CEO Interview Editor's Choice

Peter F. Gontha: Mencetak Pegolf Kelas Dunia Perlu Investasi Jangka Panjang

Peter F. Gontha: Mencetak Pegolf Kelas Dunia Perlu Investasi Jangka Panjang

Memiliki seorang atlet yang bisa membawa harum nama negara di kancah internasional tentulah sesuatu yang membanggakan. Peter F. Gontha, pengusaha nasional, memiliki inisiatif untuk mewujudkan itu melalui sebuah investasi jangka panjang, yakni dengan menyelenggarakan Independence Day Golf Invitational (IDGI). Melalui turnamen ini, ia mengungkapkan keinginannya untuk mencetak pegolf berbakat yang bisa berbicara banyak di level internasional, yang bisa disandingkan dengan bintang golfdunia layaknya Tiger Wood.

IDGI ini, menurutnya, merupakan langkah awal untuk meng-attract bakat – bakat terpendam dari anak bangsa untuk dikeluarkan potensi bermain golf terbaiknya. Sehingga, pastinya akan ada program berkelanjutan selepas event ini. Selain itu, tak dipungkiri juga dirinya merasa terenyuh untuk mengajak para pemangku untuk meningkatkan infrastruktur dalam dunia golf di Indonesia, seperti pengadaan fasilitas training, hingga mendatangkan pelatih asing, yang semata – mata dilakukan untuk meng-improve skill pemain golf kita.

Dalam kejuaraan tersebut, pegolf George Gandranata menjuarai turnamen ini, yang yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-69 RI. George adalah peringkat pertama Order of Merit PGTI (Professional Golf Tour Indonesia). Dalam turnamen ini, ia membukukan total 285 pukulan tiga di bawah par. Kemudian, menyusul Cahyo Adhitomo di posisi ke-2 dengan 289 pukulan satu di atas par, dan pegolf Ian Andrew menduduki posisi ketiga dengan 291 pukulan tiga di atas par. Sebagai juara pertama, George berhak membawa pulang hadiah utama senilai Rp 69 juta.

“Negara kita ada 250 juta penduduk, masak tidak punya pegolf kelas dunia. Makanya saya ingin ada pembinaan untuk pegolf muda melalui seperti ajang ini,” ungkap Peter. Untuk mengetahui lebih jauh tentang gagasan penyelenggaraan turnamen Independence Day Golf Invitational ini, wartawan SWA, Fardil Khalidi, mewawancarai Peter F. Gontha. Berikut petikannya:

Apa yang membuat Anda tertarik untuk menyelenggarakan IDGI?

Berawal dari hobi sih sebenarnya, yang mana saya memang gemar sekali menonton golf, terutama turnamen internasional melalui TV berbayar. Lama kelamaan saya merasa jengah juga, kok atlet Indonesia gak ada ya. Nah, dari situ mulai terbesit keinginan untuk mengoptimalkan atlet – atlet golf Indonesia, salah satunya adalah dengan mengadakan Independence Day Golf Invitational ini.

Peter F. Gontha. Banyak pemain – pemain muda yang mainnya bagus yang perlu mendapatkan perhatian khusus.

Peter F. Gontha. Banyak pemain – pemain muda yang mainnya bagus yang perlu mendapatkan perhatian khusus.

Apa latar belakang munculnya gagasan penyelenggaraan kegiatan ini?

Event ini diambil dari kata “Independence Day” yang artinya “Hari Kemerdekaan”. Karena memang kami sengaja menyelenggarakannya di hari kemerdekaan RI, yakni 17 Agustus 2014. Bahkan mulai dari peserta hingga total hadiah semuanya berhubungan dengan hari kemerdekaan RI. Pesertanya untuk tahap kualifikasi ada 17 orang, sesuai dengan tanggal kemerdekaan kita, kemudian kami seleksi menjadi 8 orang untuk babak final sesuai bulannya yakni Agustus. Kemudian juara 1 mendapatkan hadiah sebesar 69 juta rupiah sesuai dengan usia negara kita.

Jadi kalau tahun depan diadakan lagi, maka tiap tahun akan ada penambahan hadiah sebanyak 1 juta rupiah.

Tujuan dari program ini?

Tujuan program ini, selain mencari bibit – bibit muda dalam bermain golf, juga ada proses edukasi di dalamnya dengan tujuan menciptakan beberapa atlet yang siap berbicara banyak di kancah internasional.

Jika program ini dimaksudkan untuk pembinaan pegolf muda, apakah ada program berkelanjutan dari para pemenangnya?

Tentu saja ada. Kita bicara dari segi pemainnya dulu, untuk pemain yang memiliki rating bagus akan diundang lagi. Kemudian dari pemain terbaik, akan mendapatkan peluang untuk kita kirim belajar di luar negeri, seperti di akademi golf Amerika ataupun Eropa.

Sementara itu dari segi promotional juga saya sasar. Kenapa? Karena saya sengaja membuat acara ini untuk, katakanlah, diliput media nasional, baik itu cetak, online, maupun TV. Tujuannya agar investor – investor terketuk hatinya untuk menyisihkan profit usahanya dalam membangun semua hal yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan atlet golf. Mudahnya seperti ini, acara IDGI nyatanya kan memiliki prospek bagus, banyak pemain – pemain muda berkualitas yang bermunculan. Bahkan, pegolf amatir pun dapat menyabet juara dua dan tiga. Ini kan suatu prospek yang fantastis untuk masa depan. Jika saja mereka diasah dengan baik kemampuannya, diberikan bekal pelatihan baik itu secara skill maupun mental, tidak menutup kemungkinan mereka bisa mengharumkan nama bangsa di ajang turnamen golf internasional.

Kita punya banyak lapangan golf bertaraf internasional, tapi belum pernah punya pemain golf yang mendunia. Menurut anda apa yang menjadi kendala?

Betul, memang lapangan golf kita banyak yang berstandar internasional, seperti di Kapuk, BSD, dan Royal. Namun, lapangan golf tanpa diimbangi dengan training facilities (infrastruktur dan pelatih) yang berkualitas, sulit rasanya menjamin seorang atlet untuk berkembang secara maksimal.

Yang berikutnya adalah konsistensi. Saya berkaca pada beberapa pemain internasional. Katakanlah, ketika pertandingan awal ia bermain dengan baik, namun di pertandingan berikutnya bermain buruk itu sulit untuk merangsak naik peringkatnya, harus lebih ekstra keras lagi usahanya. Itu juga perlu diperhatikan oleh pegolf Indonesia.

Kemudian kendala yang berikutnya kenapa peringkat Indonesia sangat jauh dibanding negara – negara lain dalam golf ini adalah masalah mental. Ini juga harus menjadi konsentrasi kita untuk memacu semangat para pemain golf. Karena, begitu menapakkan kaki pada level internasional, skill individu saja tidak cukup, harus dibarengi dengan ketahanan mental serta psikologi.

Peter F. Gontha

Peter F. Gontha

Apakah kita memang memiliki potensi pemain – pemain golf yang mampu berkompetisi di level dunia di masa mendatang?

Tentu saja. Karena pada kenyataannya banyak pemain – pemain muda yang mainnya bagus yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Sekarang permasalahannya adalah bagaimana memaksimalkan potensi mereka untuk dapat terus berlari menuju ajang yang lebih tinggi levelnya.

Target anda ke depan, kapan Indonesia punya pemain golf yang mendunia?

Empat sampai lima tahun yang akan datang ekspektasi saya sudah ada dua atau tiga pemain golf dari Indonesia yang bisa berkiprah di ajang internasional.

Kembali ke soal Independence Day Golf Invitational (IDGI), apakah ini memang termasuk ke dalam filantropi anda?

Hahahaha, secara tidak langsung memang saya akui iya. Kalau memang ini adalah hal yang baik untuk memajukan negara saya, kenapa tidak?

Mitra mana saja yang anda gandeng?

Saya menggandeng beberapa mitra, antara lain pak Budi Kosasih, yakni GM Golf Pondok Indah, kemudian ada pula Pak Dading yang juga penggiat golf.

Jika kegiatan tersebut dilaksanakan tiap tahun, bagiamana pendanaan untuk menjamin keberlangsungan kegiatan IDGI?

Saat ini sih masih pakai dana urunan dari sesama penyelenggara. Tapi, untuk kedepan dengan senang hati kami menerima sponsorship dari beberapa pemangku kepentingan, bahkan yang berasal dari asing.

Untuk tahun ini berapa dana yang digelontorkan untuk menyelenggarakan event ini?

Bicara soal biaya penyelenggaraan, rasionalnya sih setiap satu kali event itu seharusnya di angka Rp 10M. Tapi yang ini kan baru pengenalan, di angka Rp 800 juta ya tetep kita jalankan.

Bicara soal hadiah, berapa jumlah hadiah yang didapat oleh para pemenang?

Total hadiah Rp 400 juta, dimana untuk juara pertama akan mendapatkan total hadiah Rp 69 juta, juara ke dua Rp 50 juta, dan juara ke tiga Rp 25 juta. Sementara, masing – masing peserta yang berpartisipasi juga mendapatkan performance fee sebesar Rp 5 juta.

Hanya saja, total hadiah tersebut tidak langsung diambil seluruhnya oleh para pemenang, melainkan, akan digunakan untuk modal awal menempuh jalur akedemi/pembinanaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

George Gandranata. Juara I Turnamen Independence Day Golf Invitational

George Gandranata. Juara I Turnamen Independence Day Golf Invitational

Bagaimana pengembangan kegiatan ini ke depan untuk meningkatkan kualitasnya, sehingga IDGI bisa berkontribusi besar dalam melahirkan pemain golf Indonesia berkelas dunia?

Rencana ke depan, harus bisa menyasar kepada investor – investor yang tergugah untuk mengembangkan reputasi golf Indonesia. Minimal, sama – sama menyediakan sarana – dan prasarana, misalnya training facilities, academy, hingga lapangan. Tidak dipungkiri juga, kita harus bisa mendatangkan pengajar asing yang profesional ke Indonesia, atau mengirim pemuda/i berbakat kita ke luar negeri untuk belajar langsung dari pelatih asing.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved