Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang juga memegang kunci kesuksesan sebuah bangsa. Semua anak-anak berhak mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan, tidak terkecuali bagi mereka yang terpinggirkan. DHL salah satu pemimpin global logistik memberikan sebuah pelatihan untuk mengembangkan keterampilan dasar dan vital yang diperlukan untuk menjadi individu yang mandiri dimasa depan.

Bermitra dengan SOS Children’s Villages Indonesia, DHL mengadakan pelatihan soft skill untuk para remaja dari SOS Children’s Villages sebanyak 25 remaja untuk mengunjungi salah satu fasilitas yang yang berada di DHL Express serta pergudangan DHL supply Chain di Graha Intirub, Cililitan, Jakarta Timur (12/11).

“Acara ini merupakan program yang sudah diawali oleh grup company kami, Deutsch Post DHL, pemilik DHL Express, DGF dan Supply Chain, yang sudah berpartner dengan SOS Children’s global di Austria. Kemudian mereka berkomitmen untuk menurunkan program ini ke semua DHL yang tersebar di seluruh dunia. Untuk di Asia Tenggara sendiri diawali di Vietnam kemudian barulah Indonesia.Di Indonesia, program ini masih sangat baru, kami memulai program ini pada Juni tahun 2014,” ujar Tri Anggraeni, Certified Supply Chain Specialist (CSCS) Program Champion DHL.

Kerja sama dengan SOS Children’s Villages Indonesia, merupakan bagian dari kemitraan global dengan organisai SOS Children’s Villages Internasional, di mana program ini termasuk dalam program tanggung jawab perusahaan di Deutsche Post DHL yang berfokus pada peningkatan kesempatan pendidikan dan kerja bagi para remaja dan pemuda yang kurang beruntung melalui pelatihan dan pendidikan.

Selain bekerja sama dengan LSM yang merupakan program yang diadakan secara global. DHL Indonesia dalam program Go Teach juga sudah memberikan bantuan untuk sekolah dasar di daerah Marunda, Bekasi.

“Selama 5 tahun ini kami tiga unit milik DHL ini, sudah membantu sebuah Madrasah Ibtidaiyah Al-Muawanah di Marunda. Donasi terbesar kami untuk sekolah tersebut adalah pembuatan laboratorium computer, renovasi atap gedung yang sudah rapuh, pembuatan perpustakaan dan pembuatan lapangan upacara,” tutup Tri. (EVA)