CSR Corner

Kolaborasi Tetra Pak dan EcoBali Recycling Genap Satu Dekade

Tetra Pak Indonesia bersama para pelanggannya juga meluncurkan program edukasi cara memasukan kemasan karton bekas minuman ke dalam tempat sampah atau drop box.

Tetra Pak Indonesia sebagai perusahaan pemrosesan dan pengemasan karton minuman merayakan satu dekade kolaborasi bersama EcoBali Recycling dalam pengelolaan kemasan karton bekas. Tetra Pak Indonesia dan EcoBali Recycling menjalin kerja sama sejak tahun 2007 untuk memastikan kemasan karton bekas minuman dapat dikumpulkan secara terpilah dan dikirimkan ke pabrik daur ulang.

Reza Andreanto, Environment Manager Tetra Pak Indonesia menjelaskan kolaborasi yang terjalin dengan EcoBali Recycling selama satu dekade ini telah menciptakan jaringan pengumpulan melalui jalur formal dan informal, seperti di bank sampah, TPS3R, lapak, bandar, sekolah, kantor pemerintahan, hotel, restoran, maupun kafe yang mencakup total 72 bisnis di pulau Bali.

“Kerja sama ini juga memastikan kemasan karton bekas minuman dikumpulkan oleh mitra pengumpul, yaitu EcoBali Recycling dan pada akhirnya dikirimkan ke pabrik daur ulang baik yang di Tangerang maupun Mojokerto,” ujarnya di EcoBali Recycling, Canggu, Bali (19/11).

Tetra Pak Indonesia dan EcoBali Recycling telah bekerja sama untuk menanggulangi isu pengelolaan sampah dengan berbagai inisiatif miliknya sehingga berhasil mengumpulkan lebih dari 2.098 ton kemasan karton bekas minuman di Pulau Bali dan ikut memberikan kontribusi recycling rate nasional Tetra Pak Indonesia yang mencapai 20,4% hingga bulan Oktober 2018 atau 1 dari 5 kemasan Tetra Pak yang dilepas ke pasar akan didaur ulang.

Menurut Reza, recycling rate artinya jumlah kemasan karton yang kembali ke pabrik daur ulang dibandingkan dengan volume yang dilepas ke pasar. Sumber recycling rate adalah melalui bank sampah, TPS3R, lapak, bandar dan dropbox.

“EcoBali Recycling adalah mitra yang kami bina dalam mengumpulkan kemasan karton bekas dan jenis plastik sampah lainnya. Mulai dari community development menjadi capacity building, yang tadinya hanya bandar menjadi waste management services. Artinya EcoBali punya usaha yang terdiferensiasi dari hanya mengumpulkan sampah menjadi penyedia servis pengkoleksi sampah melalui edukasi, penyuluhan di perumahan, sekolah, hotel, restoran dan kafe,” jelas Reza.

Menurut dia, dalam mengumpulkan kemasan karton bekas terdapat dua tantangan, yakni pertama awareness konsumen dan berapa value yang diperoleh dari pelaku bisnis. “Awareness konsumen diharapkan meningkat dengan memilah sampah tanpa mengharapkan nilai ekonomi, caranya adalah melalui dropbox dengan informasi atraktif. Di sisi collection partner, harus memperoleh value ekonomi dengan cara generate pabrik daur ulang,” tambah Reza.

Tetra Pak berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah kemasan karton bekas minuman yang berhasil di daur ulang. Pada 2017, lebih dari 100 ribu atap gelombang dan papan partisi rumah telah dibuat dari bahan hasil daur ulang dari kemasan karton Tetra Pak. Produk daur ulang ini juga digunakan untuk membuat bahan furnitur dan kertas daur ulang. Bahkan dalam 3 tahun terakhir ini telah lebih dari 8,216 ton kemasan karton bekas minuman yang berhasil di daur ulang dan diolah menjadi produk bermanfaat seperti program pembangunan Rumah Baca yang dilakukan Tetra Pak di sekolah-sekolah mulai tahun 2018 ini.

Tetra Pak Indonesia memiliki 4 faktor sukses daur ulang. Pertama, program edukasi masyarakat yang dihubungkan dengan pembentukan komunitas sebagai mitra pengumpul kemasan karton bekas minuman secara terpilah di wilayah Jawa-Bali, sebagai faktor yang kedua. Lalu faktor ketiga adalah peningkatan kapasitas pabrik daur ulang sebagai mitra pendaur dari Tetra Pak Indonesia, dan dilanjutkan dengan faktor keempat yaitu pemanfaatan nilai ekonomi yang terkandung dalam kemasan karton bekas minuman untuk di olah menjadi hasil jadi produk daur ulang yang memenuhi harapan konsumen dan mampu mencapai produksi massal.

Ada pun pada kesempatan yang sama, I Ketut Mertaadi, Direktur EcoBali Recycling juga memaparkan bahwa, “EcoBali Recycling tergerak untuk mempromosikan pengelolaan sampah yang terintegrasi, menciptakan pengetahuan berbasis lingkungan, hingga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pemilahan sampah sejak dari sumber untuk mencapai zero waste di provinsi Bali.”

Menurutnya solusi lingkungan pada permasalahan sampah kemasan dianggap berhasil apabila proses pengumpulan sampah serta infrastruktur daur ulang di seluruh daerah dibuat lebih baik dengan kerja sama para pemangku kepentingan di daerah dan di pusat. Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah sampah sejak dari sumber untuk didaur ulang juga semakin meningkat.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved