PT Unilever Indonesia Tbk. menutup tahun 2018 dengan kinerja keuangan yang memuaskan. Peenjualan bersih sebesar Rp41,8 triliun, meningkat 2,4% tanpa memperhitungkan penjualan kategori Spreads yang telah didivestasi pada kuartal III 2018.

Sementara itu, laba bersih sebesar Rp9,1 triliun. Hasil ini ditunjang membaiknya kinerja perseroan pada Semester II /2018, yang mana perseroan mencatat laju pertumbuhan penjualan sebesar 5,1% (tanpa memperhitungkan penjualan kategori Spreads).

Pada RUPST kali ini, juga menyetujui pembagian dividen tahun buku 2018 dari laba bersih sebesar Rp410 per saham dan menyetujui pembagian dividen final dari laba bersih sejumlah Rp775 per saham.

Sehingga dividen seluruhnya yang akan diterima oleh pemegang saham adalah sejumlah Rp1.185 per saham atau seluruhnya berjumlah Rp9,0 triliun. Dividen final untuk 2018 akan dibagikan kepada pemegang saham yang berhak selambatnya pada tanggal 18 Juni 2019.

“Capital expenditure tahun ini sebesar Rp1,3 triliun dan di Kuartal I/ 2019 dialokasikan sebesar Rp240 miliar, yang nantinya akan kami gunakan untuk penambahan kapasitas produksi di semua lini. Saat ini penjualan dari kategori Food and Refreshment masih lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan produk dari kategori Home, Beauty, and Personal Care,” ujar Sancoyo Antarikso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk.

Dalam RUPST, Perseroan juga mengumumkan perubahan susunan dewan direksi dan komisaris. Perseroan mengangkat Sri Widowati dan Veronika Utami sebagai direktur serta mengangkat Deborah Herawati Sadrach sebagai Komisaris Independen.

Kinerja perseroan pada Kuartal I/2019 juga ciamik. Pertumbuhan penjualan domestik sebesar 4,9% (tanpa memperhitungkan penjualan kategori Spreads) dengan kontribusi penjualan sebesar 95% dari total penjualan, net sales sebesar Rp10,7 triliun dan net profit sebesar Rp1,7 triliun.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id