CEO Interview Marketing Strategy

CEO Ajinomoto: Strategi WOMM untuk Dekati Ibu-ibu

CEO Ajinomoto: Strategi WOMM untuk Dekati Ibu-ibu

Pada tahun 1989, Masako merupakan produk yang baru dilahirkan oleh PT Ajinomoto. Masako sendiri diambil dari kata masak, di mana produk ini memang untuk penyedap masakan, sedangkan di Jepang asal perusahaannya, Masako merupakan nama perempuan sehingga Masako sendiri identik dengan kegiatan perempuan yaitu memasak.

Dengan menggunakan strategi Word Of Mouth Marketing (WOMM), Masako bisa bertahan dan eksis di kalangan ibu-ibu hingga saat ini. Selain itu, Masako juga merupakan produk penjualan kategori penyedap rasa tertinggi di Indonesia. Berikut wawancara SWA Online dengan Shinichi Matsumoto, Presiden Direktur PT Ajinomoto Sales Indonesia.

2015-07-21 22.26.57_resized_1

Apakah perusahaan Anda sudah merancang pemasaran dengan konsep Word of Mouth Marketing (WOM)?

Saat ini kami sudah mengembangkan konsep pemasaran dengan WOMM, salah satunya melalui Facebook.

Jika sudah, sejak kapan mulai diterapkan?

Sejak awal berdiri pada tahun 1989, kami selalu menggunakan komunikasi dua arah dengan konsumen hal ini dinilai efektif dibandingkan komunikasi satu arah seperti penyiaran iklan di televisi yang dinilai hanya memberikan informasi tanpa tahu komplain atau masukan dari konsumen sehingga perusahaan bisa melakukan perbaikan-perbaikan.

PT Ajinomoto melakukan penjualan produk tanpa melalui distributor melainkan langsung dari perusahaan langsung ke konsumen melalui sales-sales Ajinomoto. Ini merupakan hal yang paling penting sehingga bisa mendengar langsung dari konsumen mengenai Masako seperti dari segi rasa, apakah keasinan atau tidak. Setelah itu kita lakukan perbaikan-perbaikan Masako dari segi rasa. Selain itu kami juga mengetahu produk penyedap rasa apa saja yang dipakai di masyarakat melalui sales-sales kami yang terjun langsung ke lapangan.

Apa keunggulan dari Masako?

Keunggulannya Masako dibuat dari daging asli, dilihat dari kandungannya produk kami lebih besar kadar kandungan dagingnya dari pada pesaing. Karena itu konsumen bila mencicipi lebih enak karena dengan kandungan daging sapi atau ayam yang lebih besar.

Apa saja program yang dilakukan terkait dengan konsep pemasaran WOM?

Masako mempunyai akun Facebook dengan nama asli Masako. Kami juga membuat akun Fanpage Masako mulai tahun 2010, komunikasi yang disampaikan mengenai informasi yang seluruhnya berkaitan dengan Masako. Baik dari sisi produk maupun dari sisi kegiatan advertising dan promosi. Sehingga akhirnya konsumen yang menerima melalui Facebook dapat membagikan informasi ini kepada konsumen lain baik secara langsung maupun melalui facebook juga.

Kami juga ada demo masak setiap dua minggu sudah selama satu tahun ini tempatnya pindahnya didekat-dekat pasar sehingga ibu-ibu bisa merasakan prosuk kami. Untuk ibu-ibu yang mengikuti demo masak kami menargetkan 100 hingga 200 orang sebagai pencoba masakan. Jadi dengan acara masak ini orang yang mencicipi belum tentu pakai Masako, begitu dirasa lebih enak bisa langsung memakai Masako. Keuntungnya lainnya dalam demo masak ini bisa menjaring orang yang pake cuma tau untuk masak sayur misalnya termyata bisa dipake buat gorengan bisa lebih memberikan informasi mengenai penggunaan Masako.

Apa saja yang dilakukan agar produknya selalu menjadi bahan pembicaraan?Program-program apa yang dilakukan agar terus ada pembicaraan, seperti membuat program pelayanan konsumen, promo berhadiah, marketing activation, dll?

Salah satu event besar yang pernah diselenggarakan adalah event asli Masako tahun 2010. Event ini dilakukan dengan mengajak konsumen mengirimkan resep-resep yang menggunakan Masako dan pemenangnya diberikan kesempatan untuk factory visit atau melihat proses produksi Masako di pabrik Mojokerto.

Dari pengalaman tersebut dapat dibagikan kepada kerabatnya sehingga akhirnya konsumen lain juga mengetahui tentang Masako. Selain itu beberapa promosi sudah kami lakukan sejak lama untuk konsumen, salah satunya dengan promosi untuk konsumen yaitu tes rasa dan kupon promosi konsumen.

Hal ini dilakukan di pasar tradisional sehingga bisa langsung berhubungan dengan konsumen. Tes rasa ini dilakukan membarikan sampel masakan menggunakan Masako, sedangkan kupon promosi konsumen adalah dengan undian berhadiah setiap pembelian dengan syarat pembelian tertentu.

Seberapa intensif menggelar program-program tersebut? Siapa saja yang dilibatkan?

Sebelum melakukan program tersebut kami sudah membuat jadwal secara rutin setiap tahunnya, minimal 1 bulan 1x harus ada komunikasi aktif dengan konsumen melalui program-program tersebut. Yang dilibatkan ibu-ibu rumah tangga, ibu-ibu PKK, ibu pengajian, serta komunitas-komunitas masak.

Bagaimana cara mengukur tingkat pembicaraan produknya (apa meningkat atau turun)?

Sejauh ini memang tidak diukur dengan alat tertentu atau metode khusus, namun kamu bisa melihat salah satunya dari facebook adalah dari nilai engagementnya yang cukup tinggi. Sehingga dapat menunjukkan bahwa konsumen aktif membicarakan mengenai produk Masako dan menerima pesan yang kami sampaikan dengan baik. Dan kami juga memantau perkembangan penggunaan Masako dikalangan ibu rumah tangga yang terus meningkat. Selain itu sejak tahun 2006 kami membuat layanan konsumen sehingga kalau ada komplain bisa telepon kesini dan kami akan melakukan perbaikan. Layanan ini juga bisa menyampaikan kepuasan konsumen terhadap produk Masako.

Melalui media apa saja produknya banyak dibicarakan (online/internet, tatap muka, arisan, dll)?

Melalui media online seperti Facebook, selain itu setiap kali dilakukan event tes rasa minta konsumen juga terlihat antusiasme mereka merespons informasi kami dengan tanya jawab. Di beberapa area kami sudah menyelanggarakan event di perkumpulan ibu-ibu dan mendapatkan respon yang sangat bangus karena antusiamenya yang tinggi

Apa saja yang dilakukan agar produknya tidak sekadar dibicarakan tetapi juga dipromosikan (konsumen) bahkan direkomendasikan untuk dibeli?

Kami juga mempunyai dapur Umami dan program GEMA (Gerakan Mama Ajinomoto) untuk menginsipari ibu rumah tangga untuk memasak masakan lezat dengan menggunakan Masako. Di Dapur Umami kita mengundang ibu-ibu untuk demo masak dengan produk masako dengan membuat menu-menu masakan. Sedangkan program Gema (Gerakan mama ajinomoto) kami menjelaskan mengundang ibu-ibu rumah tangga di 35 kota Indonesia dengan sistem roadshow yang sudah dimulai pada bulan Mei 2015 tentang keamanan Ajinomoto setelah itu kami juga ada demo masak, dengan sistem roadshow dari kota-kota.

Dengan adanya GEMA ibu-ibu juga dijaring untuk gabung di Facebook. Kami juga masak dengan menu sederhana seperti dadar telur dengan variasi lain dengan produk Ajinomoto salah satunya Masako. Setelah pulang dari acara kami selain dapet informasi tentang produk-produk Ajinomoto salah satunya Masako itu aman dan halal juga mendapatkan resep baru, kami harapkan WOMM nya dari situ, nanti ibu-ibu yang 100 orang setiap kota yang ada di Indonesia yang kami kunjungi itu bisa menceritakan ke teman-temannya atau kerabatnya.

Seberapa besar kontribusi WOMM terhadap keberhasilan pemasaran?

Menurut kami cukup baik karena tipe konsumen di Indonesia adalah tipe konsumen yang sangat terbuka terhadap pengalaman kerabat dekatnya. Sehingga pengalaman menggunakan Masako dapat dibagikan kepada konsumen lainnya yang akhirnya menambah kepercayaan terhadap Masako. Hingga saat ini Masako memiliki market share sebesar 60% sehingga keberhasilan pertumbuhan dari tahun ke tahun terus meningkat. Saat ini pertumbuhan market 109% sedangkan kami tahun 2014 bisa mencapai 118 % dan diharapkan pertumbuhan di tahun 2015 bisa mencapai 120 %. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved