Editor's Choice

XSProject, Memberdayakan Para Pemulung Sampah Plastik Kemasan

XSProject, Memberdayakan Para Pemulung Sampah Plastik Kemasan

XSProject memberdayakan para pemulung sampah dengan cara membeli sampah-sampah plastik yang mereka kumpulkan, lalu dibuat menjadi berbagai macam tas dengan desain yang menarik. Selain memberdayakan pemulung, anak-anak para pemulung juga diberi bea siswa untuk bersekolah. Bagaimana kisah XSProject memberdayakan para pemulung? Retno Hapsari, Manajer XSProject, mengungkapkannya kepada Nimas Novi Dwi Arini:

Boleh diceritakan bagaimana awal membentuk XSProject?

Kalau mau cerita dari awal XSProject awalnya pemikiran dari desainer asal Amerika namanya Ann Wizer. Tahun 2002 dia ikut suaminya kerja di Indonesia. Ketika itu dia melihat bagaimana kotornya Jakarta ketika ia belum punya rumah permanen, waktu itu dia tinggal di sebuah hotel dan ketika dia lihat dari atas kamar hotelnya itu langsung kelihatan pemulung dengan sampahnya. Dia langsung bertanya ke pemulung dan melihat kalau sampah plastik kemasan itu tidak dikumpulkan karena tidak laku dijual lagi.

Jadi yang pertama kali menginisiasi untuk membuat XSProject ini Ann Wizer?

Oh iya memang Ann yang pertama kali melihat sampah plastik kemesan ini sebagai sebuah peluang yang bisa dijadikan sebuah barang lain dan bisa memperlama umur dari sampah plastik. Mungkin karena dia desainer ya jadi bisa berpikir sampai ke sana. Intinya pada saat itu Ann ingin membantu para pemulung ini dapat uang lebih dari penjualan sampah plastik kemasan karena seperti yang sudah dibilang kalau di luaran dijual tidak laku. Lalu ia juga ingin Jakarta ini bersih setidaknya dengan tindakan ini bisa mengurangi sebagian kecil sampah-sampah Jakarta.

XS Project

Bisa dibilang Ann dengan kreasi daur ulangnya yang pertama kali ada di tahun 2002?

Ya bisa dibilang begitu, boleh nanti dicari ketika di tahun itu sepertinya baru kita saja yang memulai membuat tas dari bahan-bahan daur ulang kemasan plastik. Kalau sekarang kan sudah banyak ya dan bagi kami ini tidak menjadi masalah. Malah kami senang karena gerakan ini bisa dilakukan di kota-kota lain dengan jumlah gerakan atau yayasan yang lebih besar dan banyak.

Lalu bagaimana ceritanya akhirnya Ann bisa bekerja sama dengan pemulung sehingga menghasilkan hasil jadinya seperti itu?

Ann langsung bertanya kepada komunitas pemulung tadi bisa tidak menyediakan sampah plastik kemasan dan dia minta untuk dibersihkan sedikit. Tapi sisanya dari mulai proses awal seperti pembersihan ulang bahan dasar sampai produksi misalnya desain, itu dia sendiri yang mengerjakan. Tapi lama-lama untuk yang menjahit tas-tas ini kami serahkan dan bagi-bagi ke yayasan yang menampung orang-orang yang lambat dalam berpikir atau komunitas ibu-ibu. Kami punya semangat trasformasi jadi inginnya apa yang kita kerjakan bisa membuat perubahan.

Lalu apa sampai saat ini masih menggunakan penjahit-penjahit dari yayasan atau komunitas?

Kalau sekarang sudah tidak lagi, kami memutuskan untuk memberikannya ke penjahit professional, maksudnya yang memang profesinya penjahit. Di sini kami memberikan tempat kerja yang layak dan uang yang juga layak

Ketika Ann pertama kali memulai XSProject ini apa ada kendala dan kesulitan?

Tentu merasa kesulitan karena ini kan bisa dibilang pertama kali ada dan kalau di negaranya atau misalnya saja Singapura sudah memiliki pengolohan sampah yang baik sehingga pemilahan sampah lebih mudah. Orang-orang luar di sana sudah teredukasi sejak kecil mengenai sampah sedangkan kalau pada waktu itu bisa dibilang masalah edukasi ini kembali ke individu masing-masing.

Lalu Anda mulai bergabung sejak kapan?

Saya sendiri masuk ke XSProject itu sebenanrya sejak awal di 2002 tapi baru benar-benar full time di 2007, Ann sudah kembali ke negaranya di tahun 2004.

Ketika itu apa yang membuat Anda berani mencurahkan pikiran dan tenaga untuk yayasan ini?

Kenapa ya? Karena memang panggilan kali ya. Saya juga tidak tahu kenapa bisa sampai begini. Tapi yang jelas saya memang punya jiwa sosial dan kebetulan ada kesempatan di XSProject ini. Saya merasa ada panggilan hati untuk bekerja dengan XSProject ini karena saya juga kebetulan teman Ann yang tahu dari awal bagaimana ini dimulai. Tapi saya ingin edukasi mengenai sampah ini dilakukan dari kecil, mungkin karena edukasi sejak kecil juga yang menjadikan saya berani bergabung dengan XSProject dan satu lagi saya memang orangnya tidak bisa diam.

Bentuk gerakannya itu memang dari awal concern di sampah plastik? Atau seperti apa?

Dari awal memang kami concern ke pemulung kami ingin memberikan hidup yang baik untuk mereka. Nah, ini dengan cara salah satunya membeli bahan dari mereka, ini kan akhirnya menambah penghasilan mereka. Salah satu tujuan kami adalah bisa menyekolohkan anak-anak pemulung ini.

Apa dari XSProject memberikan semacam beasiswa ke anak-anak ini?

Bisa dibilang begitu kami saat ini bekerja sama dengan satu komunitas pemulung yang isinya kira-kira 75 KK ya. Sekarang ada sekitar 40 anak ya yang kami biayai full untuk sekolahnya ada yang paling kecil dari kelas 1 SD ada juga yang sudah SMK.

XSProject membangun sekolah di tempat pemulung itu atau bagaimana?

Tidak, kami tidak membangun sekolah di tempat pembuangan sampah, ada kan yang melakukan hal ini tapi kalau untuk kami tidak begini. Kami memperlakukan anak-anak pemulung sama hal dengan anak-anak lain jadi mereka kami sekolahkan di sekolah yang dekat lokasi pemulung. Saya ingin menanamkan rasa percaya diri dan pandangan mereka. Kalau ada sekolah di dalam lokasi pembuangan saya melihat, anak-anak ini malah tidak bisa melihat lebih luas.

XS Project (tegak)

Pendanaannya bagaimana?

Pendanaan untuk anak-anak pemulung datangnya dari 5% hasil penjualan kami. Selain itu, karena kami ini yayasan kecil jadi kami juga menerima donasi. Kami benar-benar biaya full kepada anak-anak dari mulai seragam, buku, sampai ke karyawisatanya karena sebenarnya biaya inilah yang memberatkan mereka.

Lalu seperti yang Anda bilang kalau di tahun 2004 tren membuat tas dari bahan kemasan plastik ini booming dan banyak yang mengikuti, lalu apa pada saat itu terpikir untuk membuat karya lain dari materi lain?

Sempat ada masa tas-tas dari bahan daur ulang ini booming ya lalu kami mulai berpikir apalagi ya sampah yang bisa digunakan. Saat itu kami memilih bahan dari billboard karena ini kan jumlahnya banyak sekali dan bahannya lebih awet. Jadi di tahun 2004 kami menambhan produk kami dari bahan billboard atau spanduk. Kami juga mengajak perusahaan untu menyumbangkan billboard mereka yang sudah tidak terpakai.

Apa XSProject ini juga akhirnya bekerja sama dengan pihak lain?

Tentu kami bekerja sama dengan pihak lain ada dari perusahaan dan sekolahan. Kalau dengan sekolah kami pertama kali bekerja sama dengan JIS karena Ann WNA jadi memang sudah dekat hubungannya dengan JIS. Bentuk programnya macam-macam ya dengan JIS, biasanya kami diberikan space untuk bazaar tahunan mereka. Selain itu, kami juga masuk program-program esktrakuliker misalnya saja Pramuka kalau ada anak yang ingin mendapatkan badge mereka membuat sebuah program kegiatan sosial. Biasanya anak-anak ini datang ke kami dan kami langsung mengarahlan untuk bertemu dengan komunitas pemulung ini. Misalnya ada yang waktu itu minta dibikinkan gerobak ya anak-anak ini membuat gerobaknya. Jadi antara anak-anak JIS dengan komunitas pemulung ini sama-sama saling memberikan pengalaman dan pelajaran. Kira-kira ya seperti itu bentuk kerja samanya.

Kalau dengan perusahaan apa ada juga?

Mitsubishi salah satu perusahaan yang mengontak XSProject dan akhirnya memberikan sampah jok mobil. Itu di tahun 2010 Mitsubishi menelpon dan bilang kalau kami bisa ambil jok yang tidak terpakai ini dan digunakan untuk dijadikan benda lainnya.

Selain dari Mitsubishi apa ada perusahaan lain yang ikut membantu gerakan ini?

Kalau yang lain pernah ada dari The Body Shop, Nutrifood, dan Mc’D mereka sama menyumbang billboard. Kalau sekolahnya akhirnya selain dengan JIS kami juga kerjasama dengan Sekolah Pelita Harapan, Global Jaya program-progaram yang mereka lakukan tidka jauh berebda dengan yang JIS lakukan.

Bagaimana XSProject ini mengajak perusahaan ataupun pihak lain?

Ada yang langsung menelpon untuk menyumbangkan billboard-nya tapi ada juga yang kami presentasi ke mereka. Seperti misalnya Wismilak pernah ingin memberikan bantuan tapi bukan dalam bentuk sampah yang bisa didaur ulang tapi dalam bentuk dana. Akhinrya kami mengarahkan ke tempat anak-anak pemulung sekolah, akhirnya mereka menyumbang alat-alat olahraga. Saya di sini bilang ke anak-anak kalau mereka tidak boleh minder karena dengan adanya mereka di sekolah itu sekolahnya jadi semakin baik dan bagus.

Kalau bicara soal produknya sendiri bagaimana?

XSProject selalu menjaga kualitas ya walaupun dari bahan bekas tapi tetap soal ketahan dan kualitas nomor satu. Kami sampai sekarang tetap mempertahankan untuk menggunakan sebanyak-banyaknya bahan dari sampah daripada bahan baru. Selain itu, dari segi desain, karena sampah-sampah ini kan sebenarnya seadanya bahan baku jadi kami membuat desain yang unik juga. Kalau soal harga ya memang kami mahal tapi kan kualitas yang kami tawarkan nomor satu.

Kalau pemasaran peroduknya sendiri bagaimana? Apa sudah bisa belanja online?

Kalau sampai saat ini sih kami berjualan secara tradisional ya dan belum bisa lewat online. Kami punya beberapa reseller kalau untuk di ritel sendiri hanya ada di Alun-Alun Grand Indonesia. Kami ada kendala di resources ya karena jujur saja kami tergantung sekali dengan bahan yang ada, kalau ada pesanan ratusan jujur masih ada hambatan. Pembeliannya sendiri lebih banyak dari luar negeri karena nama kami di sana sudha dipercaya. Intinya kami bukan hanya menjual produk saja tapi juga bercerita mengenai kenapa produk kami ini bisa ada.

Ke depannya XSProject akan seperti apa?

Kalau sampai saat ini kami masih tetap akan fokus untuk membantu pemulung dan sampah plastik. Tentu kami akan lebih maju dan berkembang lagi. Kalau misalnya ekspansi untuk ke kegiatan sosial lain atau bantuan ke komunitas sampai sekarang sih belum ada tapi tidak menutup kemungkinan juga suatu saat kami akan mencoba. Yang jelas kami ingin memberikan dampak yang lebih besar lagi. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved