Hari ini, Selasa (17/9/2013), pabrik Hankook Tire yang terletak di Cikarang, Jawa Barat, diresmikan. Pabrik yang merupakan pusat produksi ke-7 Hankook Tire di dunia ini bakal menjadi basis ekspor ke sejumlah negara. Hanya sebagian kecil produksi yang akan dijual ke pasar domestik.

“Peresmian pabrik kami di Indonesia merupakan tonggak sejarah bagi pertumbuhan Hankook Tire sebagai perusahaan ban terkemuka. Hal ini juga mencerminkan keinginan dan komitmen kami yang kuat untuk berkembang bersama Indonesia, serta beberapa negara ekonomi berkembang,” terang Seung Hwa Suh, Vice Chairman dan CEO Hankook Tire, di dalam acara peresmian pabrik yang juga dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Presiden Republik Korea Myung Bak Lee.

Mengutip data Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia, pasar ban di Tanah Air cukup menjanjikan. Data dari asosiasi tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan untuk segmen ban pengganti sebesar 13,1 persen menjadi 6,63 juta ban, pada semester pertama 2013. Pertumbuhan juga dialami oleh segmen ban orisinal, dengan kenaikan sebesar 9,1 persen, menjadi 2,95 juta ban.

Kondisi yang demikian baik membuat Hankook Tire sigap untuk memperbesar pangsa pasar di Indonesia. Investasi sebesar US$ 1,1 miliar digelontorkan untuk pabrik di Indonesia. Seung mengatakan, investasi itu akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama adalah pembangunan pabrik yang sekarang ini telah berdiri dan beroperasi di Cikarang. Pembangunan pabrik yang terdiri dari empat fasilitas produksi dengan total areal 60 hektar itu menelan dana US$ 353 juta.

“Investasi itu akan terealisasi jika penjualan di domestik, atau penjualan Hankook Tire Indonesia ini berjalan dengan baik. Dan, kalau penjualan ini sesuai dengan rencana kami, maka kami prediksikan pada tahun 2018 atau 2019, investasi itu akan terealisasi di Indonesia,” ujar dia.

Karena baru saja berdiri, kapasitas produksi pabrik pun belum bisa maksimal di tahun ini. Seung menyebutkan, “Sekarang kami berproduksi 16 ribu unit per hari. Dan, kenapa tahun ini kami punya target produksi 4,3 juta unit? Itu karena pada saat kami memulai produksi tentu kami tidak bisa mulai produksi dengan kapasitas penuh sejak awal. Oleh karena itu, saat ini, kami produksi secara bertahap. Dan, saat ini kami sudah bisa produksi dengan kapasitas penuh. Sehingga, kami harapkan pada tahun 2014, kami bisa produksi 6 juta unit, seperti target yang kami telah buat.”

Lantas produk ban apa saja yang diproduksi di Indonesia? Pabrik di Cikarang tersebut akan menghasilkan produk ban untuk kendaraan premium dan mobil sports (Ventus ME01), ban untuk kendaraan sedan dan MPV (Optimo ME02), ban kendaraan MPV (Kinergy EX), dan ban untuk truk ringan (Dynapro).

Tetapi tidak semua produk ban tersebut untuk dikonsumsi di dalam negeri. Sebagian besar justru dipasarkan di luar negeri. Rencananya, dari kapasitas produksi 6 juta ban per tahun, sebanyak 30 persen dialokasikan ke pasar domestik, dan 70 persen diekspor ke berbagai negara. “Negara tujuan ekspor, diantaranya, Amerika dan Timur Tengah,” tandasnya. (EVA)