CSR Corner zkumparan

Pulihkan Perekonomian Nelayan Banten, ACT Salurkan Perahu

Pulihkan Perekonomian Nelayan Banten, ACT Salurkan Perahu
ACT salurkan 100 perahu secara bertahap

Tsunami Selat Sunda yang menerjang pesisir pantai Banten pada Desember lalu tidak hanya memakan korban jiwa, tetapi juga berpotensi menghasilkan kemiskinan baru, khususnya bagi para nelayan.

Hal ini dikarenakan tsunami juga menyebabkan kehilangan dan kerusakan parah pada perahu-perahu nelayan. Akibatnya, mereka tidak lagi memiliki alat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Berdasarkan data Global Wakaf, sekitar 400 kapal nelayan rusak dan tak bisa digunakan lagi serta diperkirakan lebih dari 1.500 nelayan kehilangan mata pencaharian.

Melihat kondisi tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyalurkan bantuan perahu. Sebanyak tujuh perahu fiber diserahkan langsung kepada para nelayan yang membutuhkan dalam rangkaian acara serah terima yang dilakukan di Pelabuhan Cinangka, Serang, Banten, Selasa (05/03/2019).

Direktur ACT, Sri Eddy Kuncoro, menyampaikan, bagi nelayan, perahu adalah kehidupan mereka, sarana vital untuk roda perekonomian dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“ACT melihat penyediaan sarana produksi perahu serta alat tangkap ini sebagai upaya strategis untuk memulihkan kondisi perekonomian nelayan. InsyaAllah dampak bantuan ini jangka panjang untuk kehidupan para nelayan di sini,” ujarnya.

Penyerahan ini merupakan tahap pertama dengan target 100 perahu yang akan disalurkan pada nelayan di Kecamatan Cinangka, Sumur, dan Labuan. “Tahap pertama ini 10 perahu, tapi 3 lagi masih dalam proses pengerjaan,” lanjut Eddy.

Menurut Eddy, pihaknya pun akan melakukan pendampingan untuk membentuk kelompok nelayan. “Program ini diinisiasi oleh nelayan itu sendiri sehinga diharapkan mereka bersemangat menjalankan program ini sampai mereka mandiri,” katanya.

Selain melaksanakan serah terima langsung perahu, ACT juga meluncurkan Program Perahu Wakaf dari Global Wakaf ACT selaku salah satu lembaga yang berperan sebagai nazir wakaf di Indonesia.

Adapun tujuannya, mengembalikan sumber mata pencaharian nelayan yang terimbas tsunami di Kabupaten Pandeglang dan Serang, meningkatkan pendapatan nelayan korban bencana, dan pengorganisasian nelayan melalui pendampingan dan pemberdayaan sehingga terbentuk organisasi yang menghimpun nelayan.

“Jadi wakaf ini menjadi produktif, tidak hanya membantu tetapi juga membuat nelayan semakin sejahtera dengan pendampingan dan pemberdayaan yang kita lakukan. Selain itu kita juga mendorong penghasilan para nelayan ini semakin meningkat sehingga semakin sejahtera,” kata Eddy.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved