CEO Interview

Agus Syabarrudin; Antara Digitalisasi Bank Banten, Konten Kreator, dan Tik Tok

Agus Syabarrudin, CEO Bank Banten. (Foto : Istimewa)

Perlahan-lahan, Agus Syabarrudin, CEO PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten), mengimplementasikan program transformasi Bank Banten untuk memperkokoh bisnis bank yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Banten. Langkah awal keberhasilan transformasi Bank Banten ini terefleksikan dari status Bank Banten yang ditetapkan sebagai bank sehat oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Segudang pengalaman Agus di industri keuangan sejak tahun 1991 itu merupakan bekal untuk menakhodai Bank Banten di masa pandemi Covid-19 ini. “Selama pandemi saya berupaya untuk menghadirkan pola kepemimpinan yang dinamis dan harus down to earth,” ujarnya. Di era pandemi ini, lanjut Agus, adalah momentum melihat peluang secara jeli. “Insya Allah kita bersama-sama bisa melewat ujian ini dan sukses mendorong Bank Banten lebih berkembang, kuat, kompetitif dan kontributif bagi upaya pemulihan ekonomi daerah,” tutur Agus.

Peraih gelar Sarjana Sastra Arab di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, ini kian gencar melambungkan bisnis Bank Banten seiring dengan rencana merealisasikan layanan bank digital dan penandatangan kerjasama dengan AWS (Amazone Web Services) untuk menyokong transformasi Bank Banten menjadi bank digital. Beragam rencana bisnis dieksekusi Agus untuk memulihkan kinerja bisnis Bank Banten. Bank yang sahamnya berkode BEKS di Bursa Efek Indonesia ini mengakselerasi transformasi untuk mengimplementasikan manajemen pembalikan kinerja (turnaround management) yang salah satunya melalui rekayasa ulang proses bisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi.

Agus yang merampungkan kuliah pasca sarjana Universitas Indonesia (2003-2005) dan Universitas Lambung Mangkurat (2017-2020) ini menggenjot digitalisasi dan memperluas kemitraan bisnis perseroan yang selaras dengan budaya kerja Bank Banten, yakni TRUST (Think Different, Reliable, Universe, Sustainable, & Track). Ini digalakkan oleh Agus untuk memperkokoh laju bisnis perseroan di masa pandemi.

Agus efektif menjabat CEO Bank Banten pada April tahun ini berkeinginan untuk mengembangkan skala bisnis Bank Banten serta memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan, serta memberikan dampak sosial-ekonomi kepada publik. “Saya telah mencanangkan 4 Grand Strategy dan 8 Quick Wins untuk memastikan agar Bank Banten ke depan mencapai kejayaannya,” sebut Agus. Sebelumnya, Agus mengemban CEO di PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan pada 2019-2021.

Rutinitas Agus di BEKS ini menyita waktu luang bersama keluarga. Ia tak kehilangan akal untuk meningkatkan kualitas bersama keluarganya itu. “Di saat waktu senggang dengan menjadi content creator pada media sosial, dan bantu-bantu istri yang memang hobi membuat video Tik Tok,” sebut Agus. Rencana Agus dan waktu senggang bersama keluargnya dikisahkan kepada SWA Online.Berikut kutipan wawancaranya melalui sambungan telepon dan wawancara tertulis;

Dalam pengembangan bisnis Bank Banten, Apa saja tantangannya di era disrupsi digital?

Pada 2021, fokus bidang teknologi informasi adalah penguatan kapabilitas organisasi dan infrastruktur menuju perbankan digital dgn sistem pembayaran yang terintegrasi. Pentingnya digitalisasi layanan perbankan membuat Bank Banten yang sudah memiliki captive market retail consumer sekaligus sebagai agent of development bagi daerahnya akan terus meningkatkan produk dan layanannya dalam memenuhi kebutuhan finansial dan transaksi settlement nasabah yang berada dalam ekosistem keuangan daerah.

Bagaimana Bapak merespon berbagai tantangan untuk melakukan turn around Bank Banten?

Saya telah mencanangkan 4 Grand Strategy dan 8 Quick Wins untuk memastikan agar Bank Banten ke depan mencapai kejayaannya. Pengelolaan RKUD (Rekening Kas Umum Daerah) akan dijaga dengan baik, sambil terus meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah yang ujungnya akan berdampak pada penguatan fundamental keuangan perusahaan

Bagaimana Bapak menyiapkan organisasi dan people-nya (SDM)?

Saat ini kami mencanangkan budaya kerja baru yaitu TRUST yang merupakan singkatan dari Think Different, Reliable, Universe, Sustainable, dan Track. Perubahan Budaya Perusahaan ini diharapkan dapat menjadi panduan berpikir dan bertindak bagi seluruh insan Bank Banten atau yang disebut juga sebagai Banteners, sehingga kesadaran penuh Banteners yang akan mendorong pencapaian kinerja terbaik bagi perusahaan.

Bagaimana mengemas transformasi agar organisasinya lebih siap dan mendapat sumber pendapatan baru? Apakah ada model bisnis baru yang disiapkan?

Kami sedang menggenjot upaya digitalisasi perbankan namun tetap berfokus menggarap target captive market kami yaitu PNS. Saat ini Bank Banten tengah berupaya untuk all out menggarap nasabah utama kami, sembari membuka opsi-opsi turunan produk dan layanan yang terintegrasi dengan e-commerce. Dengan demikian diharapkan Bank Banten akan menjadi bank utama bagi captive market kami untuk melayani kebutuhan finansial dan transaksi keuangannya.

Apa yang dilakukan Anda terkait empat peran kepemimpinan dalam konsep four roles of leadership (perintis, penyelaras, pemberdaya, dan panutan) dan menyesuaikan gaya kepemimpinan agar sesuai dengan era pandemi ini?

Selama pandemi saya berupaya untuk menghadirkan pola kepemimpinan yang dinamis dan harus down to earth. Karena di era pandemi ada banyak dinamika yang harus kita sikapi dengan cepat dan diberikan solusi dengan segera. Oleh karena itu manajemen dan karyawan harus bisa beradaptasi dengan dinamika tersebut dan mampu berkomunikasi cepat dan efektif agar target kinerja tetap bisa dicapai.

Apa saja hasil-hasil yang telah dicapai selama kepemimpinan Anda, baik yang menyangkut kinerja bisnis maupun kemajuan di bidang manajemen?

Saya masih fokus kepada 4 Grand Strategy dan 8 Quick Wins yang sudah dicanangkan untuk program turn around. Untuk people development disamping penerapan budaya kerja TRUST, peningkatan kapabilitas profesional, individual asessment dan leadership program on progress. Untuk penguatan likuiditas, meningkatkan layanan prima kepada nasabah, meluncurkan produk yang dibutuhkan nasabah, meningkatkan kemampuan penetrasi para marketing untuk meningkatkan jumlah nasabah dengan volume fundingnya. Dengan begitu kami sudah melakukan pembelian kembali piutang PNS Banten dari Bank BJB senilai Rp 557 miliar dari 4.218 kreditur, masih akan dilanjutkan untuk bisa mencapai sekitar Rp 500 miliar lagi di kuartal III/2021 mendatang. Termasuk upaya kami membangun kepercayaan dengan kegiatan transformasi secara menyeluruh telah berdampak kepada peningkatan harga saham BEKS di bursa saham.

Apa peran yang harus dilakukan CEO untuk menghadapi tantangan itu?

Saat ini sebagai CEO, dituntut harus terus berinovasi dan cepat mengambil keputusan dengan efektif, terutama ketika dalam kondisi yang terbatas dan penuh tantangan. Saat ini, untuk Bank Banten saya akan terus berupaya untuk mengejar target-target 4 Grand Strategy dan 8 Quick Wins yang telah ditetapkan.

Selain 4 peran kepemimpinan sebagai perintis, penyelaras, pemberdaya dan panutan, peran apalagi yang harus dilakukan para CEO di era pandemi ini?

Pemimpin yang inovatif dan berani mengambil keputusan dengan cepat dan efektif. Karena di era pandemi ini bisa jadi blessing in disguise bila kita dapat melihat peluang secara jeli. Insya Allah kita bersama-sama bisa melewat ujian ini dan sukses mendorong Bank Banten lebih berkembang, kuat, kompetitif dan kontributif bagi upaya pemulihan ekonomi daerah.

Apa hobi Anda dan bagaimana mengisi waktu luang?

Sesungguhnya waktu luang buat saya saat ini sangat terbatas, rata-rata baru bisa pulang kantor sekitar jam 11 malam, bahkan Sabtu atau Minggu masih ada rapat koordinasi dengan tim, mengingat target pertumbuhan harus 60% dengan kualitas terbaik harus dicapai dalam kurun waktu 6 bulan saja yaitu pada semester 2 tahun 2021 ini. Meskipun sering dikeluhkan oleh keluarga saya berusaha membangun quality time dengan keluarga di saat waktu senggang dengan menjadi content creator pada sosial media, dan bantu-bantu istri yang memang hobby membuat video Tik Tok. Pernah ada konten saya sebagai seorang ayah dan suami yang cukup viral, bahkan menjadi pemberitaan di media massa saat membantu istri di dapur.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved