Editor's Choice Entrepreneur

Tiga Dekade Kesegaran Markisa Pohon Pinang

Tiga Dekade Kesegaran Markisa Pohon Pinang

Cuaca terik di Jakarta pastinya menguras stamina. Minuman dingin nan menyegarkan tentu diburu banyak orang. Inilah peluang yang dilirik PT Majujaya Pohon Pinang, produsen sirup markisa Pohon Pinang. Berawal dari memasok jus markisa kepada tukang cendol di pinggir jalan, Razali Chuwardi bertekad untuk mengembangkan usaha tersebut menjadi sebuah industri modern. Tekad itu, kini menjadi kenyataan.

Berbagai merek jus markisa yang diproduksi ayahnya disatukan menjadi satu merek yakni Pohon Pinang di bawah bendera PT Majujaya Pohon Pinang, yang berdiri di Sumatera Utara tahun 1982 silam. Bekerjasama dengan perusahaan pengolahan dan petani binaan, markisa Pohon Pinang mulai dikenal masyarakat di banyak daerah. Perseroan kini telah mengembangkan produk Syukur dan minuman Ready to Drink di tahun 2010.

Menurut Direktur PT Majujaya Pohon Pinang, Tjokrosuminto perseroan menggandeng perusahaan pengolahan di Berastagi untuk mengolah sari buah markisa sehingga mendapatkan kualitas yang stabil dan terjamin.“Kami melibatkan petani binaan dan memproduksi bibit yang seragam. Modal untuk pengembangan bibit dan pembinaan kepada petani, merupakan modal perusahaan, tidak melibatkan investor manapun,” kata dia.

foto pohon pinang Pemilik

Sejak tahun 80-90-an, semua produksi masih dilakukan secara manual, mulai dari masak hingga pengemasan. Meski begitu, perusahaan sudah berani ekspansi ke Jakarta untuk memudahkan promosi produk.

Produk sirup Markisa Pohon Pinang kini telah tersebar di seluruh Sumatera, Jawa, Bali, dan sebagian wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan, produk mereka sudah diekspor ke Amerika Serikat, Jepang, dan Taiwan. Perseroan membeli mesin baru pada tahun 1998-an, tepat setelah badai krisis moneter.

“Saat itu masih 1 line, namun sejak 2006 ditambah menjadi 2 line. Kapasitas produksi sirup kini berhasil menghasilkan 150 botol per menit. Kapasitas akan terus ditambah sesuai kebutuhan,” kata dia. Untuk memudahkan distribusi, perseroan menggandeng distributor di daerah-daerah. Khusus untuk wilayah Jabodetabek, Medan, dan Riau, distribusi ditangani langsung oleh PT Majujaya Pohon Pinang.

Manajemen profesional, tak hanya mengandalkan keluarga, telah diterapkan sejak tahun 1982. Razali sendiri yang membagi tugas dan wewenang di divisi penjualan, gudang, ekspedisi, dan keuangan.

Kini, pengelolaan ada di tangan generasi kedua, yakni Gunawan Chuwardi, Sylvia Chuwardi, Peter Chuwardi, dan Irwan Chuwardi. Dengan sistem tersebut, pelaporan lebih terstruktur. “Pertumbuhan rata-rata 10-15%. Namun, di tahun 2015 sepertinya stagnan karena kondisi ekonomi yang belum membaik. Pertumbuhan terbesar terjadi di 2006-2008 yakni di atas 20%,” kata Tjokrosuminto. (Reportase: Julfini)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved