CSR Corner

Bobobox dan LKSF Sediakan 100 Sleeping Pod untuk Paramedis

Fasilitas sleeping pod dari Bobobox untuk para dokter dan perawat pasien COVID-19

Paramedis yaitu dokter dan perawat merupakan garda terdepan yang menangani pasien COVID-19. Kelelahan bisa menurunkan imunitas para pejuang ini. Bobobox, perusahaan startup akomodasi asal Bandung dan mitra menyediakan 100 sleeping pod untuk paramedis yang menangani COVID-19 di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Kamar tidur sementara ini akan berfungsi sebagai tempat istirahat para pekerja medis di sela-sela jadwal panjang dan padat mereka dalam menghadapi pandemi ini. Bobobox didukung Li Ka Shing Foundation (LKSF) dalam menyediakan fasilitas sleeping pod pada tahap pertama diserahkan kepada IDI Jawa Barat untuk dipasang di berbagai rumah sakit rujukan COVID-19 di DKI Jakarta dan Jawa Bara.

CEO dan Founder PT Bobobox Indonesia, Indra Gunawan, memastikan sleeping pod yang digunakan paramedis diset di rumah sakit bukan di area merah atau di wilayah aman dari COVID-19. Dana pembuatan sleeping pod dari dana yang dihibahkan oleh LKSF sebesar US$ 250 ribu atau setara dengan Rp 3,2 miliar lebih.

“Bersama IDI kami ingin memberi kenyamanan bagi tenaga medis, khususnya untuk RS rujukan COVID-19 di DKI Jakarta dan Jawa Barat,” ujarnya pada konferensi pers digital (10/04/2020). Total ada 12 rumah sakit yang mendapat bantuan fasilitas ini, dengan biaya pembuatan per sleeping pod sekitar Rp 60-70 juta. Target pemasangan sleeping pod ditargetkan bisa diselesaikan dalam 1 bulan ke depan untuk 50 box dan 100 kamar bisa teinstalasi.

“Tantangan alur logistik, makanya belum semua rumah sakit rujukan COVID-19 belum bisa dijangkau, ada limitasi distribusi karena pembatasan wilayah. Tapi kami berupaya distribusi sebanyak mungkin,” tambah Indra.

Antonius Bong, Presiden dan co-founder PT Bobobox Mitra Indonesia menuturkan dokter dan perawat telah membuat pengorbanan yang luar biasa untuk merawat kita semua. “Mereka adalah pahlawan dalam pandemi ini dan mereka tidak bisa pulang ke tempat tinggal mereka dengan nyaman, tidak seperti kita. Apalagi di saat-saat sulit seperti ini, mereka cenderung memiliki jam kerja yang lebih panjang untuk mengatasi beban kerja yang tinggi sampai meninggalkan perawatan diri, termasuk tidur yang cukup,” jelasnya.

Ia menjelaskan tidak seperti sleeping pod biasa yang terpasang di cabang-cabang hotel Bobobox, pod yang akan dipasang di rumah sakit hanya menggunakan fitur-fitur dasar seperti kasur, bantal, selimut, AC, dan stopkontak. Dengan mengutamakan kenyamanan, keamanan, dan minimalisme, diharapkan para petugas medis bisa beristirahat dengan optimal.

Indra menegaskan dalam kondisi pandemi seperti ini, industri perhotelan tentu merasakan dampaknya. Namun ia bersyukur, hotel-hotel Bobobox tetap beroperasi, terutama hotel yang berada di Jakarta dengan akupansi 40-50%. “Kalau yang lokasinya di daerah tourism terdampak,” ujarnya tanpa menyebut penurunannya. Antonius menambahkan saat krisis ini, Bobobox akan terus berusaha untuk memberikan dukungan terbaik agar tantangan ini cepat teratasi bersama, sehingga bisnis dan ekonomi bisa bangkit lagi.

Dengan dibangunnya sleeping pod Bobobox di rumah sakit, menurut Indra bisa menjadi studi kelayakan bisnis baru, bahwa keberadaannya bisa menjadi solusi pendamping pasien saat menemani pasien dirawat. “Mereka bisa beristirahat dengan layak di dekat rumah sakit.
Tapi untuk saat ini, kami lebih fokus untuk pembuatan pod dan penempatan di rumah-rumah sakit secepat mungkin,” ujarnya.

Dr. Eka Mulyana, SpOT., FICS., MKes., SH., MHKes – Ketua IDI Jabar menjelaskan pihaknya mengapresiasi bantuan Bobobox ini, sekitar 26 Pemkab dan kota sudah diinfokan soal bantuan bobobox ini “Kami meyakini dari IDI bahwa jika dokter sehat, masyarakat sehat. Fasilitas ini kami utamakan untuk rumah sakit-rumah sakit di daerah kabupaten dan kota khusus yang merawat COVID-19. Saat ini ada 34 rumah sakit rujukan di Jabar khusus untuk COVID-19,” terangnya.

Apresiasi juga disampaikan dr. Rooshardianti, MBA – Dirut RS PELNI yang menuturkan sekitar 80 dokter dan perawat yang khusus merawat pasien COVID-19 selama ini susah istirahat. Dengan adanya bantuan ini ia bersyukur setidaknya ada 40 tenaga medis tersebut yang bisa mendapat tempat istirahat yang layak.

“Saya berharap dengan adanya donasi ini, rekan-rekan tenaga medis bisa memiliki kualitas istirahat yang lebih baik dan lebih siap untuk merawat para pasien COVID-19. Dengan adanya tempat istirahat di rumah sakit bisa menambah efektivitas waktu para tenaga medis karena mereka masih bisa tetap dekat dengan para pasiennya,” tambah dr Eka.

Saat ini Bobobox sudah hadir di Bandung, Jakarta, dan Semarang dengan 9 hotel dan 572 pod. Bobobox telah didukung oleh berbagai venture capital ternama termasuk Alpha JWC Ventures, Genesia Ventures, Sequoia Surge, Agaeti Ventures, EverHaus, Kakao Investment, InvestIdea Ventures and Horizon Ventures.

“Li Ka Shing Foundation telah memberikan dukungan bagi para pekerja medis yang berjuang di garis depan dalam perjuangan melawan COVID-19 di berbagai kota dan dengan berbagai cara yang kami bisa,” ujar Frank Sixt, Direktur LKSF, Direktur Keuangan Grup dan Wakil Direktur Pelaksana CK Hutchison Holdings Limited.

Berikut adalah daftar rumah sakit yang saat ini akan menerima donasi dari Bobobox dan Li Ka Shing Foundation: RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara (8 pod), RSUD Koja, Jakarta Utara (10 pod), RSUD Cengkareng, Jakarta Barat (10 pod), RSUD Tarakan, Jakarta Pusat (4 pod), RSKD Duren Sawit, Jakarta Timur (4 pod), RS Hasan Sadikin, Bandung (4 pod), RSUD Subang, Subang (4 pod), RS Pelni, Jakarta Barat (16 pod), RSUD Bekasi, Bekasi (10 pod), RS Dustira, Cimahi (8 pod), RSUD Karawang, Karawang (8 pod), RSUD Bayu Asih, Purwakarta (6 pod).

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved