Editor's Choice Entrepreneur

Berawal dari Passion, Bianca Berbisnis Aksesoris Youniq

Berawal dari Passion, Bianca Berbisnis Aksesoris Youniq

Bianca Zahra, pemilik dari Youniq ini telah memulai usahanya sejak bulan Desember 2013. Youniq adalah merek dari aksesoris hand made yang dibuat sendiri oleh Bianca, yang memproduksi gelang, kalung, dan bros. Bisnis yang tadinya dilarang oleh orang tuanya ini, telah mendatangkan omset yang cukup banyak. “Saya mau buktiin aja kalau bisa sukses,” ujar Bianca saat ditemui di acara Young Business Movement 2014, yang diselenggarakan oleh Majalah SWA di Grand Indonesia, Jakarta (20/6/14).

Untuk lebih jelas tentang perkembangan bisnis Youniq, simak wawancara reporter SWAOnline, Ferdi Julias Chandra, dengan Bianca Zahra berikut ini.

20140620_170935

Bagaimana awalnya menjalankan bisnis ini?

Jadi pertamanya cari passion saya itu apa. Waktu saya lulus kuliah, langsung dibantu sama pasangan saya membuat apa saja yang saya suka. Jadi saya buat aksesoris yang konsepnya beda dari yang lain. Saya pakai ilustrasi gambar sendiri, jadi semuanya hand made.

Terus waktu muncul saya kira kan tidak laku, tapi waktu launching Alhamdulillah minatnya langsung banyak. Waktu bikin ini juga pertamanya kurang disetujui oleh orang tua, tapi karena banyak yang laku akhirnya sedikit-sedikit disetujui.

Berapa modal awalnya? Jadi berapa aksesoris?

Modal awalnya Rp 4 juta, jadi sekitar 30 sama packaging-nya.

Berapa range harganya?

Kalau kalung range harganya dari Rp 115.000 sampai Rp 160.000. Kalau gelang dari Rp 51.000 sampai Rp 73.000.

Apa saja produksinya?

Gelang, kalung, dan bros.

Sekarang omsetnya berapa?

Omsetnya alhamdulillah bulan kemarin sudah Rp 12 juta per bulan.

Tantangannya apa?

Tantangannya sih mencar konsep-konsepnya, karena setiap bulan saya pasti mengeluarkan edisi baru, biar tidak bosen juga.

Apa perbedaannya dari yang lain?

Perbedaannya dari yang lain adalah saya gambar sendiri, jadi tidak mungkin disamakan dengan orang lain, soalnya kalau ambil gambar dari Google pasti gampang disamakan, tapi ini gambar sendiri.

Bagaimana penjualannya? Apakah sudah punya store?

Toko sih belom, saat ini masih online. Website juga sedang loading.

Penjualan yang paling banyak di mana?

Sudah ada di beberapa kota, tapi yang paling banyak di Surabaya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved