Editor's Choice Corporate Action

Proyek Rel Kereta Api dan Percepatan Kawasan Industri Kalimantan

Proyek Rel Kereta Api dan Percepatan Kawasan Industri Kalimantan

Pengembangan kawasan industri di Kalimantan Timur semakin dipercepat dengan mulai dibangunnya pembangunan jalur kereta. Presiden RI Joko Widodo meresmikan mulainya proyek itu dengan groundbreaking jalur kereta api yang akan membentang antara Kabupaten Penajam Paser Utara hingga Kutai Timur, Kutai Barat dan Kutai Kartanegara.

Di Kaltim, dikembangkan lima kawasan industri sekaligus yaitu Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) dengan basis industri hilirisasi kelapa sawit, Muara Wahau (industri pengolahan batu bara), Kariangau (industri batu bara, minyak, kayu, dan kimia), Buluminung (industri pengolahan batu bara), serta Kawasan Industri Bontang (industri migas dan kondensat).

“Infrastruktur di Kaltim ini untuk membangun konektivitas antar kawasan industri sehingga lalu lintas logistik, pasokan bahan baku terjamin, begitu juga pemenuhan sumber daya lainnya,” kata Menteri Perindustrian, Saleh Husin, usai mendampingi Presiden Jokowi melakukan peresmian proyek jalan kereta yang dipusatkan di kawasan industri Buluminung, Penajam Paser Utara, Kaltim, Kamis (19/11/). Presiden juga melakukan kunjungan dan peresmian proyek lainnya yaitu Pabrik Pupuk Kaltim (PKT-V) di Bontang dan peresmian lanjutan pembangunan Jalan Tol Balikpapan sampai Jembatan Mahkota Samarinda.

Rencananya, jalur transportasi ini bakal terkoneksi ke kawasan industri Kariangau di Balikpapan yang memiliki pelabuhan laut. Selain mengangkut bahan baku industri, angkutan kereta api ini akan akan di lanjutkan sebagai pengangkut barang dan manusia.

Presiden RI Joko Widodo menyimak penjelasan Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Aas Asikin Idat tentang fasilitas produksi pupuk usai peresmian Pabrik Pupuk Kaltim (PKT) V di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (19/11/2015). Presiden didampingi Ibu Iriana Joko Widodo, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, dan Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad.

Presiden RI Joko Widodo menyimak penjelasan Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Aas Asikin Idat tentang fasilitas produksi pupuk usai peresmian Pabrik Pupuk Kaltim (PKT) V di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (19/11/2015). Presiden didampingi Iriana Joko Widodo, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, dan Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad.

Panjang rel yang dibangun mencapai 275 km yang pembiayaannya atas kerja sama Pemerintah Provinsi Kaltim – Perusahaan Rusia alias tanpa pendanaan APBN.

Perusahaan asal Rusia juga akan membangun industri ikutannya yaitu “Technopark” yang berlokasi di Buluminung. “Jumlah investasi untuk membangun jalan Kereta Api dan Techno Park sebesar kurang lebih Rp 72 triliun,” ujar Menperin.

Pemerintah mengapresiasi proyek ini lantaran tidak melalui hutan lindung maupun hutan konservasi dan proyek ini membuka sebanyak 2.500 lapangan kerja bagi masyarakat lokal dan 8.000 pekerja dari seluruh Indonesia.

Selain oleh Rusia, pembangunan rel kereta api juga dilakukan oleh Pemerintah Ral al-Khaimah Uni Emirat Arab dan pembangunannya sudah mulai dilakukan pada bulan maret 2015 sepanjang 135 Km.

Menperin mengungkapkan, pembangunan kawasan industri di provinsi itu diharapkan dapat meningkatkan investasi industri berbasis potensi sumber daya daerah, menumbuhkan pusat-pusat industri yang saling terkoneksi dan menambah kesempatan dan penyerapan tenaga kerja. Selain itu berpotensi meningkatkan sumber pendapatan daerah dan pendapatan devisa.

Ke depan, lanjut Saleh, kawasan industri di Kaltim diharapkan tumbuh menjadi Kawasan Industri Terpadu yang berkelanjutan dan menjadi penggerak utama dalam percepatan pembangunan Industri di luar Pulau Jawa. “Selain itu juga menjadi benchmark, semacam rujukan bagi pembangunan kawasan industri di Indonesia,” ulasnya.

Jalan tol dan pabrik pupuk

Infrastruktur di Kaltim juga dilengkapi dengan pembangunan jalan tol yang menghubungkan Balikpapan sampai Jembatan Mahkota Samarinda. Memiliki panjang 99,02 Km, pengerjaannya telah dimulai tahun 2011

Proyek ini terbagi dalam lima paket antara lain Balikpapan-Samboja, Samboja – Palaran I, dan Samboja-Palaran II. Biaya pembangunannya mencapai sebesar Rp. 9,5 triliun.

Sementara itu, Pabrik Pupuk Kaltim V dibangun sebagai pengganti pabrik PKT I yang operasionalnya sudah kurang efesiensi lagi. Nilai kontrak pembangunan proyek pabrik pupuk ini mencapai USD 576 juta. Beroperasinya pabrik anyar ini, menambah kapasitas produksi urea sebesar 455 ribu metrik ton per tahun dan turut mengamankan pasokan pupuk yang berperan dalam produksi pangan dan pertanian.

Presiden juga meresmikan pabrik asam fosfat II yang menelan investasi US$ 203 juta milik PT Petrokimia Gresik (Petrogres). Menurutnya, keberadaan pabrik asam fosfat ini diharapkan dapat menjamin suplai bahan baku NPK untuk kebutuhan pertanian di Indonesia.

“Tadi disampaikan oleh Dirut Pupuk Kaltim, bisa menghemat biaya bahan baku NPK sampai 20 juta dollar AS per tahun,” ujar Presiden Jokowi yang juga menyebutkan kebutuhan pupuk akan terus meningkat sejalan dengan program perluasan dan ekstensifikasi lahan pangan.

Tahun lalu, kebutuhan pupuk tahun lalu mencapai 6,7 juta ton untuk urea dan 400 ton untuk fosfat. “Selain kita bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri, saya meyakini dalam 3-4 tahun ini kita akan bisa mengekspor bahan-bahan pangan ke luar,” kata Presiden Jokowi.

Selain Menperin, turut hadir mendampingi Presiden Jokowi adalah Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Mukmin Faisyal, Walikota Bontang Adi Darma, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Arifin Tasrif, Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Aas Asikin Idat, dan Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved