Editor's Choice Entrepreneur

Tjahyadi Bersaudara, Mengibarkan Komodo Food di Amerika Serikat

Tjahyadi Bersaudara, Mengibarkan Komodo Food di Amerika Serikat

Dua bersaudara Erwin dan Eric Tjahyadi bersama mitra bisnisnya sukses menjalankan bisnis kuliner di Amerika Serikat dengan bendera Komodo Food. Makanan yang dijual bercita rasa Indonesia dan Asia Tengara. Mereka memulai bisnis kulinernya dengan taco truck dan kemudian mendirikan restoran di Beverly Hills. Bagaimana lika-liku dua bersaudara ini merintis bisnis kulinernya? Semua dipaparkan Eric Tjahyadi kepada Rif’atul Mahmudah dari SWA Online.

Kapan mulai merintis bisnis di luar negeri?

Kami memulai bisnis pada tahun 2009 sebagai a gourmet Asian Fusion taco truck.

KomodoErwin

Erwin dan Eric Tjahyadi bersama tim

Bisa diceritakan langkah kalian dalam memulai bisnis ?

Latar belakang personal saya sebetulnya tidak ada kaitannya dengan dapur ataupun kuliner. Lebih dari 10 tahun saya terjun di marketing, sales, business development and entreprenuership. Sementara itu, saudara saya, Chef Erwin punya pengalaman memasak yang luar biasa. Saudara saya Chef Erwin Tjahyadi dan partner kami awalnya bekerja untuk Hotel Bel Air. Mereka adalah Thomas Choi dan Mike Cho yang mengurusi tim pelayan di restoran hotel dan Mike ada di divisi service room. Mereka diberhentikan karena adanya restrukturisasi hotel karena hotel tersebut dijual. Setelah itu, kami memiliki ide memulai bisnis yang bisa kami lakukan. Awalnya kami ingin memulai dengan hot dog cart, tetapi taco truck lebih memadai untuk dilakukan.

Sebetulnya, Komodo ini merupakan pekerjaan/investasi sampingan saya. Saat ini saya bekerja sebagai advertising executive di NBC Universal.

Apa saja yang ia dapatkan di luar negeri dan tidak didapatkan jika bekerja di dalam negeri?

Saya pikir, peluang di AS sangat beragam dan ada banyak jenis konsumen dan produk yang tentu saja dapat membantu membentuk kami sebagai entrepreneur. Orang-orang di sini juga lebih terbuka dan progresif.

KomodoErwin2

Apakah ada keinginan kembali ke Indonesia?

Tentu saja. Kami bermigrasi kemari sudah dari 1995 dan jarang kembali ke Indonesia.

Apa yang akan Anda lakukan jika kembali ke Indonesia?

Kembali ke kampung halaman di Surabaya dan mengunjungi keluarga, kerabat serta mengunjungi berbagai tempat wisata, termasuk pantai-pantai yang indah.

Sebenarnya, apa yang ingin Anda berikan untuk Indonesia dengan berkarier di luar negeri?

Ketika berpikir mengenai bisnis, tentu saja kami ingin memberikan sumbangsih kepada akar budaya bangsa dan merepresentasikan Indonesia dengan cara yang kreatif dan positif. Nama Komodo sendiri terinspirasi dari ayah kami yang besar di dekat Pulau Komodo. Komodo merupakan hewan asli Indonesia yang mencari makannya melalui cita rasa mereka, kami pikir hal ini bisa jadi image yang kuat untuk merepresentasikan bisnis kami. Kami juga tentu ingin mengenalkan orang-orang kepada makanan bercita rasa Indoenesia dan Asia Tenggara dengan format yang lebih sesuai dengan konsumen.

Apakah ingin berkolaborasi dengan pihak lain? Jika ya, kolaborasi seperti apa?

Untuk saat ini, kami lebih suka mengelola bisnis dan kreativitas kami sendiri sehingga kami belum berpikir untuk menjalin kerja sama dengan mitra dari luar untuk bisnis ini.

Bagaimana kinerja bisnis Komodo sendiri?

Kami beruntung bisnis kami tumbuh cepat sejak berdirinya. Enam bulan berjalan, food truck kami bertambah menjadi dua. Kemudian dalam kurun satu tahun, dengan laba dari food truck, kami mendirikan restoran pertama kami di selatan Baverly Hills. Kemudian, retail kami juga menjadi ‘amunisi’ bagi jalannya bisnis TV dan Film di Los Angeles bagian barat, seperti Fox, CBS, NBC, Sony, Lionsgate, Paramount, Universal dan lainnya. Kemudian dalam dua tahun, kami membangun unit khusus layanan pesan antar dan katering sebagai perpanjangan bisnis kami. Pendapatan kotor per bulan tergantung musim. Untuk saat ini, tiap pekan kami melayani 2-3 pernikahan selama musim semi ke musim gugur.

Pertumbuhan pendapatan kami kurang lebih 40% setiap tahunnya. Saat ini di perayaan tahun keempat bisnis kami, kami membuka flagship store besar di Venice Beach, California yang arsitekturnya didesain oleh tim MASS.

Apa target ke depan?

Ke depan yang kami harapkan dari bisnis kami adalah kami dapat mendiversifikasi sumber pendapatan kami. Ide yang ada saat ini adalah pengembangan dengan memperluas area, membuat buku resep, menyajikan produk kemasan dan pengembangan-pengembangan lainnya. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved