Listed Articles

2011, India Jadi Importir Batubara Terbesar di Indonesia

2011, India Jadi Importir Batubara Terbesar di Indonesia

Melampaui Jepang, India diperkirakan menjadi importir baturbara terbesar bagi Indonesia di 2011. India membeli 60 juta ton batubara di tahun ini untuk memenuhi kebutuhan energi di negara dengan tingkat perekonomian ketiga terbesar di Asia itu.

Berdasarkan keterangan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, India akan mengimpor 5 juta ton batubara lebih banyak dibandingkan tahun lalu kepada Indonesia. Bahkan, hingga akhir 2013, diperkirakan India akan mengimpor 90 juta ton batubara. “Di masa lalu, Jepang menjadi pemimpin dalam lingkup impor batubara di Indonesia. Tapi sekarang, India melampaui mereka,” ujar Bob Kamandanu. “Ada banyak produsen listrik swasta saat ini. Hal tersebut akan meningkatkan 90 juta ton batubara untuk India.”

Permintaan listrik di India diperkirakan akan naik 56% menjadi 1.400 miliar kilowatt pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2017, berdasarkan keterangan Guardian. Kamandanu menambahkan, India memiliki akses yang cukup luas atas produksi batubara di Indonesia melalui hubungan jangka panjang dengan produsen Indonesia saat ini. “Tentu saja dengan akuisisi aset. Ada banyak investor India yang melakukan akuisisi aset.”

Coat India, perusahaan tambang terbesar di dunia, sedang dalam pembicaraan untuk membeli 40% saham produsen batubara Golden Energy Mines dengan harga sekitar US$1 miliar. Sebagian besar tambang batubara berada di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan. Meskipun batubara di indonesia lebih banyak mengandung materi sub-bituminous dengan nilai pemanasan yang lebih rendah daripada standar Australia, pihak Cina dan India tetap mengimpor batubara dari Indonesia.

Kamandanu mengatakan bahwa Jepang yang mengalami bencana gempa dan tsunami Maret lalu, hanya mengimpor 57 juta sampai 58 juta ton batubara tahun ini. “Sebenarnya ini tidak memberikan dampak tapi jepang membutuhkan batubara berkualitas tinggi terutama dari Australia. Mereka baru melihat kualitas yang lebih rendah jika ingin mengamankan pasokan batubara.” Harga batubara saat ini antara US$ 120 sampai US$ 130 per ton akibat bencana di Australia dan Jepang. Harga ini tampaknya akan naik di kuartal kedua 2011 terkait penambahan permintaan di Asia, ujar pihak Bank of America, Merrill Lynch.

Indonesia diperkirakan akan memproduksi 340 juta ton batubara tahun ini, berbanding dengan 320 juta ton di 2010. “Beberapa produsen batubara meningkatkan jumlah produksi mereka,” ujar Kamandanu. Sebagai bagian dari dukungan kepada industri lokal dan menambah nilai ekspor batubara Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyusun peraturan yang meminta produsen batubara memperbarui standarisasi mereka dari batubara berkualitas rendah menjadi kualitas menengah pada 2014.

“Jika pihak regulator mengatakan bahwa kita tidak bisa mengekspor sebelum diproses, ini agak keliru,” ujar Kamandanu. “Kami tidak keberatan melaksanakan peraturan tersebut namun selanjutnya, kami harus melakukan pembuktian teknologi.”


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved