Editor's Choice Corporate Action Corporate Action

Fokuskan Pasar Negara Berkembang, Clariant Ekspansi Pabrik di Indonesia

Fokuskan Pasar Negara Berkembang, Clariant Ekspansi Pabrik di Indonesia

photo(6)

Pasar negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, rupanya begitu menarik bagi perusahaan-perusahaan dari Eropa, di antaranya Clariant yang berasal dari Swiss. Perusahaan yang IPO pada 1995 ini bergerak di bidang kimia khusus dengan produk-produk pigmen, masterbatches, bahan perawatan pribadi, rumah tangga dan industri.

beberapa produk perawatan personal yang mengggunakan produk Clariant

beberapa produk perawatan personal yang mengggunakan produk Clariant

Pasar Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki arti penting bagi Clariant. Pasalnya, sebanyak 50% bisnis Clariant secara global ditopang oleh negara-negara berkembang. Negara-negara Eropa dan Amerika Utara menyusul berikutnya dengan persentase 35% dan 15%. Mengingat potensinya yang besar tersebut, Clariant berupaya untuk memperkuat bisnisnya. “Masa depan Clariant akan diputuskan di Asia. Kami melihat Indonesia sebagai salah satu titik fokus pertumbuhan berkelanjutan kami di Asia Pasifik,” ujar Hariolf Kottman, CEO Clariant Ltd.

Upaya memperkuat bisnis di negara-negara berkembang tersebut dapat dilihat dari budget yang dikeluarkan. Tercatat, 60% total anggaran diarahkan untuk pengembangan di Tiongkok, India dan Indonesia. Rata-rata pertumbuhan bisnis di negara-negara tersebut jumlahnya bisa mencpai 20%, sepuluh kali lipat dari pertumbuhan di negara-negara Eropa sebesar dua persen.

Di Indonesia, Clariant menginvestasikan 15 juta Swiss Franc untuk melakukan ekspansi pabrik sehingga mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga dua kali lipat serta peningkatan fasilitas lokal yang ada. Selain itu, untuk memperkuat bisnisnya pula, Hariolf Kottman memaparkan. “Kami akan melakukan beberapa strategi. Strategi yang kami lakukan adalah dengan mendorong inovasi dan R&D, meningkatkan profitabilitas, reposisi portofolio dan meningkatkan pertumbuhan,”

Terkait dengan inovasi, Hariolf menyebutkan bahwa pihaknya berencana membangun Clariant Innovation Center di India senilai 100 juta Euro untuk menjadi hub. Selain itu, R&D Center juga akan dibangun di Tiongkok. Tidak menutup kemungkinan, fasilitas yang sama juga akan dibangun di Indonesia jika bisnis di Indonesia bagus.

Lebih lanjut Hariolf menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan perusahaannya mampu mencapai margin EBITDA 16-19% dari yang dicapai saat ini 14,1%. Perusahaan yang telah mencapai angka penjualan 6 miliar Swiss Franc dan beroperasi di lebih dari 100 negara ini juga manargetkan pertumbuhan sebesar 4-6%. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved