Citi Indonesia mengucurkan dana hibah sebesar US$700 ribu atau setara dengan Rp10 miliar untuk tiga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pada periode 2021-2022. Ketiga LSM yang dimaksud adalah UNESCO, Prestasi Junior Indonesia, dan Mercy Corps Indonesia.

“Dana hibah ini merupakan wujud komitmen kami mendukung kemajuan generasi muda yang selaras dengan inisiatif global kami yaitu, Pathways to Progress,” ujar CEO Citi Indonesia Batara Sianturi. Dia berharap kerja sama tersebut dapat mendorong peluang ekonomi yang setara bagi generasi muda, sekaligus mendukung keberagaman dan inklusivitas.

UNESCO, Prestasi Junior Indonesia, dan Mercy Corps Indonesia menetapkan 50% penerima bantuan adalah perempuan. Sementara itu, program UNESCO akan melibatkan pelaku usaha penyandang disabilitas yang fokus pada produksi kerajinan, kuliner, dan seni.

Sebelumnya, di tahun 2020, Citi dan Citi Foundation melalui inisiatif yang sama telah mengalokasikan US$35 juta atau Rp500 miliar dalam bentuk kontribusi filantropi serta dana hibah. Tujuannya, untuk meningkatkan kesempatan kerja bagi generasi muda yang berasal dari kalangan berpenghasilan rendah dan kurang beruntung di Asia sampai dengan tahun 2023.

Citi menargetkan akan dapat membuka 6.000 lapangan pekerjaan dan 60 ribu pelatihan keterampilan bagi generasi muda. Kesetaraan gender, khususnya pemberdayaan perempuan turut menjadi salah satu fokus Citi dalam mempromosikan nilai keberagaman dan inklusi. “Sejak 2018, persentase penerima manfaat perempuan dari seluruh program Citi Foundation di Indonesia adalah 50,65%,” ujarnya menjelaskan.

Secara keseluruhan, kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan Citi Indonesia berada di bawah payung program CitiPeka (Citi Peduli dan Berkarya), yang sebagian besarnya didanai oleh Citi Foundation. Sejak 2001, CitiPeka, melalui dana hibah Citi Foundation, telah menyalurkan lebih dari US$14 juta atau setara dengan Rp 200 miliar.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id