Editor's Choice Entrepreneur

Hanifa Ambadar, Raup Miliaran dari Dunia Wanita Ranah Maya

Hanifa Ambadar, Raup Miliaran dari Dunia Wanita Ranah Maya

Berawal sebagai seorang blogger sejak 1999, kini Hanifa Ambadar menjelma jadi pebisnis di ranah maya yang sukses. Adalah Female Daily Network (FDN), jaringan media digital dan komunitas khusus tentang perempuan yang dibesutnya bersama Affi Assegaf, saat ini merupakan salah satu komunitas perempuan online terbesar di Indonesia, anggotanya mencapai 45 ribu orang. FDN mengelola beberapa situs di antaranya: fashionesedaily.com (fashion, kecantikan & gaya hidup) mommiesdaily.com (kehamilan & famili) dan popsdaily.com (selebritas).

Hanifa Ambadar“FDN memang online destination for everything related to women. Jadi semuanya dibuat oleh perempuan dan untuk perempuan,” ujar Hanifa Ambadar, Direktur Pengelola FDN. Menurut wanita ayu ini, kekuatan FDN pada konten yang fokus membahas soal perempuan. Tak heran, cukup banyak perusahaan yang menggandengnya. Misalnya dari industri fashion & beauty ada Metro Dept. Store, Banana Republic, Levi’s, Estee Lauder, Clinique, Bobby Brown, YSL, L’Oreal Paris, Maybelline, Lanvin, Sariayu, Martha Tilaar, Wardah Cosmetics, Pond’s, The Body Shop, Wacoal, dan Aristry.

Dari consumer goods ada Sunsilk, Dove, Rohto, Kotex, Tupeprware, Attack Batik, Soy Joy, Nestle, Pepsodent, Gondowangi, Mizone, Scotch Brite, Wall’s, dan Rexona. E-commerce ada Zalora, Blibli, StrawberryNet, Scallope, DealKeren, Multiply, DikotaKita, dan BerryBenka. Di teknologi dan komunikasi ada Indosat, XL, Mentari, IM3, Lenovo, Acer, Samsung, Sony Ericsson, dan Sony. Tak ketinggalan ada Mazda, Singapore Tourism Board, Philips, Kemdikbud dan banyak lagi.

“Kalau dilihat dari komposisinya memang masih lebih banyak merek luar yang beriklan dibanding merek lokal. Mungkin karena mereka mengacu ke headquarter yang pasti sudah lebih dulu berkampanye di online,” ungkap lulusan Pemasaran dari Southern Illinois University of Carbondale dan MBA dari Maryville University, St. Louis – MO, Amerika Serikat ini. Sayang, Hanifa tidak berkenan menyebutkan berapa omset iklannya itu. Ia hanya mengatakan revenue 2012 dari pertengahan tahun sudah melewati revenue 2011. Trafiknya juga meningkat sampai 350% dalam tiga bulan terakhir. Menurut sebuah sumber, pada semester pertama 2011 FDN sudah meraup Rp 2 miliar.

Hanifa AmbadarDi FDN ini juga ada divisi agensi media sosial, di mana sekarang pihaknya memegang 6 merek, serta mengelola akun Facebook dan Twitter kliennya. Menurut kelahiran Jakarta 21 Mei 1979 ini, divisi tersebut sejatinya dibentuk secara tidak sengaja. “Nah, karena mereka menganggap kami tahu bagaimana berkomunikasi dengan perempuan, maka mereka memercayakan untuk membuat strategi media sosial dan mengelolanya,” ia menjelaskan.

FDN juga mengadakan acara yang berganti-ganti bentuknya menyesuaikan dengan permintaan klien. Perhelatan yang dibesut, misalnya kelas dandan dan kelas masak serta MarketPlaza. “Event terbesar kami adalah Women Wired Weekend di bulan Februari lalu, di mana kami mengadakan acara dua hari yang isinya dua hari penuh konferensi, MarketPlaza, aktivitas komunitas di FX Jakarta,” paparnya.

Hanifa membangun bisnisnya tidaklah mudah. Pertama kali FDN dibangun pada 2005 bisa dibilang tidak menggunakan modal sama sekali. “Yah, paling untuk membeli domain senilai Rp 100 ribu/tahun dan membayar hosting Rp 1 juta/tahun. Platformnya memakai gratisan dari blogger.com, dan saya mendesainnya sendiri. Jadi memang tidak ada biayanya,” ia menuturkan.

Kendati bisnisnya dijalankan belum serius, pihaknya sudah mampu menggaet pengiklan di 2007. Uang hasil iklan itulah yang akhirnya digunakan untuk menyewa kantor ketika ia mulai fokus menjalankan bisnis ini di awal 2009. “Karena pengiklan semakin banyak, jadi kami tidak pernah menggunakan uang sendiri untuk diinvestasikan sebagai modal,” ucapnya mengenang.

Setelah bisnisnya besar, Hanifa pun terus melakukan inovasi. Seperti ke depan, pihaknya akan berkolaborasi dengan Clozette.co membuatwww.clozettedaily.com. Nah, Clozette ini bisa dibilang salah satu inovasi terbaik dalam kategori fashion social platform sampai mendapat Red Herring 100 Global Award. Penghargaan itu hanya didapat oleh top technology companies around the world. “Tentu kami bangga bisa menggunakan platform tersebut dan boleh memodifikasi sesuai dengan keinginan market Indonesia,” katanya sambil mengungkap kalau perusahaannya juga akan membangun e-commerce yang pastinya membutuhkan teknologi yang up-to-date dan reliable.

Dede Suryadi dan Gustyanita Pratiwi

Riset: Adinda Khalil


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved