Capital Market & Investment Corporate Action

WEGE Bakal Membayar Dividen, Begini Rencana Bisnis di 2023

WEGE membagikan dividen Rp 23,16 miliar. (Foto : Istimewa).

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menetapkan pembagian dividen tunai senilai Rp 23,16 miliar atau 10% dari laba bersih di 2022 sebesar Rp 230,05 miliar dengan deviden per share (DPS) sebesar Rp 2,42 yang disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, 10 Mei 2023. Selain rencana pembagian dividen, perseroan berancang-ancang mengimplementasikan beragam strategi bisnis untuk mencapai target di tahun ini.

Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita, mengatakan perseroan menerapkan berbagai strategi, diantaranya operasional, pemasaran, pengembangan dan strategi keuangan yang sesuai dengan Rencana Kegiatan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2023. Strategi ini merupakan ikhtiar WEGE menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis tahun ini.

Hingga Maret 2023, WEGE mengantongi kontrak baru senilai Rp 516 miliar yang dalam kelompok kategori tipe proyek itu terdiri dari Public Facilities sebesar 50,73%, Residential 45,89%, Office sebesar 1,76%, dan Commercial 1,62%. “Kami yakin target perolehan kontrak baru di tahun ini dapat tercapai karena WEGE tetap membidik proyek dari pemerintah dan BUMN disamping proyek dari swasta,” ujar Hadian di Jakarta, Rabu (10/05/2023).

Komposisi capaian kontrak baru itu antara lain dari projek Gedung Fasilitas Pendidikan dan Laboratorium MKGI (Center of Exellence) dari BMKG sebesar Rp 247,18 miliar, apartemen Sky House Alam Sutera sebesar Rp 237,10 miliar, Khay Ming School dengan pekerjaan MEP sebesar Rp 14,90 miliar. Dari Modular dan Konsesi sebesar Rp 17,46 miliar. Kontrak Baru tersebut menunjukkan komposisi pasar BUMN sebesar 3,38%, pemerintah 47,84%, dan swasta 48,78%.

WEGE menargetkan pada 2023 memperoleh kontrak dihadapi (order book) sebesar Rp 15,63 triliun atau naik 20,07% dari realisasi sebesar Rp 13,02 triliun. Target kontrak dihadapi tersebut terdiri dari target kontrak baru (new contract) Rp 6,69 triliun dan kontrak lama (carry over) Rp 8,93 triliun.

Komposisi perolehan kontrak baru di tahun ini diproyeksikan berasal dari pemerintah yang porsinya ditargetkan sebesar 68,21%, disusul BUMN/BUMD 13,72%, dan swasta 18,07%. Hadian, dalam keterangan tertulisnya ini, menyampaikan dari WEGE fokus terhadap projek-projek yang memiliki pendanaan yang kuat, jelas dan independen jika merujuk komposisi tersebut.

Sedangkan target penjualan (termasuk penjualan joint operation /JO) di 2023 ini sebesar Rp 5,10 triliun naik 54,56% dari realisasi tahun 2022 sebesar Rp 3,30 triliun. Kemudian, target laba bersih mencapai Rp 251,36 miliar atau naik 9,16% dari Rp 230,26 miliar di 2022.

Untuk pengembangan bisnis, perusahaan menggelontorkan belanja modal (capitalexpenditure) sebesar Rp 266,1 miliar, yang diperuntukkan untuk capital employed dan investasi. “WEGE berharap dan bekerja keras agar target perusahaan 2023 dapat tercapai karena perusahaan memiliki pasar yang jelas dan independen dengan dukungan fundamental perusahaan yang sehat,” tegas Hadian.

Selain itu, Hadian mengatakan kelangsungan bisnis perusahaan di tahun ini tetap dapat berjalan dengan baik karena WEGE memiliki proyek-proyek carry over sebesar Rp 7,55 triliun yang dapat dikerjakan pada tahun ini.

Prospek Bisnis

WEGE tetap optimistis kondisi ekonomi Indonesia di 2023 kembali pulih di tengah perlambatan perekonomian dunia dan memasuki tahun politik. Proyeksi ini sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat pasca penghapusan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), membaiknya prospek bisnis, meningkatnya aliran masuk penanaman modal asing (PMA),

Proyeksi optimis itu beriringan dengan berlanjutnya penyelesaian projek strategis nasional (PSN). S Kementerian PUPR pun telah menyusun rencana pembangunan infrastruktur dasar di IKN Nusantara periode 2022- 2024 dengan total anggaran sebesar Rp 43,73 triliun yang nantinya menjadi prospek bisnis bagi perusahaan. “Untuk menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis di tahun 2023, WEGE menerapkan berbagai strategi, baik pada tingkatan operasional, pemasaran, pengembangan dan strategi keuangan,” ucap Hadian. Beberapa strategi tersebut antara lain world class standard di bidang implementasi QSHE, fokus pada quality & safety dan no deffect, key stakeholder engagement, talent management, dan organisasi berorientasi konsumen, transformasi digital pada semua fungsi dan asset management circle.

Adapun WEGE pada kuartal I tahun ini membukukan pendapatan Rp 727 miliar naik 55% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih senilai Rp 47 miliar, melonjak sebesar 56%. Komposisi pendapatan WEGE pada kuartal itu diperoleh dari konstruksi sebesar Rp 681,57 miliar atau naik 72% , modular sebesar Rp 31,15 miliar serta konsesi dan investasi sebesar Rp 14,71 miliar atau naik 25%. Rasio keuangan WEGE masih terjaga dengan current ratio 1,95 kali, gross profit margin 6,48% dan rasio utang terhadap ekuitas atau DER 1,21 kali. Hal ini menunjukan WEGE masih masuk dalam daftar aman di-charge ekuitas perusahaan konstruksi yang artinya mencerminkan fundamental WEGE yang sehat.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved