CEO Interview

Citilink Targetkan Kuasai 15% Market Share dan Angkut 18 Juta Penumpang

Citilink Targetkan Kuasai 15% Market Share dan Angkut 18 Juta Penumpang

Bisnis penerbangan murah kini memang terus semakin eksis dan dibutuhkan. Tak heran kalau para pelau bisnis di dalamnya semakin antusias menggarap segmen penerbangan low cost ini. Tak terkecuali Citilink, anak usaha Garuda Indonesia yang fokus di bisnis low cost carrier (LCC) ini. Setidaknya hal itu terungkap dari wawancara SWA dengan Juliandra Nurtjahjo, CEO Citilink, terkait prospek dan rencana bisnisnya pada 2018. Berikut petikan wawancara reporter SWA, Jeihan Kahfi Barlian, dengan Juliandra Nurtjahjo, CEO Citilink.

Bagaimana outlook bisnis penerbangan 2018 menurut Anda?

Pertumbuhan penumpang domestik kami prediksi tumbuh 9 – 11% tahun 2018. Penumpang internasional juga tumbuh walaupun tidak setinggi domestik. Kestabilan politik akan mempengaruhi iklim bisnis, juga pertumbuhan ekonomi dan bonus demografi usia 15 – 59 tahun. Kami akan memanfaatkan peluang bisnis itu. Di lingkup Asia Tenggara, maskapai regional juga tumbuh. Indikator jumlah pesawat yang diorder perusahaan maskapai penerbangan di Asia Tenggara paling banyak dibandingkan region lain. Kami yakin di Asia Tenggara merupakan market yang akan tumbuh dan kami juga akan masuk ke rute internasional.

Apa rencana bisnis Citilink tahun 2018?

Kami akan membuka 2–3 rute baru internasional/regional. Kami juga akan memperbaiki hub kami yang saat ini berada di Jakarta, Surabaya dan Makassar. Kami sedang mencari hub lain yang potensial, kemungkinan akan di Sumatera atau Kalimantan. Kami pun harus melakukan restrukturisasi rute bersama Garuda Indonesia. Tumbuhnya bandara-bandara di Indonesia pasti akan memberi peluang bisnis baru dan hal itu menjadi pertimbangan kami untuk membuka rute baru.

Bagaimana target 2018?

Tahun 2018 ini kami menargetkan market share tumbuh menjadi 15 persen dengan jumlah penumpang sekitar 16 juta penumpang. Revenue kami harapkan tumbuh 25 – 30 persen. Kami akan menaikkan semua indikator produksi di dalam rencana kerja 2018 dengan menambah kapasitas produksi, tetapi tidak menambah jumlah pesawat. Kami cenderung memilih untuk mengoptimalkan utilisasi pesawat.

Kami akan mengembangkan diri menjadi digital airline untuk menyesuaikan segmen konsumen Citilink. Jadi kami melakukan transformasi dari konvensional LCC menjadi premium LCC yang mengedepankan digitalisasi. Dari sisi revenue, transformasinya, kami akan membuat terobosan untuk meningkatkan revenue stream bukan hanya dari penjualan tiket penumpang melainkan juga perbaikan business process. Ancillary revenue yang berasal dari non-tiket seperti on-board food and services akan ditingkatkan dan juga dari bisnis kargo.

Bagaimana Citilink menghadapi era disrupsi digital saat ini ?

Kami ingin menjadi digital airlines dengan mengikuti perkembangan teknologi, menyesuaikan segmen penumpang kami yaitu business traveler dan milenial. Kami akan bertransformasi dari LCC konvensional menjadi premium LCC. Ke depannya, kami ingin penumpang bisa melakukan transaksi saat penerbangan dan berkomunikasi dengan orang yang berada di darat. Saat ini sedang kami godok untuk menfasilitasi itu semua. Experience customer yang kami tingkatkan.

Contoh kongkritnya?

Misalnya, kami telah menjalin kerjasama strategis dengan JD.ID untuk menghadirkan pengalaman berbelanja online dalam penerbangan. Beragam penawaran kami lakukan mulai dari pre-flight, inflight, sampai post-flight experience. Untuk pre-flight experience, homepage khusus yang berisi katalog produk-produk unggulan JD.ID akan hadir di website JD.ID dan juga website Citilink Indonesia dimana penumpang Citilink bisa berbelanja produk JD.ID di sana.

Lalu, di in-flight experience, penumpang dapat berbelanja produk JD.ID di katalog yang ada di dalam pesawat, penumpang pun bisa mendapatkan produk tersebut di bandara saat mendarat. Sedangkan untuk post-flight, JD.ID dan Citilink Indonesia menawarkan beragam manfaat menarik seperti loyalty program dan airport lounge khusus dimana konsumen bisa berbelanja produk-produk JD.ID dan mengambilnya langsung saat itu juga. Pelanggan juga dapat menukarkan JD Points yang mereka miliki dengan Supergreen Garuda Miles. Masih ada banyak program lainnya.

Jeihan Kahfi Barlian & Sudarmadi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved