CEO Interview Editor's Choice

Posisi Peruri Digital Security di Industri E-Money

Oleh Admin
Posisi Peruri Digital Security di Industri E-Money

Ketika teknologi semakin maju, maka Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) pun dituntut untuk melakukan perubahan. Di mana masyarakat kini semakin menggemari penggunaan uang elektronik (e-money). Bisa dilihat dari pembayaran berbagai transaksi melalui kartu, seperti kartu prabayar yang digunakan untuk transportasi.

Perubahan tren ini disikapi Perum Peruri dengan mendirikan PT Peruri Digital Security. Sebanyak 99 persen sahamnya dimiliki oleh Perum Peruri. PDS berdiri sebagai bentuk antisipasi Perum Peruri dalam memasuki era “New Wave.”

PDS yang berdiri sejak tahun 2011 ini dinahkodai oleh Kemal Imam Santoso. Kemal yang menjabat sebagai direktur utama memiliki latar belakang pendidikan sarjana dari Universitas Airlangga dan MBA dari California State University. Ia sempat menjabat sebagai Country Marketing Director di Citibank dan SVP Wealth Management di Bank Mandiri. Kemal juga pernah bekerja di Askes, dan turut berkecimpung dalam menyiapkan BPJS Kesehatan.

kemal imam santoso peruri digital

Dalam acara customer gathering dan penandatanganan nota kesepahaman dengan sejumlah pihak, di Jakarta, Rabu (12/2/2014), Kemal menegaskan bahwa Perum Peruri dan PDS akan menjadi pendukung komunitas merchant, bank, dan telekomunikasi, baik dalam sistem maupun kartunya.

Berikut penuturan Kemal terkait posisi PDS dalam industri e-money.

Berarti seperti apa posisi PDS?

PDS bukan penerbit e-money. PDS memposisikan diri sebagai fasilitator yang berupaya untuk mewujudkan adanya interoperability sistem pembayaran nasional, termasuk mewujudkan implementasi Certification of Authority di dalam ekosistem pembayaran. Dan PDS tdak terafiliasi dengan lembaga keuangan apapun. Sehingga kami ini payment gateway yang netral atau independen.

PDS tidak termasuk sebagai penerbit kartu?

Kalau kartu itu industri di Indonesia sudah bisa membuat. Dan, keahlian kami adalah mengisi data pada chip yang ada di dalam kartu. Fungsi kami, kompetensinya itu adalah mengisi data pada kartu. Jadi, kami PDS bukan penerbit, tetapi kami menyediakan teknologinya. Termasuk seperti perangkat lunak, infrastruktur, inovasi, dan intelektual propertinya.

Karena disebut sebagai pendukung komunitas merchant, bank, dan telekomunikasi, apakah bisa dibilang PDS sebagai penguhubung komunitas tersebut?

Ya, sebagai penghubung. Tapi tidak harus selalu sentral.

Peruri

Apa yang akan dilakukan PDS di tahun ini?

Pada tahun ini, yang jelas kami tetap konsisten dengan empat lini bisnis, yaitu smart card production dan personalization, digital security dan certificate of authority of transactions, card management system dan smart loyalty management system, dan e-authentication dan validation.

PDS baru saja menandatangani MoU dengan delapan institusi yang merupakan bagian penting dalam industri e-money, yakni dengan PT Wahyu Kartumasindo International, PT Cipta Srigati Lestari, PT Multipolar, PT Jati Piranti Solusindo, PT Angkasa Pura I Logistik, Ditjen Bea dan Cukai, GHL Malaysia, dan Hard Rock Cafe Jakarta. Apakah hal ini mencakup empat lini bisnis yang disebutkan?

MoU ini mencakup hampir semua itu. MoU ini merupakan dasar bagi kami untuk bekerja bersama-sama membangun tatanan. Empowering digital lifestyle. Karena tidak mungkin berjalan sendiri-sendiri.

Penandatanganan MoU ini merupakan langkah strategis bagi PDS untuk memposisikan diri sebagai satu-satunya anak perusahaan BUMN yang melayani berbagai segmen usaha, perbankan maupun non-bank, pemerintahan, BUMN, dan lain-lain dalam bidang pengelolaan e-money.

Apa target Anda sebagai CEO pada tahun ini?

Sama saja dengan korporasi lain, yaitu menjadikan perusahaan kompetitif, menguntungkan secara komersial, membangun platform bersama, memberikan manfaat bagi masyarakat, dan menyediakan transaksi yang aman dan efisien. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved