliar. Sementara laba kotor naik 124,5% menjadi Rp113,2 miliar, dan laba bersih melesat 304,4% menjadi Rp 64,6 miliar dari Rp15,9 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Padli Noor, Direktur Independen Kapuas Prima Coal mengatakan pencapaian tersebut tak lepas dari hasil peningkatan kapasitas produksi yang sudah mulai dijalankan sejak akhir tahun 2020, serta tren peningkatan harga komoditas yang terus berlanjut hingga pertengahan tahun 2021 ini.

Ia menyebutkan perseroan pada Januari-Maret 2021 itu memproduksi ore sebesar 126.000 ton, meningkat 57,5% jika dibandingkan dengan produksi ore pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 80.000 ton. “Kami bersyukur berhasil melewati kuartal pertama di tahun ini dengan hasil yang memuaskan. Melihat tren kenaikan harga komoditas dan permintaan untuk konsentrat yang masih tinggi, kami optimis hingga akhir tahun dapat mempertahankan kinerja yang positif,” ucap Padli di Jakarta, Selasa (22/6/2021).

Emiten yang sahamnya bersandi ZINC ini bergerak di bidang pertambangan bijih besi (Fe) dan Galena di Indonesia. Adapun, kinerja yang positif selama kuartal I-2021 itu ditunjukan oleh peningkatan penjualan komoditas yang diproduksi oleh ZINC. Penjualan konsentrat seng per Maret 2021sebesar Rp 108,6 miliar, atau naik 35,6% dari Rp 80 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Penjualan komoditas perak tumbuh 19,5% dari Rp 36,6 miliar menjadi Rp 43,8 miliar. Sementara itu, penjualan konsentrat timbal mengalami penurunan sebesar 13,8% menjadi Rp 39,2 miliar dari Rp 45,5 miliar, dan penjualan bijih besi mengalami penurunan 12,5% menjadi Rp 3,9 miliar.

Namun demikian, ZINC memperoleh tambahan penjualan dari konsentrat besi sebesar Rp 32,7 miliar pada kuartal I-2021. Sebelumnya, ZINC menetapkan target penjualan di tahun 2021 mencapai Rp 1,2 triliun. ZINC optimis kinerja positif pada kuartal pertama ini dapat terus berlanjut hingga akhir tahun, seiring dengan strategi yang dijalankan yaitu meningkatkan kapasitas produksi sebesar 20-30% mencapai 564.000 ton konsentrat.

ZINC memperoleh kuota ekspor sebesar 46.000 ton konsentrat seng dan 17.500 ton konsentrat timbal untuk tahun 2021. Sejalan dengan upaya peningkatan kinerja di tahun ini, ZINC telah merampungkan pembangunan pemurnian timbal pertama di Indonesia yang berada di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. “Direncanakan smelter timbal akan memasuki tahap commissioning, dan bisa beroperasi secara komersil pada kuartal III-2021 ini. Diharapkan dengan mulai beroperasinya smelter timbal tersebut, dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja ZINC ke depannya,” sebut Padli

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved