CSR Corner zkumparan

Program DIFS-Live Dorong Tingkatkan Produktivitas Peternakan Indonesia

Kementerian Pertanian Indonesia dan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta telah bersama-sama mendukung Program DIFS-Live. Tujuan utama program ini adalah untuk mempromosikan ketahanan pangan dan pengembangan sektor swasta pada sektor peternakan Indonesia.

Untuk sosialisasi program DIFS-Live diadakan seminar hari ini (21/11/2017) di Hotel Aston Priority Simatupang Jakarta. Seminar ini dihadiri Syamsul Ma’arif, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian Indonesia dan Ferdinand Lahnstein, Deputy Head of Mission dari Kedutaan Besar Belanda di Jakarta.

“DIFS-Live berfokus pada sektor perunggasan dan peternakan sapi perah di Jawa Barat. Kedua sektor tersebut menghadapi tantangan dalam memenuhi permintaan yang meningkat dari konsumen perkotaan secara efisien dan berkelanjutan,” kata Syamsul.

Menurut Ferdinand, DIFS-Live telah diimplementasikan oleh para pakar dari Wageningen University & Research dan Advance Consulting bersama dengan para pemangku kepentingan publik dan swasta dalam rantai pasok. “Mereka telah membangun model produksi dan pasokan yang layak untuk produk ayam dan susu yang terjangkau, bergizi, dan aman,” imbuhnya. DIFS-Live mengintervensi empat bidang utama yaitu mempromosikan penerimaan konsumen untuk daging ayam yang diinginkan, memperbaiki praktik pemotongan unggas dan manajemen rantai pendingin (cool chain), meningkatkan produktifitas dan pendapatan peternak ayam pedaging dan memperbaiki praktik pemberian pakan peternak sapi perah.

Ferdinand menerangkan, program ini telah menunjukkan bahwa peningkatan produksi dan pasokan daging ayam yang aman dan terjangkau mungkin dilakukan jika instansi pemerintah dan pelaku usaha bekerja sama. “Kami melakukan kampanye ‘Ayam Dingin Segar’ melalui webs. Konsumen di Jabodetabek kini lebih memiliki kecenderungan untuk membeli ayam yang didinginkan. Hal ini telah memberikan insentif bagi pemotongan ayam skala kecil dan menengah untuk memperbaiki standar produksi dan pasokan mereka,” jelasnya.

Dalam seminar dipaparkan bagaimana beberapa usaha pemotongan di Jawa Barat dan fasilitas pemotongan DKI Jakarta mengubah cara beroperasinya. Praktik pemotongan dan manajemen rantai pendingin yang lebih aman dan lebih efisien tidak hanya baik bagi konsumen, tetapi juga bagi bisnis.

DIFS-Live juga menggarap perbaikan praktik budidaya ayam ras pedaging (broiler). Sebanyak delapan peternakan broiler di Bekasi, Bandung, dan Bogor didukung dengan diperkenalkannya yang praktik pengelolaan yang lebih baik serta perbaikan pasokan air minum dan kandang. Di Bandung didirikan model peternakan broiler yang digunakan untuk tujuan latihan dan penelitian.

Dalam seminar para peserta telah belajar mengenai dampak positif yang telah diperoleh dari kegiatan pelatihan dan demonstrasi yang telah dilaksanakan di dua koperasi susu: KPSP Saluyu di Kabupaten Kuningan dan KPGS Cikajang di Kabupaten Garut.

Keunikan dari program DIFS-Live adalah kerja sama yang erat dengan pihak sektor swasta. Sementara kedua pemerintah mendukung program tersebut dengan undang-undang dan pendanaan, para ahli dari Wageningen University and Research dan rekan-rekan mereka dari Institut Pertananian Bogor (www.ipb.ac.id) menerapkan berbagai intervensi dengan dan melalui mitra dari sektor swasta.

Program ini didukung juga oleh beberapa perusahaan antaranya PT Medion, Sommen BV, PT Trouw Nutrition, Rabobank, Marel Stork, dan PT Amindo. Secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan tersebut menyumbang 800 ribu euro untuk biaya implementasi DIFS-Live.

Kementerian Pertanian Indonesia dan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta telah bersama-sama mendukung program ini. Tujuan utama program ini adalah untuk mempromosikan ketahanan pangan dan pengembangan sektor swasta pada sektor peternakan Indonesia. DIFS-Live berfokus pada sektor perunggasan dan peternakan sapi perah di Jawa Barat. Kedua sektor tersebut menghadapi tantangan dalam memenuhi permintaan yang meningkat dari konsumen perkotaan secara efisien dan berkelanjutan. Dalam seminar selama satu hari, para mitra dalam program ini mempresentasikan hasil utama dari DIFS-Live.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved