CSR Corner zkumparan

Stanley Black & Decker Latih Pertukangan Anak Putus Sekolah

Stanley Black & Decker, perusahaan penyedia alat perkakas, menggelar pelatihan untuk anak-anak putus sekolah di Depok. Pelatihan ini digelar untuk memberikan keahlian pada anak-anak tersebut agar siap memasuki lapangan kerja atau berwirausaha. Pelatihan ini digelar bekerja sama dengan lem Crona di Code Margonda, yakni sebuah ruang inkubasi pengusaha muda di kawasan Kota Depok, Jawa Barat.

Tercatat 175 orang termasuk anak-anak putus sekolah, ibu rumah tangga, dan komunitas pegiat Do It Yourself (DIY) akan mengikuti pelatihan ini. Kegiatan ini akan akan digelar selama 4 hari, dimana mereka akan mengolah kayu bekas menjadi furniture siap pakai. “Kami pilih 175 orang karena pada tahun ini kami tengah memperingati HUT ke-175 Stanley Black & Decker di seluruh dunia,” ujar Country Director Stanley Black & Decker Indonesia, King Hartono Hamidjaja.

Menurutnya, selama pelatihan, pihaknya akan memasok semua perkakas yang digunakan untuk mengolah kayu tersebut. Pelatihan ini juga menggandeng para tutor dari komunitas seperti Hobikayu dan produsen lem kayu Crona. “Selama beberapa hari ini, kami sudah menggelar workshop untuk anak-anak secara berkala. Kami harap mereka bisa belajar banyak bagaimana cara menggunakan perkakas,” tutur King.

Setelah menggelar pelatihan untuk anak-anak putus sekolah, Stanley Black & Decker akan membuka ruang karya di Code Margonda tersebut untuk umum. Tujuannya, untuk mengedukasi para konsumen agar dapat menggunakan perkakas secara aman. “Kami sangat mendukung industri kreatif, di mana salah satu jalannya bekerja sama dengan komunitas DIY dalam memberikan edukasi penggunaan tools dengan aman. Untuk itulah kami mendirikan makerspace atau ruang karya bagi para pegiat komunitas DIY dengan menggandeng Code Margonda dan lem Crona,” ujar King.

Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna, menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, program yang dilakukan sejalan dengan program pemerintah Kota Depok untuk terus mendorong komunitas agar memiliki kemampuan untuk menghasilkan berbagai produk kreatif, termasuk berbahan kayu.

“Saya harap dengan pelatihan ini, anak-anak akan menjadi insan yang mandiri dan bisa menjadi wirausaha untuk menunjang perekonomian Kota Depok,” kata Pradi. Ia menambahkan, nantinya, produk kerajinan yang dihasilkan dari Ruang Karya ini dapat dijadikan produk unggulan Kota Depok.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved