CSR Corner

Tokoin-Prevent Serahkan 1.000 Alat Rapid Test ke IDI

ki-ka: Gabriella Christy- Finance Director Prevent Homedik, dr. Daeng M. Faqih -Ketua Umum IDI, Reiner B. Rahardja CEO Grup Tokoin

Tokoin Indonesia melalui gerakan Tokoin Care #TokoinPeduli bekerja sama dengan Prevent, perusahaan yang bergerak di bidang alat kesehatan Rapid Test diagnostik di Indonesia mendukung pengadaan 1.000 alat Rapid Test. Dalam gerakan ini, Tokoin mengajak para milenial Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan #MilenialMelawanCorona secara nasional.

Gerakan ini akan diadakan dalam beberapa fase, untuk fase pertama ini Tokoin membantu mendonasikan 1000 Alat Rapid Test kepada para dokter dan tenaga medis melalui organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk memerangi kasus virus corona Covid-19 di Indonesia.

“Kami dari generasi milenial merasa terpanggil untuk turut berpartisipasi atas imbauan bapak Presiden Joko Widodo pada hari Selasa tanggal 24 Maret 2020, bahwa Presiden memprioritaskan pengujian Rapid Test kepada tenaga medis dan ODP,” ujar Reiner Rahardja, CEO Grup Tokoin.

Donasi ini bertujuan untuk mendukung dan membantu tenaga medis Indonesia yang sedang berjuang mengatasi virus corona Covid-19 di Indonesia. Langkah selanjutnya, donasi yang masuk akan dikontribusikan untuk membantu mencukupi kebutuhan alat alat medis lainnya, yang di karenakan pada saat ini alat-alat kebutuhan medis juga mengalami kelangkaan di saat kebutuhan akan alat-alat tersebut meningkat secara signifikan.

“Momen hari ini juga menjadi kick-off dari gerakan donasi masal yang kami lakukan secara besar melalui sistem blockchain, sehingga fase donasi berikutnya akan lebih banyak individu maupun perusahaan yang bisa ikut terlibat dalam mensupport garda medis kita,” ujarnya di kantor IDI. Reiner mengklaim, Tokoin merpakan startup blockchain pertama yang membantu pengadaan alat rapid test ini.

Menurutnya, garda terdepan yang melawan virus corona Covid-19 bukanlah tenaga medis melainkan kita semua yang masih merasa sehat, adalah perjuangan kita dengan tetap di rumah dan menghindari keramaian. “Bisa saja kita yang mengidap virus corona Covid-19 namun tubuh kita kuat, sehingga kita disebut sebagai carrier atau pembawa virus lalu menularkan yang lemah di rumah kita,” imbuhnya.

Reiner berpendapat tim medis adalah garda pertahanan terakhir yang mencegah agar tidak lebih banyak nyawa melayang, itulah kenapa kita harus mendukung garda terakhir agar tidak ikut tumbang.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved