CSR Corner zkumparan

Emiten Pembiayaan Salurkan Donasi untuk Anak Yatim Piatu

Emiten Pembiayaan Salurkan Donasi untuk Anak Yatim Piatu
CSR Intan Baruprana Finance di bulan puasa 2019. (Foto : Ist)

PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN), perusahaan pembiayaan investasi dan modal kerja untuk sektor produktif, menggelar kegiatan buka bersama dan santunan terhadap anak yatim sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan di Auditorium INTA Building, Cakung, Jakarta, pada Senin (27/5/2019).

Acara yang mengambil tema “Raih Berkah di Bulan Suci Ramadhan” tersebut dihadiri oleh jajaran direksi dan dewan komisaris, karyawan IBFN dan perwakilan dari anak-anak usaha PT Intraco Penta Tbk (INTA), serta anak-anak yatim sebanyak 25 orang dan pembimbingnya.

Selain berbuka puasa bersama, perseroan juga memberikan santunan berupa uang tunai, sarung, sajadah beserta goodie bag kepada anak-anak yatim piatu. Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris, serta beberapa karyawan turut menyempatkan diri untuk menyalurkan infaq dan sadaqoh pribadinya kepada anak-anak yatim tersebut.

Menurut Direktur Utama IBFN, Carolina Dina Rusdiana, kegiatan CSR Ramadhan tahun ini merupakan bentuk rasa syukur bahwa perseroan mampu bertahan bahkan menunjukkan hasil yang positif di tengah tantangan bisnis yang cukup berat dihadapi perusahaan selama setahun terakhir ini.

Karena itu dengan semangat berbagi kepada sesama, IBFN terus berkomitmen melaksanakan kegiatan ini dengan berbagi kebahagiaan kepada masyarakat khususnya anak-anak yatim di sekitar wilayah kantor operasional IBFN. “Kami berharap kegiatan CSR dengan anak yatim ini dapat berlangsung terus untuk tahun-tahun berikutnya dan mendapatkan berkah di bulan suci Ramadhan sehingga IBFN dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan pembiayaan yang handal,” ujar Carolina.

Dari sisi kinerja, sampai dengan Kuartal I/2019, perseroan mencatatkan hasil positif dalam hal pendapatan. Pendapatan tumbuh positif, naik sebesar 174% menjadi Rp 21,60 miliar dari sebelumnya mengalami kerugian sebesar Rp 29,18 miliar pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. Perbaikan pendapatan tersebut terutama didorong oleh pembiayaan sewa, modal kerja dan lain-lain.

Perusahaan yang saat ini aktif dalam mencari pendanaan untuk meningkatkan pembiayaan juga giat dalam melakukan recovery pembiayaan bermasalah. Bahkan, per 31 Maret 2019 lalu berhasil menghasilkan penurunan rugi bersih setelah pajak menjadi sebesar Rp 15,84 miliar, dibanding pencatatan kerugian sebesar Rp 56,48 miliar dalam periode yang sama di akhir Maret 2018.

Penurunan kerugian ini didukung oleh langkah-langkah efisiensi, restrukturisasi dan perbaikan struktur permodalan yang telah dilakukan sepanjang tahun 2018. Carolina menambahkan tahun 2019 ini adalah babak baru bagi IBFN dengan manajemen dan pemegang saham baru hasil Right Issue di akhir tahun 2018, sehingga siap dalam menyalurkan kembali pembiayaan kepada nasabah-nasabah perusahaan yang mempunyai track record dan prospek usaha yang baik di tahun ini.

“Kualitas pembiayaan perseroan terus mengalami perbaikan. Rasio pembiayaan bermasalah per 31 Maret 2019 membaik 25% dari posisi yang sama di 31 Maret 2018 sebesar 69% dan sedang terus diupayakan mengecil hingga di bawah 5% pada akhir tahun 2020. Sementara rasio permodalan perseroan juga mengalami perbaikan dari 1% pada Maret 2018 menjadi 22% di Maret 2019,” tuturnya.

Sebagai informasi, pada 24 April 2019 lalu, Perseroan juga telah memperkuat manajemen IBFN dengan mengangkat Mulyadi sebagai Direktur IBFN. Perseroan berhasil melalui masa sulit dengan adanya tuntutan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang berhasil meraih kesepakatan atas proposal perdamaian (homologasi) dengan mayoritas kreditur pada tanggal 10 April 2018.

Dan sebagai wujud komitmen pemegang saham utama, Grup INTA telah melaksanakan konversi utang melalui penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) di bulan Juli 2018 dengan nilai sekitar Rp 350 miliar. Selain itu dengan keberhasilan Right Issue pertama dan masuknya PT Northcliff Indonesia di akhir tahun 2018, maka tahun 2019 merupakan babak baru kebangkitan IBFN untuk kembali dapat menyalurkan pembiayaan. Harga saham IBFN pada Senin pekan ini ditutup stagnan pada level Rp 204.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved