Acer Inc mengumumkan pemotongan jumlah pengapalan produk komputer tablet di 2011 sekitar 60% dan mengharapkan notebook untuk ‘kelas rendah’ dapat meningkatkan pendapatan produsen PC kedua terbesar di dunia ini. Tindakan ini dinilai wajar mengingat Acer gagal memenuhi proyeksi keuntungan kuartal ketiga.

Selain gagal memenuhi target pendapatan, Acer juga terguncang akibat pengunduran diri CEO Ginfranco Lanci. Maret lalu sehingga mempengaruhi pengapalan tablet, ujar pihak yang tidak disebutkan namanya oleh Reuters. Meskipun begitu, secara keseluruhan produk Acer, perusahaan akan meningkatkan kuantitas pengapalan pada kuartal ketiga. “Kuartal ketiga akan lebih stabil. Ini memiliki jumlah yang sama dengan kuartal kedua ataupun lebih baik,” ujar Chairman Acer, J.T Wang dalam pertemuan pemegang saham. “Selanjutnya, kuartal keempat akan lebih baik.”

Wang mengungkapkan kepada pers bahwa target baru bagi pengapalan tablet di tahun ini adalah 2,5 juta sampai 3 juta perangkat. Jumlah yang lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang berkisar 5 juta hingga 7 juta perangkat. Acer menargetkan dapat menjual 800 ribu unit tablet di kuartal kedua dan ketiga. Terkait jumlah pengapalan, Wang mengakui kuartal kedua lebih rendah 10% daripada kuartal sebelumnya. Lagi-lagi, kenyataan ini tidak sesuai dengan perkiraan sebelumnya.

Di waktu yang sama, Acer juga mengumumkan pemotongan bonus bagi staf penjualan di 2010 sekitar 40%. Manajemen Acer memang mengalami perubahan diantaranya memecah tiga divisi operasional menjadi divisi konsumen, profesional dan divisi lTouch. Komputer tablet akan di bawah divisi konsumen sedangkan smartphone akan di bawah divisi Touch.

April lalu, produsen PC ini memotong prediksi untuk pengiriman pada kuartal kedua sekitar 10% dari proyeksi Januari-Maret. Ini terkait penyesuaian persediaan dan keterlambatan pengiriman musiman di industri PC. Bulan lalu, perusahaan membukukan penurunan total penjualan sekitar 29,2%. Saham Acer sempat jatuh 30% sejak 25 Maret lalu ketika perusahaan, untuk pertama kali di kuartal pertama, memotong proyeksi pendapatan PC serta terjadi perubahan manajemen secara mendadak. Acer mengatakan awal bulan lalu, perusahaan akan merogoh ‘kocek’ sebesar US$ 150 juta untuk menulis ulang data persediaan dan pembayran di Eropa serta memecat 300 pegawai disana.