CSR Corner

FFI Tingkatkan Peran Aktif Guru dan Orangtua terhadap Literasi Gizi

Untuk yang pertama kalinya Gerakan Nusantara (Gernus) dilakukan secara virtual di masa pandemic ini. Gemus ini merupakan kegiatan ke-8 tahun yang diselenggrakkan oleh PT Frisian Flag Indonesia (FFI). Webinar kali ini bertema ‘Menjadi Orang Tua Tangguh di Era Adaptasi Kebiasaan Baru” bersama lebih dari 700 guru dan orang tua dari sekolah-sekolah dasar di wilayah DKI Jakarta.

Acara ini diisi oleh pembicara – pembicara ahli yang membahas pendidikan gizi serta pembelajaran daring yang kondusif sebagai bagian dari program Belajar Dari Rumah (BDR) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Dalam situasi yang mengutamakan pertimbangan kesehatan dan keselamatan semua, dunia pendidikan menghadapi tantangan pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar bagi siswa, orangtua serta guru termasuk pendidikan gizi. Literasi gizi semakin penting untuk dipelajari, dipahami dan diterapkan oleh siswa di sekolah sebagai bagian dari pola konsumsi pangan sehat dan gaya hidup aktif yang diperlukan bangsa Indonesia untuk melalui masa pandemi.

Dalam sambutannya membuka webinar ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim, B.A, M.B.A, mengatakan, “Orang tua memiliki peran sangat penting dalam proses pendidikan anak termasuk dalam penerapan pola hidup bersih dan sehat. Hikmah di masa pandemi kita diajarkan mengenalkan paradigma baru pendidikan yang lebih kolaboratif , kreatif dan inovatif. Orang tua adalah sentral di dalam pendidikan anak. Inilah saatnya semua komponen pendidikan, orang tua, guru dan siswa berkolaborasi mencoba hal baru, banyak tanya, banyak coba dan banyak karya.” Sejak diluncurkan tahun 2013, Gernus terus memaksimalkan kontribusinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam hal literasi gizi kepada siswa-siswa sekolah dasar. Gernus mengutamakan kegiatan-kegiatannya untuk mendukung Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS) yang digagas Kemendikbud RI.

Menyikapi partisipasi aktif korporasi dalam meningkatkan kesadaran akan pola konsumsi pangan sehat dan gaya hidup aktif, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha BPOM RI, Dra. Dewi Prawitasari, Apt., M.Kes. juga, “BPOM RI memberikan penghargaan atas kerja sama korporasi sebagaimana inisiatif yang disampaikan oleh FFI untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Kesehatan melalui sosialisasi keamanan pangan kepada anak-anak kita dengan melibatkan komunitas sekolah termasuk guru dan orang tua.” Kesadaran untuk menjaga kesehatan adalah sebuah perilaku yang harus kita tanamkan kepada anak-anak sejak pendidikan dini.

Diluncurkan pertama kali pada tahun 2013, hingga saat ini Gernus telah menjangkau 2.520.774 siswa dan 4.886 guru di 4.806 Sekolah Dasar di Indonesia, dan mengedukasi tentang pola konsumsi pangan sehat dan gaya hidup aktif di lingkungan sekolah dasar serta membiasakan minum susu setiap hari. Gernus adalah salah satu realisasi komitmen FFI untuk membangun keluarga kuat Indonesia melalui produk-produk bernutrisi berbasis susu.

Untuk memastikan komitmen ini memberikan kontribusi yang nyata bagi pendidikan gizi anak Indonesia, FFI bekerja sama dengan kalangan akademisi dan para ahli, di antaranya Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PKGK FKMUI). Bersama PKGK FKMUI, Gernus mengukur dampak positif bagi perilaku sehat dan aktif anak melalui studi PSP (Pengetahuan-Sikap-Perilaku), dan hasil studi yang dilakukan pada tahun 2015, 2016, 2017, dan 2018 peningkatan yang signifikan terhadap pengetahuan gizi dan perilaku sehat aktif yang lebih baik.

Dalam kesempatan yang sama, pakar gizi Kesehatan Masyarakat dan Guru Besar FKM UI Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH. menekankan pentingnya sikap dan semangat untuk meningkatkan dan mempraktikkan pengetahuan dalam hal literasi gizi. “Di tengah krisis kesehatan, kita harus benar-benar menyiapkan literasi gizi anak-anak kita, dimulai dari sekolah dasar. Dengan kebiasaan baru dan diberlakukan program BDR, literasi gizi tidak hanya menjadi tanggung jawab guru dan siswa tapi juga membutuhkan peran aktif orang tua.”

Pedoman Gizi Seimbang dan ‘Isi Piringku’ yang diajarkan di sekolah mencakup pemahaman dasar tentang gizi seimbang, termasuk pentingnya konsumsi minimal segelas susu setiap hari untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi perkembangan otak dan fisik yang optimal bagi anak-anak usia prasekolah dan sekolah. Protein hewani dan zat gizi lainnya yang dikandung susu sangat penting untuk membantu menjaga imunitas tubuh keluarga selama masa pandemi.

Menyikapi perubahan sosial dari pemberlakuan BDR, FFI juga mengundang pakar edukasi digital Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., MPhil., MA, untuk membantu guru dan orang tua memanfaatkan teknologi secara bijaksana. “Dengan teknologi digital, guru dan orang tua di seluruh pelosok Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapat informasi dan pengetahuan seperti halnya mereka yang tinggal di kota. Teknologi digital memberikan kesempatan kepada seluruh bangsa Indonesia untuk maju dan kita harus mampu mengoptimalkan kemajuan teknologi ini untuk pendidikan Indonesia, termasuk pendidikan literasi gizi,” jelasnya.

Di sela-sela webinar ini, Corporate Affairs Director PT. Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, kembali menyampaikan komitmen perusahaan untuk berkontribusi nyata bagi pendidikan gizi di Indonesia, “Frisian Flag Indonesia akan terus melakukan sosialisasi pendidikan gizi. Gernus adalah salah satu kendaraan kami, dan tahun ini kami sangat senang dapat terlibat program BDR dari Kemendikbud dan mendukung program ‘keamanan pangan’ dari BPOM. FFI juga terus-menerus menjalin kerjasama dengan akademisi dan para ahli untuk menghadirkan program-program yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan gizi anak-anak kita di sekolah,” ucap Andrew.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved