CEO Interview

Kusnadi Rahardja: Persaingan Bisnis F&B Itu Ketat

Oleh Admin
Kusnadi Rahardja: Persaingan Bisnis F&B Itu Ketat

Kalau membeli barang itu bisa ditunda, tapi kalau lapar atau haus tentu tidak bisa demikian. Melihat makan dan minum adalah kebutuhan manusia yang mendasar maka bisnis terkait itu tidak akan pernah mati. Restoran, kafe, hingga warung makan, kini bertebaran. Tidak jarang, restoran sejenis bisa saling berhadapan atau bersebelahan.

Persaingan di dunia F&B (Food and Beverage) memang ketat. Itulah yang dilontarkan oleh Kusnadi Rahardja, Presiden Direktur Boga Group, ketika ditanya SWA Online, beberapa waktu lalu. Sebagai informasi, Boga Group adalah pemegang lisensi Bakerzin di Indonesia. Bukan hanya Bakerzin saja yang dikelola, perusahaan yang dipimpin oleh Kusnadi ini juga menangani sejumlah tempat makan, seperti Pepper Lunch, Paradise Dynasty, Paradise Inn, dan Canton Paradise.

“Saya dari awal, karena saya pendirinya,” sebut Kusnadi ketika ditanya sejak kapan berkecimpung di Boga Group.

kusnadi bakerzinBagaimana tantangan yang Anda lihat di bisnis F&B?

Tentunya banyak sekali tantangan karena ini industri food service. Industri ini melibatkan banyak orang. Kami sendiri mempunyai lebih dari 3 ribu karyawan secara nasional, sehingga banyak sekali kesulitan-kesulitan, misalnya, dalam memberikan pengetahuan produk kepada karyawan.

Mengenai persaingan, seberapa ketat?

Sangat ketat. Kalau Anda lihat, setiap hari pasti ada restoran baru. Hampir semua orang sangat senang terhadap bisnis F&B. Tetapi, pangsa pasarnya sendiri masih besar. Apalagi pasar di kelas menengah, itu akan terus berkembang dan maju ke depan.

Melihat pasar yang masih besar, strategi apa yang dijalankan oleh perusahaan?

Kami selalu melihat peluang-peluang baru, apa yang belum ada di Indonesia. Dan, kami juga ingin, bisnis kami bukan hanya di Jakarta saja. Sejauh ini, kami sudah ada di Medan, Bandung, Surabaya, Bali, dan Makassar. Tahun depan (2014), rencananya kami akan masuk ke kota baru. Kota baru ini, tidak musti ke wilayah timur.

Yang jelas, kami sedang mengadakan proyek di Pekanbaru, Yogyakarta, dan Batam. Itu target kami di tahun depan (2014). Merek yang akan kami kembangkan berbeda-beda. Itu tergantung kami melihat apa yang dibutuhkan dan disukai oleh masyarakat setempat.

Sejauh ini, dalam mendatangkan merek F&B dari luar negeri ada kesulitan?

Jelas, banyak kesulitan. Yang pertama adalah bagaimana mereka percaya sama kami. Karena mereka melihat sendiri banyak kendala dalam berinvestasi di Indonesia, sehingga mereka memerlukan mitra yang dapat dipercaya. Itu biasanya yang mereka cari. Berdasarkan data yang dirilis dari Bank Dunia, bahwa kita (Indonesia) di nomor 120 (dalam kemudahan berinvestasi). Bisa dibayangkan, kalau kita disuruh melawan Singapura. Tentu mereka akan berpikir 10-20 kali lipat atau lebih panjang sebelum masuk ke Indonesia. Karena itu, mereka butuh mitra yang terpercaya dan sudah mempunyai reputasi.

Apa yang ditawarkan Boga Group kepada mitra?

Pertama, kami mempunyai passion dalam F&B. Kami mempunyai jaringan secara nasional. Kami mempunyai suatu sistem yang tertata. Boga Group mempunyai networking dengan mal dan pemasok. Jadi, kami sudah punya banyak benefit yang bisa bantu mereka. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved