Education Sector Support Programme/ESSP merupakan suatu kerja sama dalam mendukung program pendidikan di Indonesia, dengan pendanaan dari Uni Eropa dan Australia senilai hampir US$1 miliar (sekitar Rp11 triliun) dari periode tahun 2010-2016. Sebagian besar pendanaan ESSP berasal dari dana budget support, yaitu dana mitra pembangunan yang disalurkan ke APBN sehingga memungkinkan negara penerima untuk mempergunakan anggarannya sesuai dengan prosedur dan kebijakannya tersendiri.

Di Indonesia, dana dukungan ESSP disalurkan berdasarkan pencapaian indikator kinerja utama yang telah disepakati. Fokusnya yaitu untuk peningkatan akses pengembangan anak usia dini dan pendidikan menengah pertama, akreditasi sekolah dan madrasah, pengembangan kapasitas profesional kepala sekolah dan pengawas, serta kemajuan prestasi nasional dari Standar Pelayanan Minimal di pendidikan dasar.

Pada tahun 2013, empat dari delapan indikator kinerja yang disepakati telah tercapai. Sedangkan indikator lainnya menunjukkan hasil-hasil yang signifikan dimana sebagian besar sumber daya dimanfaatkan untuk menggelar kurikulum 2013. Hingga kini, melalui dukungan Australian senilai Rp 5,5 triliun, lebih dari 700 sekolah telah dibangun dan diperluas di seluruh Indonesia. Kemudian lebih dari 640.000 pendidik telah menerima pelatihan, lebih dari 1000 madrasah telah didukung untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan, dan hampir 20 penelitian terkait telah dipublikasikan.

Hibah Uni Eropa yang bernilai Rp 5,2 triliun telah mendukung berbagai kegiatan, termasuk dukungan anggaran sektor dengan target-target nyata seperti angka pendaftaran sekolah, fasilitas penelitian untuk kebijakan berbasis bukti nyata, pengembangan yang berkesinambungan atas Standar Pelayanan Minimal Pendidikan, serta dukungan untuk meningkatkan Manajemen Pembiayaan Publik (Public Finance Management).

Colin Crooks, Wakil Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, menyatakan bahwa program ESSP merupakan sarana yang cukup efektif sebaga dialog yang terkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia dalam sektor yang menantang namun penting ini. “Generasi muda dari Indonesia, Uni Eropa dan mitra kami layak untuk mendapatkan kesempatan pendidikan terbaik, dan kami akan terus bekerjasama untuk mencapai tujuan tersebut,” ujarnya. (EVA)