Gencarnya persaingan dalam industri otomotif membuat produsen mobil di Indonesia berlomba-lomba menciptakan produk terbaik mereka, tak terkecuali bagi pabrikan mobil asal Jepang, Subaru. Mengunggulkan strategi ‘jualan merek’, Subaru optimis mengapalkan 1.000 mobil di 2012.

Subaru memang bukan pendatang baru di industri otomotif dunia. Di Jepang, Subaru terkenal sebagai mobil premium dengan harga selangit yang memiliki konsep mobil super cepat (racing car-red) dari polesan Fuji Heavy Industries (FHI). Konsep lama sudah ditinggal, Subaru kini merubah konsep produk sebagai mobil keluarga yang lebih mementingkan kenyamanan, keamanan, dan ruang yang luas. “We want introduce and campaign the name of Subaru first (di Indonesia)” ujar Glenn Tan Presiden Direktur PT TC Subaru sekaligus Presiden Direktur Motor Image Group yang merupakan pemasok mobil Subaru di kawasan Asia Tenggara.

Meski sudah memasuki tahun ke tujuh, Glenn mengaku performa Subaru meraih pasar dalam negeri sedikit lambat. Ini dikarenakan banyaknya vendor baik dari Jepang, Eropa, Amerika Serikat, Korea, Cina dan Malaysia yang sudah lebih dulu masuk ke Indonesia. Walhasil kondisi tersebut menjadi tantangan buat Subaru dalam menarik pasar. Glenn bilang, Subaru ingin lebih dulu membangun kesadaran merek dan memperkenalkan bahwa Subaru sudah ada di Indonesia. Selama ini banyak orang Indonesia yang tidak mengetahui secara persis keberadaan Subaru. “That’s why kita ingin memperkenalkan merek terlebih dulu dan barulah menggenjot penjualan,” tegas Glenn.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total kenaikan penjualan kendaraan mencapai 58,1 %, menjadi 764.710 unit dari tahun 2009 ke 2010. 2011, Subaru menargetkan penjualan 800 ribu unit dan 1.000 unit di 2012. “Indonesia is new baby for us. So we want give special treatment for Indonesia’s market. Slowly but sure,” tukas Glenn optimis.

Keseriusan Subaru menggarap masuk sebagai pemain baru di industri otomotif Indonesia bisa dilihat dari pergerakan perusahaan yang tiap tahun semakin menggeliat. Untuk showroom misalnya, Subaru sudah berhasil membuka enam showroom yang tersebar dibeberapa kota besar di Indonesia. Showroom pertama dan terbesar ada di Pondok Indah, Kelapa Gading, untuk wilayah barat Indonesia Subaru ada di Batam dan Pekanbaru. Baru-baru ini Subaru meresmikan showroom kelima dan keenam di Surabaya dan Bali.

Pembukaan showroom didorong semakin meningkatnya permintaan Subaru di enam kota tersebut. Tahun 2009 penjualan Subaru mencapai 50 unit, ditahun 2010 lebih dari 100 unit. Sedangkan tahun ini, Glenn merevisi target penjualan dari 500 unit ke 400 unit. Periode Januari-Juni 2011 Motor Image sudah mengantongi penjualan sebanyak 130 unit (Indonesia). “Bencana tsunami di Jepang membuat perusahaan terpuruk karena stok berkurang drastis,” katanya.

Subaru menargetkan perluasan jaringan dengan membangun 20 showroom dan pusat 3S (Sales, Service and Spare parts) diseluruh Indonesia pada akhir tahun 2012. Showroom yang ada saat ini akan diberdayakan sebagai salah satu cara peningkatan nama merek dan penjualan.

Subaru sudah menelurkan 10 model mobil antara lain Impreza 1.5 sedan MT dengan harga Rp 290 juta, Impreza 2.0 sedan AT seharga Rp 350 juta, Impreza WRX Rp 495 juta, Forester 2.0X seharga Rp 418 juta, Forester 2.5XT seharga Rp 518 juta, Exiga 2.0i seharga Rp 388 juta dan Exiga 2.0GT seharga Rp 488 juta. Plus tiga model baru yang diperkenalkan di Indonesia International Motor Show 2010 seperti Legacy 2.5GT sedang seharga Rp 788 juta, Outback 2.5i CVT Rp 700 juta, dan Impreza WRX STI A-line Rp 819 juta.

Dibawah kepemimpinan Glenn sebagai President Director Motor Image Group, Subaru menorehkan kinerja penjualan yang menggembirakan.Tahun 2010 penjualan Subaru di Cina tumbuh 195% dari tahun sebelumnya atau berhasil menjual 9.738 unit. Diperiode yang sama, penjualan Subaru di Filipina juga melonjak 134% atau menjadi 1.260 unit. Di Taiwan, penjualan terus tumbuh lebih dari 222% atau 972 unit. Di Malaysia dan Singapura, Subaru menjadi vendor teratas dibeberapa kelas mobil.(Acha)