CSR Corner

Pupuk Kaltim Lakukan Pemberdayaan Petani Lokal di Papua

Batasan jarak kerap menjadi hambatan dalam mengakses komoditas pangan penting. Bagi masyarakat di Kota Jayapura, wilayahnya yang merupakan dataran rendah mereka perlu mendatangkan pasokan dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, atau bahkan dari pulau lain seperti Sulawesi Utara dan Jawa. Hal ini mengakibatkan sayur-sayuran yang dijual di Kota Jayapura sudah tidak lagi dalam kondisi segar dan harganya cukup tinggi.

Sebagai perusahaan yang memiliki keahlian selama lebih dari 40 tahun di sektor pertanian, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) melihat bahwa kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat Papua, baik para petani di Kabupaten Jayapura maupun masyarakat Papua secara lebih luas. Para petani lokal dan lahan pertanian di dataran tinggi Jayapura diberdayakan agar dapat menciptakan rantai pangan yang lebih berkelanjutan dengan menjadi pemasok komoditas sayuran segar yang sebelumnya sulit didapatkan oleh masyarakat lokal.

Sejak Februari 2021 lalu, PT Pupuk Kalimantan Timur telah menjalankan program pemberdayaan sumber daya manusia dan alam di tanah Papua. Program ini mencakup berbagai upaya, mulai dari pembinaan untuk para petani lokal dalam membudidayakan bibit sayur-sayuran hingga jaminan pembeli hasil panen. Rangkaian upaya ini bertujuan untuk membantu masyarakat Papua khususnya petani lokal agar dapat memanfaatkan lahan pertanian di daerahnya secara lebih efisien dan berkelanjutan. Tahap awal program ini melibatkan lebih dari 100 petani lokal, memanfaatkan tiga hektar lahan di wilayah Klaisu dan Sarmi, Provinsi Papua. Ada empat elemen dalam program tersebut yang dilakukan oleh tim PKT untuk menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan bagi alam dan masyarakat lokal Papua, antara lain: budidaya bibit baru, transfer ilmu pengetahuan, transfer teknologi dan kepastian pasar

“Melalui program pemberdayaan masyarakat ini, PKT berkomitmen untuk mengembangkan lahan pertanian secara konsisten,” ujar SVP Sekretaris Perusahaan PKT Teguh Ismartono.

Program ini diharapkan dapat memberikan sumber kesejahteraan baru yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. Perusahaan menurut Teguh melihat potensi lahan yang bagus dan ideal untuk dilakukan pengelolaan pertanian secara berkelanjutan Dengan jumlah penduduk sekitar 200 orang (50 kepala keluarga), berjarak sekitar 80 km dari Pusat kota Jayapura atau sekitar 2 jam perjalanan dengan jalur darat, Kampung Klaisu, Distrik Gresi Selatan, Kabupaten Jayapura, merupakan salah satu kampung terisolasi dan tertinggal di wilayah Kab. Jayapura yang sampai dengan saat ini belum teralirkan listrik.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved