Management Editor's Choice

Dua Strategi Rudy Pimpin Merpati

Oleh Admin
Dua Strategi Rudy Pimpin Merpati

Rudy Setyopurnomo, Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, mengaku punya strategi khusus dalam memimpin perusahaan maskapai nasional Merpati. Dua strategi itu adalah bersabar dan bersyukur. Dua strategi itu dipakai di tengah tantangan untuk membawa maskapai Merpati keluar dari kondisi rugi.

“Strategi cuma dua, (yaitu) sabar dan syukur. Pada waktu sangat sulit, kita sabar, dan (saat) sangat senang kita syukur,” sebut Rudy, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta.

Rudy Setyopurnomo, Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines

Sebelumnya, Rudy sempat bekerja selama 30 tahun di maskapai Garuda Indonesia. Di maskapai BUMN tersebut, ia pernah mengenyam jabatan sebagai Kepala Perencanaan Strategi. Kini, ia pun menjabat sebagai Dirut Merpati. Jabatan ini dijalaninya sejak pertengahan tahun 2012. “Saya (baru) tujuh bulan. Saya mulai Mei-Juni 2012,” lanjut dia.

Tidak mudah memimpin Merpati yang dikabarkan masih merugi. Namun demikian, Rudy tak menyerah. Ia pun mempunyai strategi, yakni dengan bersabar dan bersyukur. Ketika sulit harus bersabar, dan saat suka harus bersyukur. “Kita kerjain saja, pokoknya sungguh-sungguh. Apa tugas di depan kita jangan disesali, kita kerjakan sesungguhnya. Dan, semua dihadapi dengan sabar dan syukur,” terang dia.

Bahkan, dia pun bercerita kalau dia melakukan suatu rutinitas, seperti sholat tahajud dan berdzikir. “Antara jam 2-4 (pagi) sholat tahajud, dzikir, tidur, sholat subuh, dzikir lagi, dan olahraga satu jam. Lalu masuk kantor,” kata Rudy.

Hasil kinerjanya, ia menyebutkan, ada peningkatan, misal, dalam tingkat keterisian (load factor). Tingkat keterisian Merpati selama Januari-Mei baru 69 persen. Sekarang, tingkat keterisian maskapai yang punya sekitar 100 rute penerbangan ini sudah mencapai 85 persen. Target tahun ini, tingkat keterisian diharapkan bisa di angka 86 persen.

Selain itu, lanjut dia, Merpati pun berusaha menambah pesawat, yakni jenis Airbus A320. Rencananya 6 unit pesawat akan datang pada tahun ini mulai bulan Juni. Tetapi, yang datang tahun ini, bukan pesawat baru. “Yang baru tahun depan. Sekarang yang ada di pasar. Targetnya 20 pesawat sampai akhir tahun depan. Hanya Airbus saja,” tegasnya.

Ia pun mengklaim kini bisa mengontrol sejumlah hal terkait maskapai melalui ponselnya. “Jadi kita terapkan sistem, kita bisa kontrol load factor setiap flight, setiap hari, setiap detik. Saya bisa kontrol dari BB (BlackBerry) saya. Sebelumnya nggak ada. Sekarang mana rute yang rugi saya bisa tahu dari sini (BB),” tandas Rudy. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved