CSR Corner

Adaro Energy, Ikut Berjuang dengan Donasi Lebih dari Rp 50 M

Presiden Komisaris Adaro Edwin Soeryadjaya (kanan) menyerahkan bantuan kepada Kepala BNPB Doni Monardo pada Maret 2021 (dok. BNPB)
Presiden Komisaris Adaro Edwin Soeryadjaya (kanan) menyerahkan bantuan kepada Kepala BNPB Doni Monardo pada Maret 2021 (dok. BNPB).

Sejak awal diumumkannya kasus Covid-19 pertama di Indonesia, PT Adaro Energy Tbk. termasuk salah satu perusahaan pionir dari sektor swasta yang mendukung penanganan masalah Covid-19. Di Adaro, aktivitas ini termasuk dalam ranah program Corporate Social Responsibility (CSR).

Sebelum merebaknya pandemi, aktivitas CSR Adaro lebih berat ke bidang pendidikan, melalui slogan program “Adaro Nyalakan Ilmu”. Adanya pandemi membuat Divisi CSR Adaro menyesuaikan fokusnya, yaitu beralih ke program yang dinilai relevan dengan kebutuhan masyarakat menyangkut penanganan Covid-19.

Menurut Okty Damayanti, Kepala Divisi CSR Adaro, pandemi juga berimbas pada masyarakat di wilayah operasional perusahaannya, yakni di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, yang memang punya keterbatasan prasarana dan sarana penanganan Covid-19. Karena itu, kedua wilayah ini menjadi prioritas pemberian bantuan Adaro. Slogan programnya adalah “Adaro Berjuang untuk Indonesia”.

“Program yang dilakukan Adaro senantiasa menyesuaikan dengan kebutuhan dan skala prioritas, baik dari jenis program maupun lokasi dan target penerima,” kata Okty. “Program penangangan Covid-19 ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi dunia usaha lain untuk berkontribusi bagi Indonesia,” tambahnya.

Secara keseluruhan, selama tahun 2020, Adaro telah merealisasikan total bantuan senilai Rp 56,7 miliar dalam berbagai bentuk. Pada masa awal pandemi, Adaro menyerahkan bantuan senilai Rp 20 miliar kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku lembaga yang mengoordinasikan Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Dari donasi sebesar itu, sekitar Rp 15 miliar dialokasikan untuk membantu kalangan tenaga medis (dokter dan perawat), serta anggota TNI yang menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi ini. Sisanya, sebesar Rp 5 miliar, dialokasikan untuk penyediaan 25 mobil ambulans yang membantu mobilisasi pasien Covid-19.

Di samping itu, Okty memaparkan, Adaro pun mendukung pemenuhan kebutuhan mendesak, seperti masker dan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis. Kerjasama Adaro dengan Universitas Indonesia dan produsen peralatan medis lokal telah menghasilkan portable ventilator. Hingga kini, sekitar 100 unit ventilator senilai total Rp 2,6 miliar telah didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Di awal 2021, Adaro kembali memberikan dukungan kepada BNPB berupa donasi senilai Rp 2,75 miliar . Dana ini dimaksudkan untuk operasional ambulans di wilayah Jabodetabek (yang unitnya telah diserahkan tahun lalu), berupa insentif untuk tenaga medis, operasional ambulans, dan APD tenaga medis. Dari Maret 2020 sampai dengan Februari 2021, mobil ambulans sumbangan Adaro telah membantu pengantaran lebih dari 19.000 pasien secara gratis di Jabodetabek.

Sebagai upaya merancang program yang sistematis, teratur, dan terlembagakan, Adaro membentuk Task Force Team yang dipimpin oleh CEO Adaro Energy, Garibaldi Thohir (lebih dikenal sebagai Boy Thohir). Tim ini beranggotakan 30 pemimpin perusahaan dari Grup Adaro. Tugas tim yang dibentuk pada Maret 2020 ini adalah merumuskan strategi, kebijakan, dan rencana aksi dalam menghadapi pandemi Covid-19 di setiap area operasional untuk melindungi karyawan dan masyarakat sekitar.

Anggota Task Force Team harus punya komitmen untuk hadir dalam pertemuan mingguan, yang digelar sejak pembentukannya hingga saat ini. Secara total, Tim Task Force Adaro sudah menjalani 55 pertemuan mingguan hingga minggu pertama April 2021. Rencana aksi yang dirumuskan selanjutnya dilaksanakan oleh tim dari masing-masing anak perusahaan di wilayah operasinya, sehingga dapat mempercepat proses pelaksanaannya di lapangan, serta memudahkan monitoring dan evaluasinya.

“Adaro juga senantiasa melibatkan pemerintah daerah dalam program-program yang dilaksanakan, agar memberikan dampak yang lebih besar dan menjangkau banyak pihak dengan efektif dan efisien,” kata Okty. Menurutnya, Adaro berkomitmen melaksanakan program CSR seperti itu dalam rangka pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) serta mewujudkan masyarakat yang mandiri, cerdas, dan sejahtera dalam lingkungan yang lestari.

Untuk Program CSR Adaro, ada tema induk/payungnya, yakni “Adaro Nyalakan Perubahan”. Di bawahnya, ada lima pilar/bidang kegiatan dengan tema masing-masing, yaitu pendidikan, “Adaro Nyalakan Ilmu”; ekonomi, “Adaro Nyalakan Sejahtera”; kesehatan, “Adaro Nyalakan Raga”; sosial budaya, “Adaro Nyalakan Budaya”; dan lingkungan, “Adaro Nyalakan Lestari” ((urutan berdasarkan skala prioritas).

Secara periodik, tiap tiga tahun sekali, Divisi CSR Adaro mengukur dampak program yang telah dilaksanakan, dengan pengukuran Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) di desa-desa Ring-1 (desa yang terdampak langsung dari kegiatan operasional Adaro). “Program CSR Adaro dilaksanakan dengan cara membangun hubungan saling percaya dan saling menguntungkan dengan para pemangku kepentingan guna mencapai tujuan bersama,” Okty menegaskan. (*)

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved