Editor's Choice

Dalia Sutjiadi, “Wanita Kurir” JNE

Dalia Sutjiadi, “Wanita Kurir” JNE

Wanita Kurir, begitulah Dalia Sutjiadi menyebut dirinya. Julukan unik itu bukan sekadar ucapan semata. Bekerja di JNE lebih dari 10 tahun silam membuat julukan itu lekat pada dirinya. Namun dengan setelannya yang rapi dan menawan membuatnya tidak terlihat berbeda dengan wanita karier pada umumnya. Ia mengawali karier sebagai Marketing Supervisor. Di usianya yang 35 tahun, ibu dari Ryu (5 tahun.) dan Kneshi (3 tahun) menduduki jabatan sebagai Head of Business Development. Posisi yang diraihnya sekarang bukanlah tanpa usaha. Melalui jalan yang panjang hingga menorehkan rangkaian prestasi yang dicapai Dalia mampu menunjukkan kemampuan dirinya.

Berikut beberapa uraian mengenai Dalia Sutjiadi saat penjurian Indonesia Young Women Future Business Leader 2014 seperti dicatat Indah Pertiwi:

TikiDalia

Bisa diceritakan sejak kapan Anda bergabung JNE?

Saya bergabung di JNE sejak Juli 2005 untuk posisi Marketing Supervisor. Tugas saya saat itu adalah melakukan website maintain dan memberikan feedback terkait konten corporate website. Selain itu, saya juga ditugaskan untuk menangani event internal perusahaan yaitu Rapim (Rapat Pimpinan) Nasional JNE. . Sebelumnya bekerja dimana, dan berapa lama? Posisi terakhir sebagai apa?

Pada 2000 sampai tahun saya sempat menjadi penyiar, copy writer, dan produser di Star Radio 107,3 FM. Kemudian pada 2005 menjadi guru Bahasa Inggris dan Customer Relation Officer di ILP. Setelah itu saya memulai karier awal di JNE sebagai Marketing Supervisor. Pada 2006-2007 menjabat sebagai costumer service manager. Pada 2007-2008 Head of Money Transfer Division. Di tahun 2008 -2011 sebagai Senior Business Development Manager. Pada bulan Januari-Desember 2013 sebagai Head of Regional Jakarta. Selain itu, selama Januari 2011 sampai Januari 2014 saya juga menjabat sebagai Head of Sales. Setelah 10 tahun kini menduduki jabatan Head of Business Development.

Kenapa memilih pindah? Apa alasannya?

Sebelum di JNE, pindah karena alasan tempat tinggal yang baru setelah menikah.

Berapa banyak staf yang dibawahi?

Sekarang ada 12 orang yang langsung.

TikiDalia(Tegak)

Tantangan menjabat jabatan sekarang apa?

Membuat projek utama saya saat ini, Pesona Nusantara menjadi profit centre yang terpisah dari JNE

Apa sih Pesona itu?

Pesona merupakan salah satu layanan dari JNE dalam menyediakan makanan-makanan daerah di seluruh Indonesia. Sehingga costumer bisa menikmati makanan khas dari daerah tertentu tanpa harus pergi ke kota tujuan. Hanya dengan memesan di JNE melalui layanan Pesona, costumer bisa langsung menyantap makanan kesukaan dalam waktu tertentu. Bahkan untuk makanan yang harus segera santap dalam waktu beberapa jam pesanan dari luar kota bisa sampai di rumah Anda.

Apa saja tanggung jawab pekerjaannya?

-Memimpin Pesona untuk menjadi produk e-commerce yang berhasil. -Terus mencari peluang untuk bisa menawarkan Pesona ke partner yang potensial. -Mengembangkan bisnis baru dengan cara mengembangkan juga operasional bisnis

Apa suka duka dalam menjalani karier sebagai Head Of Business Development?

Suka karena development selalu dinamis, melibatkan berbagai aspect of thinking.Dukanya yaitu banyak pihak yang harus diyakinkan untuk memulai, kadang tidak bisa diwujudkan karena ketidaksetujuan salah satu stake holder atau ketidaksabaran dalam menunggu hasil, sehingga seolah-olah tidak ada progres dalam pengembangan.

Apa targetnya dalam berkarier di JNE?

Berkontribusi lebih banyak, menghasilkan hal baru terus untuk kemajuan perusahaan dan memimpin sebuah terobosan yang akan diingat dalam sejarah perusahaan. Mungkin suatu hari ada jabatan Director of Business Development.

Apa prestasi dan terobosan-terobosan yang dilakukan selama berkarier?

Saya dipromosikan sebagai Customer Service Manager, itulah prestasi saya yang pertama, menduduki posisi managerial kurang dari satu tahun. Pada saat itu, dari total sekitar 30 manajer, hanya ada dua manajer wanita. Departemen Customer Service saat itu dipandang sebagai tempat bagi karyawan yang tidak punya pengalaman kerja dan tempat bagi karyawan lama sudah tidak lagi produktif. Padahal sebagai wajah perusahaan, sangat penting memiliki karyawan-karyawan yang lebih tangguh dan memiliki perilaku serta kemampuan kerja yang baik. Ditambah lokasi kerja yang kurang representatif, para karyawan mengalami krisis percaya diri.

Maka setelah mendapat lokasi kerja yang representatif, saya mengubah beberapa hal untuk menyelesaikan persoalan persoalan yang terjadi. Pertama, mengubah fungsi frontliners yang awalnya hanya bertugas mengangkat telepon untuk permintaan pick –up. Frontliners dilatih untuk menjawab beberapa pertanyaan dasar pelanggan, yaitu informasi layanan dan status kiriman. Kedua memperbaiki pola pembagian kerja backline, yang awalnya dibagi berdasarkan lokasi pengiriman menjadi terbagi menjadi lokasi tujuan kiriman, lalu melakukan rotasi fungsi tugas karyawan. Langkah selanjutnya meningkatkan rasa percaya diri karyawan dan pelanggan dengan mewajibkan karyawan berpakaian seperti Sales Executive, dan terakhir mengembalikan fungsi dan tanggung jawab customer service yang sebenarnya. Hasilnya, perusahaan menobatkan saya sebagai The Best Manager 2006.

Apa prestasi yang menurut Anda paling membanggakan?

Beberapa prestasi lain yang membanggakan saya adalah berhasil menggawangi beberapa produk added value JNE yang inovatif seperti Pesona (Pesanan Oleh-oleh Nusantara) dan Pelikan (pengiriman Lintas Kawasan), serta menjalin kerjasama strategis dengan beberapa pihak seperti UPS International dan 7-Eleven.

Apa kiat-kiat unik dan inovatif yang pernah dilakukan dan bagaimana hasilnya?

Pada tahun 2007, Business Development JNE mengambil langkah pengembangan bisnis melalui kerjasama dengan Western Union, perusahaan Money Remittance Amerika yang mulai masuk ke wilayah Indonesia. Mempertimbangkan bahwa bisnis ini sangat membutuhkan perhatian penuh dan memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut, maka Western Union dipisahkan menjadi Departemen Money Transfer dan saya diminta secara khusus mengembangkan produk tersebut.

Ternyata kemudahan pengiriman uang Western Union tak semudah perizinannya. Tentu saja hal itu menjadi sangat tidak menarik bagi agen penjualan JNE. Maka, saya merubah strategi pengembangannya, dengan cara keluar menawarkan diri kepada pengusaha lokal. Dengan menyasar pasar terbesar Western Union yaitu TKI, saya membuka Flagship Western Union Location pertama di Indonesia di daerah Indramayu dan Cirebon. Pertumbuhan penjualan Western Union – JNE seketika meningkat hingga 400%, atas prestasi tersebut JNE mendapat penghargaan Most Growing Transaction di tahun 2009, menyusul penghargaan Most Active Location tahun 2011.

Apa saja yang akan dilakukan jika menjadi leader?

Sekarang juga leader kok (pe-de dong) he..he..he. Tetapi jika saya mempunyai tugas sebagai leader yang lebih besar, saya ingin lebih baik dalam menyampaikan visi agar bisa dipahami sampai ke jenjang pegawai yang paling depan, sehingga goal perusahaan maupun pribadi bisa tercapai dengan mudah.

Bagaimana pandangan Anda soal keberhasilan ganda (sukses karier dan sukses keluarga)?

Hal yang tidak mudah tapi pasti bisa dilakukan. Butuh pengorbanan dalam beberapa hal dan tidak mungkin terjadi tanpa adanya dukungan satu sama lain. Dalam hal ini perusahaan (atasan) juga berperan dalam memberikan pengertian akan kebutuhan waktu bersama keluarga, karena jika dipikirkan baik-baik apa tujuan kita bekerja, tentu saja untuk masa depan keluarga, jika karena pekerjaan keluarga kita terbengkalai…apa artinya bekerja?

Kalau menjadi women leader, apakah bisa memerankan sebagai isteri dan ibu yang baik juga? Apa kiatnya?

Saya tidak bilang saya sukses dalam keduanya, kadang saya harus mengorbankan waktu keluarga, kadang saya juga harus mengorbankan waktu bekerja. Misalnya pada saat pengasuh anak saya tidak ada, sepenting apapun urusan pekerjaan , saya akan memilih menjaga anak-anak. Kiatnya: delegasi yang efektif. Di rumah mengajarkan anak mandiri atau bekerjasama dengan suami dan anggota keluarga ketika membutuhkan bantuan. Di kantor pun demikian setiap hari melatih team untuk bisa mewakili atau memahami poin-poin pekerjaan yang penting, berani mengambil keputusan yang sesuai wilayahnya (otoritas), hal itu sekaligus membangun team menjadi calon calon leader.

Bagaimana peran Anda dalam membina keluarga?

Saya jujur saja merasa harus banyak improve sebagai ibu, tapi saya bersyukur sampai saat ini anak-anak saya sangat dekat dengan saya, tugas mendidik saya lebih banyak saya tekankan pada attitude dan kebiasaan berkomunikasi yang baik, saya berasal dari keluarga besar yang tidak terlalu erat dalam hubungan keluarga, namun kami selalu diajarkan memberikan penghormatan tertinggi kepada orang tua. Saya berusaha mencapai keduanya, closeness and respect. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved