Rupanya, Internet merupakan pilihan menarik bagi para penumpang maskapai murah meriah, yang sering diistilahkan sebagai budget air, itu. Memang, sebagian besar masih memilih memesan tiket via Call Center AirAsia di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Namun angka di bulan pertama pemesanan tiket via Internet itu merupakan kabar gembira bagi dunia e-commerce Indonesia. Memang, prosentasenya masih kalah dibanding di Malaysia. Di negara asal AirAsia itu, 55% tiket penerbangan dipesan via Internet.

Bagi AirAsia, pemesanan tiket via Internet di websitenya www.airasia.com jelas lebih menguntungkan. Semakin besar prosentase pemesanan via Internet, semakin besar biaya yang dapat ditekan perusahaan. Setidaknya, perusahaan dapat menekan biaya untuk Call Center. Saat ini Call Center AirAsia didukung oleh 50-an karyawan yang menerima pemesanan tiket penerbangan via telepon. Oleh karena itu AirAsia berusaha mendorong agar calon penumpang membeli tiket via Internet. “Kami memberi insentif harga yang lebih murah di Internet,” kata Daniel.

Positioning-nya sebagai maskapai murah meriah memang mendorong AirAsia untuk berusaha menekan biaya di bagian mana pun. Pembelian tiket via Internet hanya salah satunya. Contoh lain adalah tidak menerbitkan tiket. Calon penumpang cukup diberi nomor pemesanan (booking). Cara ini bukan hanya memangkas biaya cetak tiket, tetapi juga biaya-biaya lain yang terkait dengan tiket. Penumpang pun tidak diberi snack atau makan. Namun bagi penumpang yang merasa perlu makan atau minum dapat membeli makanan di pesawat. Tidak mengherankan jika tiket dari Surabaya ke Kuala Lumpur dibandrol Rp 299.999, sementara dari Bandung lebih rendah lagi: Rp 149,999. Sementara itu tiket dari Jakarta ke Johor Bahru, Singapura, hanya seharga Rp 299,999. Untuk mempermudah pemesanan tiket via Internet, website AirAsia kini dilengkapi dengan bahasa Indonesia.