CSR Corner zkumparan

KYIA 2018 Dimenangkan oleh Mahasiswa ITB

Kino Youth Innovator Award (KYIA) ajang tahunan Grup Kino yang tujuan mendorong budaya inovasi di kalangan mahasiswa kembali melahirkan inovator brilian. Ajang yang dimulai pada Mei hingga Juni, berhasil mengumpulkan 327 proposal dari 39 universitas di seluruh Indonesia. Hanya 10 proposal yang berhasil masuk grand final.

Sebelum menentukan pemenangnya, Grup Kino mengadakan roadshow ke lebih dari 20 universitas di Indonesia. Dalam roadshow disampaikan tema apa yang diusung serta apa sebenarnya visi dari ajang digelar sejak 2016 ini. Untuk tahun ini temanya Empower Life Through Nature.

Budi Santoso, Product Innovation Director PT Kino Indonesia Tbk, mengatakan, melalui KYIA mengajak kaum muda untuk mengedepankan sumber daya Indonesia untuk memenangkan kompetisi pasar. “Glocal atau dari lokal menuju global, memang menjadi titik berat kompetisi ini, karena kami yakin bahwa Indonesia kaya akan sumber daya lokal, dan untuk menjadi pemenang, kita harus berani mengangkat apa yang ada di dalam, untuk dibawa keluar,” imbuhnya.

Tiap tahun tema yang diusung tergantung pesan yang ingin disampaikan Grup Kino, lanjut Budi, untuk tahun 2016 temanya Build Up A Glocal Innovation sedangkan tahun lalu Advancing Indonesia Through Local Heritage. Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi untuk bisa memenangkan KYIA yaitu Original, dari ide sendiri dan belum pernah diikutkan dalam kompetisi, Efektivitas inovasi yaitu bagaimana penemuan tersebut dapat memecahkan masalah atau menjawab kebutuhan masyarakat. Serta Inovasi tersebut harus dapat diaplikasikan dan diterima oleh pasar atau konsumen.

Hasilnya, KYIA 2018 ini dimenangkan oleh Hibar Syahrul Gafur, perwakilan dari Institut Teknologi Bandung. “Kino Youth Innovator Award diadakan berlatar belakang dari semangat inovasi yang telah dilakukan Kino dalam setiap proses kerjanya. Semangat inovasi ini berhasil membuat Kino menjadi perusahaan lokal yang dikenal di Indonesia, bahkan berhasil merambah ke dunia internasional,” kata Budi.

Ia mengatakan semuanya ide yang masuk out of the box dan secara lugas mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia, sesuai dengan tema tahun ini yaitu Empower Life Through Nature. Dari 307 proposal tersebut, terpilihlah 10 finalis dari 9 universitas yang masuk ke dalam babak final, yaitu perwakilan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas.Makasar, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), dan Universitas Brawijaya.

Kesepuluh finalis ini mengikuti tahapan final defense challenge yang diadakan pada 28-30 Agustus 2018. Di tahap ini, finalis harus mempresentasikan dan mempertahankan ide inovasinya di hadapan para juri yang berpengalaman, yaitu Dr.Pepey Riawati Kurnia, MM, coordinator of PDMA (Product Development Management Association), serta perwakilan Research and Development serta Product Innovation PT. Kino Indonesia,Tbk, yaitu Setiawan Wijaya, M.Eng dan Lulu Kumala Dewi, ST, MM.

“Effectiveness dan problem solving mendapat porsi yang lebih besar, karena di situlah makna inovasi. Inovasi bukanlah hanya sekedar menciptakan hal- hal baru, namun juga bagaimana ia menjawab kebutuhan pasar. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, akan berhasil, namun yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar akan dilupakan,” jelas Budi.

Setelah berbagai penilaian yang dijalani oleh para peserta, ditetapkan 3 pemenang utama dan dua pemenang harapan. Mereka adalah Hibar Syahrul Gafur (Juara 1) dari ITB Bandung, Kenny Anderson dan Joey Irvine Julianto (Juara 2) dari UI Depok, Fatimah Azzahra dan Ayu Luthfiani Syifa (Juara 3) dari IPB, Yoga Andika Putra dan I Gede Kesha Aditya (Juara Harapan 1) dari UKSW Salatiga, serta Abdurrahman Wachid Shaffar dan Aya Shofia (Juara Harapan 2) dari UGM Yogja.

Secara khusus Dino Pati Djalal juga menyampaikan bahwa di era hyper kompetisi ini, semua anak muda harus open minded, menganut nasionalisme unggul, dan tidak boleh takut dengan perubahan. Senada dengan itu, Gafur menambahkan, “Ayo anak muda jangan takut berinovasi dan menjadi berbeda karena dari situlah inovasi datang untuk menaklukan dunia & menjadikan dunia menjadi lebih baik,” ajak pria yang juga Chairman of the Board of Trustees Indonesian Diaspora Network Global (IDN- Global) yang telah mendukung KYIA 2018 sejak roadshow sosialisasi ke universitas.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved