CSR Corner Strategy

Sinergi IPMG-YKB Tingkatkan Kesadaran Warga Miskin Tentang Kanker Serviks

Oleh Admin
Sinergi IPMG-YKB Tingkatkan Kesadaran Warga Miskin Tentang Kanker Serviks

International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG), sebuah organisasi nirlaba yang beranggotakan 24 perusahaan farmasi multinasional berbasis riset yang beroperasi di Indonesia, bersama dengan Yayasan Kusuma Buana (YKB), meluncurkan program kerja sama yang bertajuk “Pemberdayaan Perempuan dalam Pencegahan Kanker Serviks,“ sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama para wanita, terhadap bahaya penyakit tersebut.

Program yang telah dimulai sejak November 2013 ini dilaksanakan di tiga wilayah Jakarta, yaitu Jakarta Timur, Selatan, Utara, dan juga wilayah Bekasi Barat di mana terdapat klinik-klinik YKB, dengan warga kurang mampu sebagai target sasarannya. Melalui program tersebut, para wanita yang tinggal di sekitar wilayah klinik dapat melakukan tes Pap smear dan konseling secara gratis. Dalam jangka waktu satu tahun, 2.000 wanita di sekitar klinik-klinik YKB ditargetkan untuk melakukan deteksi kanker melalui program ini.

ipmg

“Saat ini, kanker serviks merupakan jenis kanker paling mematikan kedua pada perempuan di Indonesia, setelah kanker payudara, di mana angka kejadiannya mencapai 15.000 kasus per tahun, dengan kata lain setiap 41 kasus terjadi setiap harinya. Tentu ini merupakan fakta yang sangat memprihatinkan. Sebagai organisasi yang berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menyediakan kemudahan akses terhadap pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia, IPMG bersama YKB, meluncurkan inisiatif ini dalam rangka meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya melakukan deteksi kanker dini, serta membuka kesempatan bagi para wanita yang memiliki keterbatasan finansial untuk melakukan tes skrining kanker serviks,” papar Lutfhi Mardiansyah, Ketua IPMG, Selasa (25/2/2014).

Melalui program ini, IPMG menyediakan dana untuk satu tahun mulai dari November 2013 hingga November 2014 yang digunakan untuk menutupi 50 persen biaya tes skrining Pap smear yang dilakukan di seluruh klinik YKB. “Tes skrining merupakan metode yang penting dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks. Sayangnya, di beberapa wilayah, masih banyak wanita yang tidak mampu melakukannya karena keterbatasan biaya, dan IPMG membantu mereka dengan membuka akses untuk melakukan tes dengan biaya terjangkau,” tambahnya.

Biaya tes skrining Pap smear di klinik-klinik milik YKB adalah Rp 75.000 per orang. Dan melalui kerja sama ini, IPMG akan menanggung 50 persen dari total biaya tersebut, sehingga setiap pasien dapat mengakses layanan pemeriksaan Pap smear hanya dengan membayar Rp 35.000.

“Kanker serviks meskipun sangat berbahaya, namun dapat dicegah dan disembuhkan total asalkan belum terlambat. Masalahnya adalah sekitar 75-80% kasus yang terjadi pasien datang terlambat sehingga kemungkinan kesembuhan juga semakin kecil, dan juga akan ada implikasi dari sisi biaya mengingat obat-obatan kanker itu sangat mahal,” ungkap dr. Adi Sasongko, Direktur Layanan Kesehatan YKB.

Adi berharap dengan dukungan IPMG, YKB dapat menjangkau kaum perempuan dengan wilayah cakupan yang lebih luas dan memotivasi agar mereka melakukan deteksi sedini mungkin sehingga dapat menurunkan angka kematian akibat kanker serviks. “Kemitraan ini merupakan bentuk upaya kami dalam melakukan penyebaran informasi melalui penyuluhan tentang pentingnya deteksi dini kanker serviks serta pemberian akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu,” tambahnya.

Klinik-klinik YKB yang terletak di empat wilayah – Pisangan Baru, Tanjung Priok, Palbatu, dan Bintara – juga menyediakan pelatihan bagi para wanita di sekitar wilayah-wilayah tersebut untuk menjadi kader kesehatan. Saat ini, telah terdapat 30 orang kader di klinik Pisangan Baru dan mereka melakukan langkah-langkah proaktif sebagai upaya peningkatan kesadaran terhadap kanker serviks. Selain pemeriksaan Pap smear yang terjangkau, kegiatan program ini juga mencakup seminar, penyuluhan, pelatihan kader Posyandu, serta tim medis keliling yang akan dikirim ke berbagai tempat, termasuk sekolah-sekolah dengan target guru dan orang tua murid. “Kami juga bekerja sama dengan pabrik-pabrik mengingat hampir sebagian besar karyawannya adalah perempuan,” ujar Adi.

Melalui program kemitraan ini, hingga 24 Februari 2014, sudah ada kurang lebih 400 anggota masyarakat yang memeriksakan dirinya ke klinik-klinik milik YKB. Dari 400 perempuan tersebut, belum ada yang terindikasi tekena virus HPV penyebab kanker serviks.

Gagasan program ini juga sejalan dengan target Kementerian Kesehatan, yaitu 80% dari populasi perempuan Indonesia dewasa dengan rentang usia 30-50 tahun melakukan deteksi dini kanker serviks. “Kami menyadari bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk mengedukasi para wanita Indonesia tentang pentingnya melakukan deteksi kanker dini. Oleh karena itu, kami menyambut baik dan mendukung inisiatif yang diambil IPMG dan YKB untuk meningkatkan kesadaran akan kanker serviks dan menyediakan akses terhadap tes Pap smear yang terjangkau sebagai upaya pencegahan kanker serviks,” ungkap dr. Slamet, Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML) yang hadir mewakili Menteri Kesehatan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved