CSR Corner

Golden Agri-Resources Paparkan Inovasi Pendekatan Konservasi

Golden Agri-Resources Paparkan Inovasi Pendekatan Konservasi

Dengan mengusung tema “Memprakarsai, Berkolaborasi dan Berinovasi – Menciptakan Masa Depan yang Berkelanjutan”, Golden Agri-Resources (GAR), induk perusahaan perusahaan PT SMART Tbk., telah merilis laporan keberlanjutan terbarunya. Dalam laporannya, GAR menunjukkan perkembangan terkini perusahaan dalam memenuhi komitmennya melaksanakan Kebijakan Sosial dan Lingkungan GAR.

Franky O. Widjaja, CEO dan Chairman Golden Agri Resources

Franky O. Widjaja,CEO dan Chairman Golden Agri Resources

Laporan keberlanjutan GAR kali ini menggarisbawahi kemajuan dari kemitraan perusahaan bersama masyarakat dalam upaya konservasi melalui pendekatan partisipatif dan inovatif. Pada 2015, sekitar 50 desa mengikuti kegiatan pemetaan partisipatif yang akan diikuti dengan kegiatan perencanaan konservasi partisipatif bersama masyarakat.

Pada 2015, GAR juga melaporkan kemajuan perusahaan di bidang lain, termasuk upaya perusahaan untuk melawan kebakaran dan kabut asap. Sebagai bentuk komitmen GAR terhadap Kebijakan Tanpa Pembakaran (Zero Burning Policy) yang diimplementasikan secara ketat, hanya terdapat kurang dari 1% lahan miliknya yang terkena bencana kebakaran hutan. Saat ini, GAR tengah melaksanakan upaya jangka panjang, termasuk bermitra dengan masyarakat setempat di sekitar perkebunan dalam program Desa Siaga Api, untuk membantu agar desa-desa mereka terbebas dari kebakaran.

“Kami percaya bahwa upaya kami melindungi lingkungan dan mendukung mata pencarian petani di Indonesia merupakan sebuah investasi jangka panjang bagi masa depan industri kami. Komitmen kami untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan dan berkolaborasi dengan pihak-pihak lain dalam membangun industri kelapa sawit yang berkelanjutan adalah faktor yang sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang kami,” kata CEO dan Chairman GAR, Franky Oesman Widjaja.

Agus Purnomo, Direktur Pengelola untuk Sustainability and Strategic Stakeholder Engagement GAR, menambahkan, untuk memenuhi permintaan dalam hal transparansi dari asal bahan baku dan dampaknya terhadap lingkungan, pihaknya telah menyelesaikan pemetaan rantai pasokan ke tingkat pabrik, dan telah mengidentifikasi 489 pabrik kelapa sawit GAR dan pabrik pihak ketiga yang memasok minyak sawit mentah (CPO) ke unit-unit penyulingan milik GAR.

GAR saat ini bekerja sama dengan pabrik-pabrik tersebut untuk mencapai kemamputelusuran secara penuh hingga ke tingkat perkebunan selama empat tahun ke depan. “Hal ini memungkinkan GAR mengetahui pemasok dengan lebih baik dan membantu mereka dalam mengimplementasikan praktik-praktik sosial dan lingkungan yang lebih bertanggung jawab,” ujar Agus.(*)

Twitter & IG: @ddsuryadi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved