CSR Corner Trends

Sawah Surjan Petani Binaan Pupuk Kaltim Menuai Hasil Optimal

Program pendampingan petani sawah surjan oleh Pupuk Kaltim panen dengan hasil optimal. (Foto: Dok Pupuk Kaltim)

Program pendampingan budidaya sawah surjan yang digagas PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bagi Kelompok Tani Qoryah Mubarokah di Desa Suka Rahmat Kabupaten Kutai Timur, mulai menuai hasil. Lahan pertanian masyarakat menjadi lebih optimal karena mendapat hasil panen yang signifikan.

VP TJSL Pupuk Kaltim Anggono Wijaya mengungkapkan budidaya sawah surjan merupakan wujud dukungan Pupuk Kaltim dalam optimalisasi pertanian sebagai leading sector pembangunan berkelanjutan. Program ini digagas untuk mendorong terwujudnya pertanian terpadu dan berkelanjutan, melalui implementasi konsep pertanian presisi dengan pendampingan optimal.

Sistem pertanian sawah surjan direalisasikan Pupuk Kaltim melalui pencetakan lahan di area Ponpes Hidayatullah seluas 1,1 hektare (Ha). Selain itu dilakukan perbaikan irigasi, penyediaan pupuk, hingga dukungan alat pertanian untuk pengolahan lahan yang tergolong rawa lebak dan mudah tergenang saat hujan cukup tinggi.

“Setelah tiga bulan penanaman, hasil padinya pun sangat memuaskan. Meski belum dihitung kapasitas secara total, tapi panen kali ini menunjukkan jika lahan bisa digarap optimal dan menghasilkan dari sebelumnya tidak produktif karena tergolong rawa lebak,” ungkap Anggono dikutip dari keterangan resminya, (22/12/2022).

Melalui budidaya sawah surjan, petani binaan didorong mendapatkan hasil optimal berbagai komoditas dalam satu lahan dengan sistem tanam selang seling. Di mana pada musim kemarau, petani tidak dapat menanam padi sehingga bisa diganti palawija. Lalu pada musim hujan, sawah bisa digenangi air secara baik untuk ditanami komoditas padi.

“Dan panen kali ini pun tidak hanya menghasilkan padi, tapi juga cabai keriting dan cabai rawit. Semuanya terintegrasi dalam satu lahan dengan hasil yang cukup menjanjikan,” kata Anggono.

Menurut Anggono, arah pembinaan dan pengembangan sektor pertanian ke depan tidak lagi mengandalkan pengolahan secara tradisional, namun pada implementasi smart agriculture dengan pemanfaatan teknologi informasi. Terlebih pertanian konvensional tanpa praktik yang tepat dapat menyebabkan penurunan hasil secara gradual, termasuk serangan hama yang semakin sulit dikendalikan.

Melihat keberhasilan ini, Pupuk Kaltim akan terus mendorong pencetakan lahan sawah baru sebagai pengembangan program, agar seluruh kawasan terintegrasi semakin produktif. Di mana pendampingan budidaya sawah surjan bagian dari gagasan Smart Green House, yang terintegrasi dengan sektor perkebunan, perikanan, dan agrowisata dalam satu kawasan.

“Tujuan besarnya, kawasan ini akan menjadi salah satu area pertanian terpadu dan berkelanjutan di Kalimantan Timur. Semua potensi yang bisa dikembangkan akan disasar dan diintegrasikan bertahap melalui penerapan smart agriculture dengan pemanfaatan teknologi pertanian modern untuk hasil yang lebih optimal,” ucap Anggono.

Sawah surjan merupakan sistem penanaman kearifan lokal sebagai bentuk adaptasi pada kondisi drainase yang buruk. Kondisi drainase yang buruk disebabkan wilayah tersebut secara geomorfologi adalah dataran fluvio marin yang merupakan bekas rawa.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved