Untuk memperingati Hari Toilet Sedunia (HTS) 2013, berlokasi di Epicentrum Jakarta, Domestos salah satu merek dari PT Unilever Indonesia kembali mengukuhkan komitmennya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan higienitas toilet. Komitmen bersama yang disebut Gerakan Toilet Higienis ini merupakan ajakan kepada masyarakat luas untuk menjaga kebersihan toilet sebagai bagian dari kebiasaan hidup bersih dan sehat.

Naning Adiwoso, Ketua Umum ATI (Asosiasi Toilet Indonesia), berujar bahwa akses sanitasi sehat baru 55% dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Minimnya edukasi serta informasi mengenai pentingnya sanitasi yang bersih terus digalakkan.

Menurut data riset Kesehatan Dasar Depkes 2007, sebanyak 31,4% kematian pada balita di Indonesia disebabkan karena diare. “Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menjaga kebersihan termasuk higienitas toilet untuk mengurangi risiko timbulnya penyakit, ” tambahnya.

ATI terus berupaya melakukan kunjungan ke rumah warga, melihat fasilitas toilet umum, hingga ke toilet yang berada di sekolah-sekolah yang menjadi suatu kewajiban agar menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia dalam menjaga kebersihan. Toilet yang tidak higienis berpotensi menjadi sumber kuman penyebab sejumlah penyakit seperti diare, tifus, muntaber bahkan jika didiamkan bisa berakibat kematian.

Adapun upaya nyata yang dilakukan bersama Domestos sekarang adalah mengunjungi sekolah-sekolah melakukan upaya Gerakan Toilet Higienis. “ Kami hadir di sejumlah sekolah dasar untuk memulai Gerakan Toilet Higienis dengan tujuan memberikan edukasi terutama untuk anak-anak untuk mempunya kesadaran menjaga higienitas toilet sebagai salah satu perilaku hidup bersih dan sehat,” ujar Imee Putri, Assistant Brand Manager Domestos.

Imee menambahkan, Gerakan Toilet Higienis Domestos (GTHD) telah dilakukan sejak tahun 2011 berfokus pada higienitas toilet di Sekolah Dasar. Hingga saat ini GTHD telah melakukan edukasi di sekolah-sekolah di 26 kota di Indonesia dan telah melibatkan 320 ribu murid SD di lebih dari 1.900 sekolah. GTHD juga memberikan pemahaman kepada warga sekolah melalui penyelenggaraan seminar Training on Trainers untuk para guru guna menyebarluaskannya pada murid maupun wali muridnya. (EVA)