CEO Interview

CEO Auto2000 : Alokasikan Rp 1 Triliun untuk Pengembangan Bisnis 2013

CEO Auto2000 : Alokasikan Rp 1 Triliun untuk Pengembangan Bisnis 2013

Para pelaku bisnis menatap tahun 2013 dengan optimisme tinggi. Betapa tidak, selama ini kekuatan ekonomi dunia yang terkonsentrasi di negara-negara maju (Amerika Serikat dan Eropa Barat) kini bertiup ke arah timur, yakni Asia, salah satunya Indonesia.

Namun keyakinan tersebut tidak sepenuhnya menyelimuti pelaku bisnis di Tanah Air. Industri otomotif misalnya, Asosiasi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi, penjualan roda empat tahun depan tidak mengalami peningkatan signifikan, yakni berkisar 1,1 juta unit.

Walhasil, kondisi itu membuat bisnis pendukung diindustri ini ketar-ketir. Tengok saja Auto2000, diler utama Toyota, yang mengaku sependapat dengan prediksi Gaikindo. Jodjana Jody, Chief Executive Officer (CEO) Auto2000, mengatakan, apabila pertumbuhan industri otomotif stagnansi, maka akan berdampak pada bisnis Auto2000 atau usaha sejenis lainnya.

Meski melambat, ia tetap optimis kinerja Auto2000 bisa melaju kencang. Caranya, dengan pembenahan dari sisi pelayanan, penambahan outlet, hingga inovasi digital. Disela-sela peresmian outlet di Kelapa Gading, Jody mengemukakan laporan kinerja, prediksi dan target Auto2000 tahun depan. Berikut penggalan wawancara Reporter SWA Online Ario Fajar dengan Jody.

Tahun 2012 hampir berakhir, bagaimana laporan kinerja Auto2000 tahun ini?

Kami mencatatkan kinerja yang menggembirakan. Sebagai perusahaan yang membawa merek besar, sekaligus diler utama Toyota, kami mampu menjual 280.000 unit hingga November. Angka tersebut sudah melampaui target sebelumnya yakni berjumlah 273.000 unit. Hingga tutup tahun ini, saya optimis penjualan bisa menembus 300.000 unit.

Tipe mana saja yang paling banyak dipesan?

Hampir merata. Namun popularitas Avanza dan Vios masih mendominasi penjualan di outlet-outlet kami.

Berapa besar kontribusi penjualan mobil melalui Auto2000 untuk Toyota Astra Motor?

Saat ini kami menyumbangkan porsi hingga 78%. Angka itu tergolong sangat baik atau sesuai target.

Berapa jumlah outlet yang sudah dibangun?

Totalnya hingga saat ini berjumlah 160 outlet. Terakhir kami meresmikan outlet di Serang dan Kelapa Gading. Setiap tahun kami mendirikan 7 hingga 10 outlet. Penyebarannya bukan hanya di Pulau Jawa, tetapi sudah merata hingga Timur Indonesia. Saya optimistis tahun ini jumlahnya bisa mencapai 164 outlet.

Berapa investasi yang dikeluarkan?

Satu outlet akan menghabiskan dana investasi Rp 50 miliar – 53 miliar. Tahun lalu, anggaran belanja kami sebesar Rp 750 miliar, sedangkan tahun ini sebesar Rp 850 miliar. Sebagian dana digunakan untuk penambahan outlet.

Outlet mana yang paling sibuk?

Yang paling kentara adalah outlet di Sudirman. Dalam sehari lebih dari 80 mobil yang masuk untuk diperbaiki atau untuk perawatan. Outlet Auto 2000 di Kelapa Gading merupakan yang akan sibuk. Pasalnya, pemilihan tempat telah dipertimbangkan secara matang oleh manajemen Auto2000 untuk pengembangan jaringan dan tentunya potensi bisnis ke depan. Outlet Auto2000 Kelapa Gading memiliki luas bangunan sekitar 4.111 meter persegi. Outlet ini diproyeksikan mampu melayani perbaikan dan perawatan kendaraan Toyota minimal 8.856 unit per tahun.

Bagaimana prediksi bisnis tahun depan?

Saya belum berani mematok target tinggi. Seperti yang dikatakan Johny Darmawan, penjualan tahun depan akan sedikit flat. Jadi itu bisa mempengaruhi bisnis pendukung seperti bisnis kami. Prediksinya tidak terlalu tinggi, tapi juga tidak konservatif, mungkin moderat. Singkatnya, kami masih wait and see.

Apa alasannya?

Banyak faktor. Mulai dari faktor makro hingga mikro. Ekonomi Indonesia memang kian menunjukkan progress, tapi di sisi lain banyak hal minor yang menghambat pertumbuhan industri otomotif. Kondisi itu adalah hal yang lumrah. Karena jika dirunut, pergerakan industri ini selama 10 tahun pasti naik turun.

Apa peluang bisnis tahun depan?

Agya, mobil murah keluaran Toyota akan menjadi momentum terpenting buat kami. Mobil ini sudah ditunggu-tunggu oleh banyak kalangan. Permintaannya pun semakin meningkat padahal belum resmi diluncurkan. Saya yakin, kehadiran Agya dan banyaknya varian Toyota akan menyokong bisnis kami.

Apa meningkatnya kelas menengah di Indonesia bisa menjadi peluang buat Auto2000?

Tentu saja iya. Jumlah kelas menengah diprediksi akan terus meningkat, tapi belum menjadi jaminan akan mendongrak penuh bisnis otomotif.

Apa inovasi yang akan diluncurkan tahun depan sekaligus menggarap peluang bisnis?

Kami sudah menciptakan sistem yang serba digital dalam layanan penerimaan servis. Layanan penerimaan servis yang modern dan personal menggunakan Mobile Service Advisor, sehingga petugas penerima servis dapat menerima pelanggan di tempat yang flexibel, dengan menggunakan mobile advice yang berbasis Android, iOs, dan Blackberry. Visualisasi status pengerjaan kendaraan melalui Electronic Job Progress Control Board, sehingga memudahkan pelanggan dalam mengetahui status pengerjaan kendaraannya di bengkel dan sistem antrian yang divisualilasikan oleh sistem dan terintegrasi dengan mobile device petugas penerima servis, sehingga memudahkan pelanggan dan petugas bengkel dalam mengetahui urutan antrian. Sejauh ini, mobill yang masuk ke bengkel 50% mem-booking melalui aplikasi ini.

Bagaimana soal pelayanan?

Selain sumber daya manusia baik sales maupun bengkel yang well trained dan bersertifikasi Toyota, kami juga sengaja membuat outlet dengan konsep warm, modern, dan pressure-free serta agar para pelanggan dapat merasakan layanan Auto2000 yang mudah, akrab dan handal serta mendapatkan pengalaman yang berkesan saat membeli dan memiliki kendaraan Toyota di Auto2000.

Target pengembangan bisnis tahun depan?

Kami akan menganggarkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk pengembangan bisnis untuk penambahan 20 outlet baru. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved