CSR Corner

Pelindo III Tanam 50.000 Bibit Bakau di Kawasan Pelabuhan Benoa

Pelindo III Tanam 50.000 Bibit Bakau di Kawasan Pelabuhan Benoa
Penanaman Pohon oleh Pelindo 3 di Pelabuhan Benoa, Bali

Untuk menjaga ekosistem alam khususnya yang berada di sekitar Pelabuhan Benoa, Pelindo III bersama institusi maritim Pelabuhan Benoa, Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, Taman Hutan Raya Ngurah Rai, KSOP Pelabuhan Benoa, Distrik Navigasi Pelabuhan Benoa, Polisi Air, Imigrasi, Bea Cukai, Camat Denpasar Selatan, Lurah, Kelian Adat dan Kelian Dinas, serta warga melaksanakan aksi pelestarian lingkungan berupa penanaman 50.000 bibit bakau di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Rabu (23/1).

“Penanaman kami lakukan secara bertahap. Kemarin sudah 20 ribu bibit mangrove yang kami tanam. Penanaman selanjutnya akan kontinyu kami lakukan di hutan pesisir kawasan Pelabuhan Benoa,” ucap CEO Pelindo III Regional Bali Nusa Tenggara, I Wayan Eka Saputra, usai penanaman, Rabu (23/1/2019).

Pelabuhan Benoa, menurut Eka Saputra, punya komitmen kuat untuk melakukan pelestarian lingkungan sebagai sebuah kewajiban moral yang akan diwariskan kepada anak cucu di masa yang akan datang. Aksi penanaman bibit mangrove ini menyasar luas lahan 17,2 hektar yang berada di kawasan Taman Hutan Raya Ngurah Rai. Jenis mangrove yang ditanam sudah mendapat rekomendasi dari instansi maritim dan juga Tahura, antara lain jenis Mukronata, Bulgoera, dan jenis Apikulata.

“Itu memang berbeda-beda sesuai dengan pasang surutnya air, jadi jenis mangrovenya juga berbeda-beda sehingga disesuaikan yang dapat hidup di Pelabuhan Benoa dan sekitarnya,” ungkap Eka Saputra, seraya menambahkan kegiatan ini tidak selesai pada saat penanamannya saja, namun ikut memastikan bagaimana bibit mangrove yang telah ditanam bisa tumbuh subur dan berkembang untuk menjaga ekosistem di sekitar Pelabuhan Benoa. Mangrove juga sebagai tempat hidup dan berkembang biak satwa seperti kepiting dan juga burung sehingga Pelindo III berharap mangrove tidak hanya menjadi kawasan hijau namun juga menjaga keberlangsungan ekosistemnya.

“Kita menanam sekaligus memastikannya bisa tumbuh dan berkembang. Kami akan membentuk tim pemantau bagaimana kondisi mangrove dari hari ke hari minggu ke minggu bulan ke bulan”, Eka menegaskan.

Menurut Eka lagi, Pelabuhan Benoa sebagai pintu masuk turis mancanegara ke Bali melalui jalur laut, tidak bisa dilepaskan dari pelestarian lingkungan di sekitar pelabuhan. “Penghijauan ini juga sekaligus menghilangkan kesan bahwa pelabuhan itu tempatnya gersang dan panas. Ini upaya yang tidak hanya sebagai pelestarian lingkungan, tetapi juga akan berdampak positif terhadap pariwisata. Pelindo ingin menerapkan green port di Pelabuhan Benoa. Jadi wisatawan yang datang berlabuh bisa melihat kawasan pelabuhan yang sejuk, hijau dan rindang,” tambah Eka.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved