Editor's Choice Youngster Inc. StartUp

Bisnis Talang Rumah di Ranah Maya

Bisnis Talang Rumah di Ranah Maya

Menggeluti bisnis yang belum diterjuni banyak orang tentu menjadi tantangan tersendiri. Di satu sisi, peluangnya masih besar. Namun di sisi lain, perlu usaha kuat agar mendapat tempat di tengah pasar. Hal inilah yang dijalani Aldwin Prasetyo Leksono, perintis bisnis talangrumah.com.

Aldwin Prasetyo Leksono

Aldwin Prasetyo Leksono

Aldwin bertutur, mulanya ia bertemu dengan ahli pembuat talang rumah yang kebetulan temannya. Dari temannya itu, ia melihat peluang cukup besar untuk mengembangkannya karena tidak banyak yang terjun menggarapnya. Sepulang dari kuliah di Australia, ia pun mengajak sang teman bekerja sama. “Ketika itu mindset saya ya masih online, kebetulan Internet juga sedang berkembang,” ujar lulusan bidang \Internet computing dari salah satu univeritas di Perth, Australia, ini. Aldwin pun memutuskan memasarkan produk secara online.

Pilihan Aldwin sebagai pemula itu ternyata tepat. Dengan melalui online, tidak perlu banyak orang dan biaya. Cukup dengan menyediakan workshop pembuatan talang rumah di daerah Karawang, usaha itu bisa dimulai.

Dengan modal awal Rp 80 jutaan, Aldwin mulai merintis usaha. Lewat talangrumah.com yang resmi dibesut pada 2010, ia berbagi tugas dengan mitranya. Ia fokus pada pemasarannya, sedangkan temannya fokus pada pembuatan talang rumah atau produksinya. “Saya turun langsung menyurvei konsumen jika ada yang menghubungi untuk pasang talang rumah,” kata pria yang pernah bekerja di perusahaan desain web di Australia ini. Talangrumah.com (melalui Hamodec Indonesia) juga membuka marketing showroom di Kompleks D’Best, Fatmawati, Jakarta Selatan.

Berbagai upaya pun dilakukan untuk kekuatan website-nya. Misalnya, agar tetap eksis, talangrumah.com mengandalkan Search Engine Optimization (SEO) agar ketika masyarakat mencari dengan kata kunci “talang rumah”, website-nya akan selalu berada di urutan pertama di mesin pencari Google. Selain itu, ia juga menerapkan sistem Customer Relationship Management (CRM) di website-nya. Dan yang paling menarik, Aldwin juga mendirikan website beritabangunan.com untuk menyajikan berita seputar bangunan. Tentu saja, website tersebut akan terkoneksi dengan talangrumah.com.

Tentang hal ini, Aldwin berkilah bahwa itu sebagai upaya gerilya mendapat respons pasar. Diakuinya, risiko memulai bisnis baru adalah harus mau mendatangi pasar. Ia pun mendatangi para kontraktor dan pengembang properti. ”Orang belum banyak tahu kebutuhan talang rumah. Apa perlunya talang. Saya bertemu juga dengan arsitek untuk menjelaskan dan juga menyebar brosur agar orang mengenal produk kami,” kata pria kelahiran Cilacap, 28 Desember 1978, ini.

“Sekarang ada beberapa kontraktor rumah yang berulang menggunakan produk talang rumah kami,” ujarnya. Ada juga konsumen individu. Beberapa konsumen sudah menyurvei produk talang rumah merek lain, dan mereka akhirnya kembali ke produk Galvanos. Menurutnya, saat ini ada sekitar lima pengembang atau kontraktor yang selalu repeat order ke talangrumah.com untuk dibuatkan talang rumah proyeknya. Kebanyakan perumahan itu ada di Cibubur dan Serpong (Alam Sutera). “Tiap minggu sedikitnya ada satu proyek ditangani,” ujar bungsu dari tiga bersaudara yang masih lajang ini.

Aldwin mengakui kesulitannya memasarkan produknya karena tidak banyak orang yang merasa bahwa talang rumah merupakan sesuatu yang perlu. “Mungkin bisnis ini agak ramai ketika musim hujan, ketika orang baru merasakan kalau air jatuh dari atap, akan merusak taman di bawahnya,” ujarnya. Atau, tambahnya, yang memiliki kolam renang akan merasakan perlunya talang rumah ketika hujan baru karena air dari atap bisa mengotori kolam renang.

Kebanyakan dari mereka akhirnya mencari info di Internet. Mereka lalu mengontak talangrumah.com untuk bertanya-tanya talang itu apa, bahannya apa. Lalu, mereka minta disurvei, apa kebutuhannya. Baru setelah cocok, mereka akan minta dikirimi penawarannya. Rentang harga talangnya dari Rp 93.500 hingga Ro 120 ribu per meter.

Dibuatnya portal beritabangunan.com, menurut Aldwin, karena produk talang rumah sangat terkait dengan bahan bangunan. Maka, ia pun mempelajari dunia bangunan yang ia pandang ternyata menarik juga. Bahkan, kini sudah ada yang beriklan. “Bagi saya, yang utama berjualan talang. Portal itu hanya untuk men-support bisnis talang kami, “ ujarnya. Ia bersyukur, dengan adanya portal tersebut, ketika orang mencari dengan kata kunci “talang rumah” di google, akan digiring ke talangrumah.com dan beritabangunan.com. Ini yang mendorong lalu lintas dua website-nya selalu tinggi.

Natali Ardianto, pengamat bisnis online sekaligus inisiator Start-up lokal, mengakui kehebatan Aldwin memadukan konten dengan bisnisnya. Apalagi, menurut co -foundertiket.com ini, website Aldwin juga menarik. “Sangat clean dan informatif,” ujarnya. Menurut Natali, kelebihan Aldwin lainnya, berani berbeda dengan berjualan lewat dunia maya. “Pilihan itu tepat, di saat banyak konsumen, terutama menengah-atas, yang sudah melek TI dan familier dengan browsing online dan googling.”

Lalu, siapa pesaingnya kini? Menurut Aldwin, kebanyakan talang yang ada di pasaran bahan dasarnya PVC, sedangkan Galvanos dibuat dari metal. Jadi, memang diferensiasi produknya sudah ada.

Namun, “Saya fokus di bisnis talang, meski saat ini masih berkisar di Jabodetabek saja. Saya berharap bisa lebih luas pasarnya ke luar Jawa,” ujarnya. Meski demikian, pesanan ada yang datang dari Bali, Ambon, dan beberapa daerah lain di luar Jabodetabek. Pengiriman produknya melalui ekspedisi. Ke depan, ia menargetkan produknya bisa merambah pasar luar negeri.(*)

Herning Banirestu dan Dede Suryadi

Riset: Adinda Kholil


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved